webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · วัยรุ่น
Not enough ratings
368 Chs

27. Rasa Yang Tersembunyi

Davira menatap papan tulis yang ada di depannya. Putih bersih tak ada tulisan apapun yang menghiasi di atas sana. Suasana kelas ramai saat ini, sebab guru pergi lima belas menit sebelum bel pulang berbunyi. Menyisakan sebuah tugas besar yang harus dikerjakan Davira dengan tenggat waktu dua malam lamanya. Gadis itu menghela napasnya. Melirik jam dinding yang terus berputar menyusuri angka demi angka yang mengelilinginya. Arka belum kembali dari dalam ruang basket. Davina juga pergi entah kemana tak ada kabarnya. Ia ingin pergi, keluar dari ruang kelas dan pulang untuk memulai hukumannya.

Selepas sang mama melayangkan kalimatnya kemarin malam, Davira enggan berucap apapun paginya. Berangkat lebih pagi tanpa mau mengisi perutnya yang jelas keroncongan. Tak mau menyapa atau bersua dengan sang mama untuk sekadar bertegur sapa. Jika Davira marah, ia akan sangat mirip dengan sang mama. Diam tak bersuara sampai marah dan emosi dalam dirinya sedikit lega.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com