webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · วัยรุ่น
Not enough ratings
368 Chs

124. Ada Rasa yang Tak Bisa Diungkapkan oleh Kata.

Gadis berambut panjang yang sengaja dibiarkan terurai menutupi punggung dengan beberapa helai yang turun terjun melalui batas telinganya yang sedikit cuping itu masih tegas mengarahkan fokus lensa indah nan tajam miliknya pada rentetan huruf yang ada di atas kertas dalam genggamannya. Sesekali ia menghela napasnya ringan. Memindah fokusnya menatap suasana ruangan yang sedikit sepi sebab tak akan banyak orang yang berlalu lalang di tempat pribadi seperti ini, kemudian mengembalikan fokusnya untuk menatap selembar kertas yang baru saja diserahkan pada wanita setengah tua berseragam di depannya.

"Anda benar ingin mengakhiri kelas dan keluar dari tim?" Suara itu kembali menyelanya. Seakan mencoba untuk menggoyahkan pendirian sang gadis muda yang masih kokoh dalam posisi tak ingin berkutik atau memberi respon sedikit pun.

"Anda adalah anggota tim yang berbakat. Jika keputusan ini dibuat atas dasar—"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com