Sunyi menelan sepi. Bersama kerikan jangkrik yang menjadi melodi pemecah keheningan malam, gadis cantik bersurai panjang yang jatuh tepat di atas punggungnya itu masih saja fokus menatap rentetan kalimat berteori yang ada di depannya. Ia mengabaikan hawa dingin yang mulai menusuk tulang belulang. Malam akan semakin larut kalau ia tak segera menyelesaikan tugasnya kali ini. Ketimbang berada di dalam kamar pribadinya, Alia memilih duduk bersantai sembari mengerjakan tugas sekolahnya di balkon rumah mewah yang sudah menampung dirinya bersama sang adik lima tahun lamanya. Sungguh bersyukur sebab dirinya sang Ana tak perlu merasakan dinginnya lantai panti asuhan dan ramai berdesak kalau ingin meminta jatah makan siang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com