webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · วัยรุ่น
Not enough ratings
368 Chs

30. Kabar Buruk

Mengingat kalimat dari Tuan Raka benar-benar membuat hatinya sedikit lega. Sang papa bahagia akan keputusannya dari awal. Sedikit melegakan sebab ia mengira sebelum ini sang papa hanya terpaksa menerimanya sebab tak enak hati pada dirinya. Ia sudah menelantarkan Davira kala kecil, ia mengira bahwa sang papa tak ingin kembali melakukan kesalahan yang sama. Davira paham, semua itu hanya pemikiran konyolnya saja. Usia sekarang ini tak pantas ia memikirkan hal yang seperti itu.

Kembali mobil itu melaju membelah padatnya jalanan. Selepas menyusuri setiap sudut bangunan yang akan menjadi rumah kedua untuknya minggu depan, ia memutuskan untuk kembali keluar dari bangunan kantor. Menolak tawaran Tuan Raka untuk mengajaknya makan bersama. Pria itu hangat. Memperlakukan dirinya sangat sopan dan penuh kehati-hatian. Davira merasa nyaman dekat dengannya meskipun itu baru pertama kali ia bertemu dan bersua dengan Tuan Raka.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com