Perasaan yang kau rasa akan mengubah keadaan ,mau kau ingin menyatakan atau tidak. Dengan keadaan yang ada, seharusnya kau akan selalu mendoakan dengan orang yang kau sayang atau tidak. Tuhan telah memiliki jalan untuk perasaan yang dihadirkan. Cobalah mengerti perasaanmu sebelum kau menyesal dikemudian hari. Penyesalan tak akan mengubah masa lalu.
Jadi cobalah untuk memahami dan bertindak sesuai hati maupun pikiranmu. Belajarlah untuk menerima segala sesuatu yang ada pada dirinya walaupun itu tak kau suka. Belajarlah dari masa lalu untuk membangun masa depanmu yang lebih baik. Karena masa lalu adalah guru terbaik untukmu. Jalani dengan ikhlas tanpa beban maka itu akan mudah semudah angin berhembus. Berawal dari hujan berakhir pelangi. Akan ada kesedihan disuatu kisah dan akan berakhir indah bak pelangi yang mewarnai dunia.
Belajarlah mencintai seseorang dari masa lalunya bukan dari masa depannya. Jika menerima masa lalunya maka akan mudah untuk kau jalani dikemudian hari. Jadi cintailah kelebihan dan kekurangan seseorang untuk belajar mencintainya.
Seo Hyun POV
Setelah aku menjemput Sheera entah kenapa Tuan Kim tak kunjung datang setelah ia pergi dari pukul 11.00 siang bahkan Sheera selalu merengek meminta untuk di panggilkan Daddy.
"Eonnie...dimana Daddy?"tanya Sheera dengan wajah sedihnya.
"Emm....Daddy ada urusan Sheera. Jadi Sheera sama eonnie dulu ya. Arraseo?'' kata ku mencoba membuatnya tersenyum.
"Nee eonnie"
Aku pun langsung membawa Sheera pada sofa. Mungkin karena mengantuk aku mendongengkan Sheera cerita dan membawanya pada pelukanku. Tak terasa pun aku ikut tertidur dengan posisi duduk memeluk Sheera.
Hyun Woo POV.
Setelah aku pergi dari kantor Hyun bin aku berencana membelikan Sheera beberapa mainan dan makanan. Mengingat ia belum makan. Dan jujur aku sedikit merindukan Seo Hyun. Mungkin terdengar lucu tapi apakah aku salah merindukannya?
Saat aku sampai dikantor...
Aku menuju keruangan ku dengan hati senang karena mungkin akan menemuinya.
Sampai diruanganku aku disuguhkan pemandangan indah dengan wajah cantik polos yang sedang tertidur. Hatiku menghangat melihat kedua orang yang aku sayangi tertidur pulas. Kurasa kata Hyun Bin benar bahwa aku menyukainya.
Mataku tak kunjung teralihkan dengan pemandangan lain. Karena jujur ini saja sudah menjadi pemandangan paling indah yang pernah kulihat.
"Hah... mereka tertidur rupanya. Aku rasa aku juga ingin tidur. Hahahaha..." Ucapku lirih sambil duduk di dekat Seo Hyun.
Aku melihat kepala Seo Hyun akan jatuh pada sofa. Tapi tanganku dengan sigap menggapainya. Dan menaruhnya pada pundakku.
'perasaan apa ini? Kenapa jantungku berdetak kencang saat aku bersamanya? Jika iya aku mencintainya maka jangan jauhkan dia dariku' batinku tersenyum tulus.
Tak terasa aku pun mulai memasuki alam mimpi dan mulain mengarahkan kepalaku pada kepala Seo Hyun. Memejamkan mata dengan perlahan-lahan dan masuklah ke alam mimpi...
Hyun Joong POV
Hari sudah menjelang sore,aku beranjak masuk ke ruangan Hyun Woo Hyung untuk menemui Seo Hyun dan Sheera.
"Cal-.."
"Hah..Hyung kau pantas bahagia. Aku akan membuat kalian bersama. Aku sudah berjanji pada seseorang" kata ku tersenyum menatap mereka.
Melihat mereka tertidur bersama sepertinya cukup nyenyak. Aku pun keluar dan menutup pintu itu dan melangkah pergi menuju ruangan Kyuhyun.
Kyuhyun POV
Aku sedang sibuk dengan pekerjaan ku semenjak pagi,lelah mulai terasa olehku. Kadang aku bingung aku ini manusia atau robot?
"Hah... hari ini lelah sekali apakah ini harus semuanya. Sungguh menyebalkan" gumam ku meregangkan otot-otot ku yang kaku.
"Kyuhyun-ah boleh aku masuk?" ujar Hyun Joong dari balik pintu.
"Nee masuklah Hyung" ucapku mempersilahkan Hyun Joong masuk.
"Ada apa Hyung. Biasanya kau akan menyuruhku ke ruangan mu" tanyaku melihatnya tiba-tiba datang ke ruangan ku.
"Hmm....Hyun aku rasa rencana awal kita akan berhasil. Aku selalu mendukung mereka. Hanya saja aku khawatir. Masa lalu Hyung kembali. Kau tahu bukan bagaiman wanita jalang itu. Dia hanya menginginkan harta dan tahta" katanya semangat.
"Nee Hyung. Aku juga takut,tapi aku pastikan itu akan terjadi,capat atau lambat. Karena dia bahkan sudah tahu siapa Seo Hyun." kata ku menganggukkan kepalanya dan mengucapkan pendapat ku.
"Hm....kau benar kook" katanya sambil menatapku.
Hyun Woo POV
Waktu berlalu cepat tak terasa waktu menunjukkan pukul 6 sore. Aku terbangun sambil menatap sekitar, ternyata aku cukup lama untuk tidur. Aku mengalihkan pandanganku menatap Seo Hyun dan Sheera yang masih tidur berpelukan.
"Hah... Jam berapa ini?"sambil melihat jam tangannya.
"Cantik...akan aku pastikan perasaan ini" gumam ku menatap wajah cantiknya.
Disaat aku sibuk menatapnya, matanya terbuka menampakkan keindahan mata yang dominan.
"Hmm...." Lenguhan lirih Seo Hyun.
"Tuan Kim? Mianhe saya tidak tahu" ucapnya mulai terkejut dan ingin bangkit dari bahuku.
"Jebal...biarkan seperti ini dulu. Aku nyaman dengan posisi ini. Jeongmal mianhe aku tak bermaksud untuk mengabaikanmu tadi. Dan gomawo sudah menjaga Sheera" kata ku tulus
"Nee? Anniya Tuan Kim saya tak masalah untuk itu. Lagi pula aku suka bersama sheera" ucapnya tersenyum tanpa disadari dia masih dipelukanku.
'nyaman...jadi karena ini Sheera selalu memeluk Seo Hyun. Mungkin aku akan candu pada pelukannya' batin tersenyum.
"Tuan Kim apakah sudah boleh lepaskan pelukannya?" Tanyanya menatapku polos.
"Anni biarkan dulu seperti ini. Aku ingin tahu perasaanku padamu. Jadi biarkan dulu. Arraseo?" kata ku menggelengkan kepalaku diatas kepalanya.
"Tap-"
"Jika kau tak mau , aku akan potong gaji" ancam ku membuatnya terdiam sambil menatap ku heran.
"Mianhe jangan potong gajiku" katanya menundukkan kepalanya. sungguh menggemaskan...
"Hm..baiklah" jawabku tersenyum singkat.
Disaat aku masih memeluk Seo Hyun tiba-tiba Sheera menggeliat sambil sesekali membuka matanya berkali-kali.
"Hmm...." Lenguhan lirih Sheera.
"Daddy. Kapan pulang?" Tanya Sheera menatap ku dan Seo Hyun bergantian.
"Entah. Mungkin sudah dari tadi" jawabku menatap Sheera lembut.
"Daddy kenapa memeluk eonnie?" Tanya Sheera heran.
"Wae?" kata ku menatapnya.
"Eonnie itu punya Sheera. Eonnie Seo Hyun punya Sheera. Jadi cepat singkirkan tangan Daddy" jawabnya mengeratkan pelukannya pada Seo Hyun.
"Kata Siapa eonnie punya Sheera?" kata ku menatap Sheera kesal.
"Kata Sheera. Iyakan eonnie Seo Hyun?" tanyanya menatap Seo Hyun yang sedang bingung.
"Hm Nee Sheera" ucap Seo Hyun tersenyum menatap Sheera dan Sheera memeluk Seo Hyun erat.
"Terserah. Daddy selalu kalah" ucapku mengalah.
'aku bahagia jika kau hadir selalu pada hidupku. Kumohon jangan pergi untuk sekarang dan selamanya. Jebal tuhan' batinku tersenyum menatap Seo Hyun dan Sheera bergantian.
Kami terkekeh bersama mengingat perdebatan kecil ku dan Sheera. Bahagia itu sederhana asalkan itu tulus dan penuh kasih.
"Daddy....Sheera bahagia sekali. Apakah Daddy bahagia juga?" kata Sheera tersenyum manis.
"Hm Daddy sangat bahagia" jawabku menganggukan kepala.
"Eonnie apakah eonnie bahagia?" tanya Sheera menatap Seo Hyun yang masih terdiam.
"Nee jika Sheera bahagia. Eonnie juga"
"Eonnie mau jadi mommy Sheera?" tanya Sheera tiba-tiba.
Deg....
"Eonnie?" panggil Sheera saat melihat Seo Hyun diam.
"Nee?" jawab Seo Hyun polos.
"Eonnie mau jadi mommy Sheera kan?" tanya Sheera lagi.
"Eonnie-"
"Sheera jangan bertanya seperti itu"kata ku saat tahu Seo Hyun akan bingung dengan pertanyaan dari Sheera.
"Gwenchana tuan Kim" ucapnya tersenyum manis.
"Ah ya. Apakah Tuan dan Sheera sudah makan. Saya lupa memasak makan siang. Jeongmal mianhe" ucap tertunduk.
"Eonnie gwenchana. Bagaimana kita masak bersama saja eonnie"
"Nee Daddy setuju".
Kami pun meninggalkan kantor dan menuju mansion milikku. Sampai disana kami masuk kedalam mansion karena keinginan Sheera. Setelah kami sampai disana.
"Eonnie bagiamana kalau kita masak bersama dengan Daddy di dapur,eonnie mau kan?" tanya Sheera penuh harap.
"Nee Eonnie mau,ayo kita masak bersama" jawab Seo Hyun tersenyum manis
"Sheera ganti baju dulu. Arraseo?" Ucapku menatap Sheera.
"Tap-"
"Sheera ganti baju dulu,nee?" ucap Se Hyun.
"Nee eonnie, Eonnie juga ganti baju nee? Bolehkan Daddy?" kata Sheera.
"Nee Sheera" jawabku membelai rambut Sheera.
"Tap-" ucap Seo Hyun terpotong.
"Masalah baju bukan? Nanti akan aku suruh bibi Son untuk membawakan baju untukmu. Arraseo" kata ku tahu kebingungannya.
"Nee?"
"Sheera bawa masuk eonnie kedalam kamar Sheera. Arraseo?" kata ku dan Sheera menganggukkan kepalanya lalu membawa Seo Hyun ke kamarnya.
"Nee Daddy. Kajja eonnie"
"Tap-"
"Tanpa penolakan" ucapku tegas.
"Arraseo"
Setelah Sheera dan Seo Hyun masuk. Aku menyuruh bibi Son membawakan baju untuk sheera. Yah punyaku sebenarnya. Tapi bukankah kalian tahu aku sangat senang karena salah satu bajuku akan dipakai Seo Hyun.
Seo Hyun POV.
Aku sedang berada di kamar Sheera. Sungguh aneh aku merasa tak enak pada Tuan Kim karena aku ini Sekretarisnya bukannya seharusnya aku yang menyediakan kebutuhannya. Bukan ia yang menyediakan kebutuhanku.
Aku menuju kamar mandi bersama sheera. Yah aku memandikan Sheera terlebih dahulu mungkin karena Sheera ingin aku mandikan.
Setelah memandikan aku menuju kamar mandi. Tapi...
"Permisi Nona Seo Hyun. Ini bibi Son" kata bibi yang mengetuk pintu kamar Sheera.
"Eoh nee... Masuklah bi"
"Nona ini bajunya. Setelah itu nona bisa turun akan bibi masakan. Nona ingin bibi masakan apa?" ujar bibi menaruh pakaian di ranjang.
"Gomawo bibi Son. Anniya biar aku saja yang memasak karena saya sudah berjanji akan memasak bersama sheera nanti. Arraseo bi?"
"baiklah nona. Kalau begitu bibi permisi"
"Nee bibi sekali lagi terimakasih" kata ku berterima kasih pada bibi Son.
"Nee nona" Ucap bibi tersenyum dan meninggalkan kamar Sheera.
Aku pun membersihkan badanku dan mulai menggunakan pakaian yang disediakan bibi Son tadi. Kemeja besar dengan celana yang bahkan tak terlihat karena kemejanya ukuran besar.
Aku mulai melangkah ke dapur untuk mencari Sheera. Di dapur aku melihat Sheera sedang berbincang dengan bibi Son dan paman Son.
"Annyeong Sheera,paman,bibi." sapa ku melihat mereka yang sedang di dapur.
"Nee eonnie" ucap Sheera sedangkan paman dan bibi hanya tersenyum.
"Kajja eonnie,Sheera sudah tak sabar masak bersama eonnie" ajak Sheera sambil menggenggam tangan ku.
"Nee Sheera"
Aku mulai berjalan menuju lemari pendingin dan terkejutnya aku melihat berbagai bahan makanan yang lengkap. Sungguh rumah ini adalah surga.
"Sheera ingin eonnie masakan apa,hm?" tanya ku pada Sheera.
"Hmmm...Sheera ingin makan sup kimchi dan bibimbap" jawab Sheera semangat.
"Arraseo,kajja kita mulai memasak" ujar Seo Hyun sambil terkekeh melihat tingkah menggemaskan Sheera.
"Kajja Eonnie"
Hyun Woo POV.
Setelah aku selesai bersih-bersih aku mulai turun dan pemandangan apa lagi ini.
Dengan kemeja putih oversize dengan celana yang tertutup kain kemeja. Kulit kaki yang jenjang nan mulus dengan warna kulit putih salju. Rambut diikat keatas memperlihatkan leher jenjang berwarna putih yang menggoda.
Ya Tuhan aku harus kuat dengan cobaan ini. Bagaimana pun aku juga laki-laki normal bukan. Aku mulai mendekat dengan perlahan. Kulihat Sheera dan Seo Hyun sudah memulai memasak.
"Hm..kau masak apa?" tanya ku saat sampai di dapur.
"Khamjagiya...sejak kapan tuan Kim datang?" Ucapnya terkejut dengan mata yang dibulatkan sempurna membuatku ingin mencubit pipi mulus nan sedikit berisi.
"Apakah aku semenakutkan itu?" kata ku heran dengan keterkejutannya
"Iya! Daddy kaya hantu" ucap Sheera sebal.
"Mana ada hantu setampan Daddy eoh?" ucapku menaik turun kan alis.
"Hahahaha sejak kapan Daddy tampan?" kekeh Sheera.
"Kau jahat Sheera. Aku tampan bukan Seo Hyun?" tanyaku pada Seo Hyun yang gugup.
"Nee?"ucapnya terkejut sungguh menggemaskan rasanya aku ingin mencubit pipi mulusnya.
"Apakah aku tampan?" tanyaku pada Seo Hyun
"Tuan-"
"Anniya lebih tampan Jin BTS. Daddy sudah tua dan tak tampan" ucap Sheera enteng.
"Sheera bahkan jika kau tahu Jin BTS itu kembaran Daddy tahu?" kata ku tak mau kalah.
"Tidak! Daddy yang paling tampan" kata Sheera tak mau kalah.
"Shee-"
"Sudah-sudah Tuan Kim,Sheera jika kalian terus bertengkar masaknya kapan selesai?" lerai Seo Hyun dengan wajah kesalnya
"Mianhe eonnie"
"Hm Sheera gwenchana" ucap Seo Hyun tersenyum manis pada Sheera
Setelah drama keluarga selesai. Kami pun makan bersama dengan Seo Hyun yang menyuapi Sheera dengan senang hati. Aku benar-benar merasa memiliki seorang istri.
Tuhan jangan kau bawa pergi lagi dia. Jika kau bawa pergi aku akan hancur detik itu juga.
Akan aku pastikan perasaan yang hadir ini adalah perasaan cinta aku yakin itu. Aku akan membuatmu menjadi milikku. Tunggulah aku sampai aku yakin menyatakan perasaanku ini.
Hari ini Seo Hyun menginap dan tidur bersama Sheera. Jujur aku bahagia dia mau bersamaku selam 24 jam hari ini hanya saja aku tak bisa memeluknya saat tidur. Yah aku belum sah dengannya. Jadi aku harus menjadikan dia istri dulu bukan?
Lupakanlah apa yang membuatmu sakit dan cintailah apa yang membuatmu bahagia. Temukan cinta pada seseorang yang membuatmu nyaman akan kehadirannya. Bukan karena dia sempurna, jadikan kekurangan sebagai landasan mencintainya. Belajarlah mencintai seseorang karena cinta tak selamanya menyakitkan tapi cinta bisa membuat bahagia sehingga kau melupakan deritamu di masa lalumu. Bahkan kau akan lupa segalanya entah itu waktu, situasi,bahkan juga nyawa sekalipun sebagai taruhannya.
Tapi ingatlah jatuh cintalah pada orang yang tepat bukan pada orang yang hanya mencintaimu karena kau memiliki segalanya.
Ingat semua orang berhak mencintai satu sama lain. Janganlah kau anggap seseorang yang mencintai akan membuatmu egois, dan kekanak-kanakan tapi cinta mengajarimu untuk merelakan, memperbaiki dan mempertahankannya jika memang itu bisa. Jangan juga kau memaksakan cinta pada orang lain. Karena semua orang berhak memilih dan menerima cinta yang terbaik bagi mereka.
To Be Continue....