webnovel

BAB 9

alek menyadari pernikahannya dengan merry bukanlah pernikahan yg dia inginkan, namun bagaimanapun status merry saat ini adalah istri sahnya tentu saja dia merasa terganggu saat melihat merry lebih dekat dengan pria lain dan bahkan tidak mengenal suaminya sendiri. namun dia juga bingung kenapa dia harus bertindak seperti ini kepada merry, padahal dia bahkan tidak ada rasa cinta untuk wanita itu. alek terus mengusap wajahnya sambil membuang jauh ingatan akan wajah ketakutan merry saat berhadapan dengannya. ada rasa menyesal dihatinya namun semua sudah terjadi.

alex berjanji didalam hatinya tidak akan melakukan hal seperti ini lagi, seandainya merry tahu kalai dia melakukan ini hanya karena rada merry adalah istrinya merry pasti akan menertawakan hal ini benar benar memebuat alex kapok.

.....

saat jam pulang kantor, merry dan luna sedang berdiri menunggu hendry di loby kantor

"mer, emangnya nggak apa2 ya kalau kita nunggu hendry disini?, ntar kamu dapat maslah lagi sama pak presedir" tanya luna pada merry

" mau gimana lagi lun, kalau bukan karena urusan kerja aku juga nggak mau. lagian aku juga belum mau di pecat dari pekerjaan ini"jawab merry

dari jauh tampak seorang pria berlari lari sambil memegang sebuah dokumen mendekati merry dan luna

"Maaf ya agak lambat, soalnya nunggu anto fotocopy dulu tadi,nih dokumennya"kata hendri

sambil menyerahkan dokumen itu kepada merry.

merry mengambil dokumen tersebut dan langsung memasukannya kedalam tasnyaa

"kata pak pengawas harus udah sampe ke tangan tuan tan malam ini juga"kata hendry

"Baik"jawab Merry

"kamu emang paling bisa dihandalkan dech"lanjut hendry sambil mengacak acak rambut merry, "HENDRY!!!!"teriak merry "apa kamu ingin aku dipecat ya" kata merry pada hendry " maaf, aku lupa" jawab hendri sambil meninggalkan Luna dan Merry yg tampak kesal dengannya.

"udah jangan kesal lagi, ayo berangkat Andy sudah lama menunggu di luar"kata Luna menenangkan Merry,. kedua sahabatnya ini memang lebih mirip Tom and Jerry baginya, setiap kali mereka bertemu ada saja hal yg diributkannya.

"Lun, emang nggak apakah, kalau kamu dan Hendry antar aku? aku nggak mau menggangu kencan kalian" kata Merry kepada Luna

"Merry, kamu itu teman aku, sahabat aku. jadi kamu nggak akan pernah menjadi penggangu, lagian ini nggak merepotkan koq. kami bisa kencan dimalam minggu lebih romantis " kata Luna menenangkan Merry.