Perlahan namun pasti, gerakan tangan milik gadis yang terus saja menghela napasnya kasar sembari sesekali berdecak kasar sebab apa yang dilihatnya senja ini bukanlah indan nan agungnya sinar jingga sang surya, namun paras tampan dengan lukis lebam membiru dan satu goresan yang masih mengeluarkan darah segar tanda luka yang dibersihkannya dengan kapas itu baru saja didapat oleh sang remaja.
Davira melirik sejenak sepasang lensa yang sedari tadi menatap parasnya sayu. Mata Davira terlihat masih sedikit memerah sebab air mata baru saja turun membasahi pipinya. Menangis adalah aktivitas yang dilakukan oleh sahabatnya itu kala berhasil menghentikan dan menenangkan kalutnya si Arka Aditya. Menyeret tubuh remaja jangkung nan bodoh itu menjauh dari Adam juga Kayla Jovanka yang masih mematung di tempatnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com