Selepas menghantarkan sang adik datang ke sekolahnya, tempat inilah yang menjadi persinggahan sementara Davira Faranisa. Bangunan tinggi yang dibangun tepat di sisi perempatan jalanan inilah yang akan menjadi tempatnya menghabiskan hari. Berjuang menjadi seorang pemimpin utama tak lagi belajar dan berdiri di belakang punggung sang papa. Bahagia juga sedikit bangga tentunya. Davira sudah menjadi dewasa. Namanya akan disebut-sebut kalau seseorang datang dan menanyai siapa pemilik gedung besar ini. Davira Faranisa lah yang memilikinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com