Setelah mereka memasuki ruang rapat dan memulai rapat bisnis.
Rapat berjalan selama 1 jam lamanya,dan saatnya mereka mencapai kesepakatan.
"Daebak Tuan Kim, aku kagum padamu. Diusia muda kau berhasil dalam bidang bisnis yang sudah mendunia. Aku kagum padamu dan aku menyepakati kontrak kerja denganmu. Selamat bergabung" ucapnya menjabatnya tangan dan mulai menanda tangani kontrak.
"Nee khamsahamida. Kau juga luar biasa Tuan Shin. Kau mampu bekerja sama dengan perusahaan besar Bahkan kau berkerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan negara. Saya salut pada anda." Ucap Hyun Woo mulai membalas jabat tangan tuan Shin.
"Kalau begitu saya permisi dan senang bertemu denganmu" pamit Hyun Woo mulai keluar dibarengi Seo Hyun dibelakangnya.
Kepergian Hyun Woo dan Seo Hyun yang tak luput dari perhatian Tuan Shin. Hingga ia seperti tersadar akan sesuatu.
'Aku seperti mengenal gadis yang bersama tuan Kim. Seakan aku mengenalnya lama,bahkan wajahnya sangat familiar' batin Tuan Shin mulai mengingat masa lalu.
Setelah mereka selesai rapat....
Hyun Woo dan Seo Hyun yang keluar dari ruang meeting menuju lobby untuk pergi meninggalkan gedung Shin Company.
"Paman Son.....kita pergi ke sekolah Sheera, arraseo" ucap Seok jin menatap cermin.
"Nee Tuan Kim" ucap paman Son patuh.
"Maaf tuan sebelumnya,apakah tuan sudah memiliki seorang anak?" Tanya Seo Hyun hati hati.
"Sudah,kenapa?" ujar Hyun Woo mengerutkan keningnya.
"Eoh,anniya. Setidaknya tuan memiliki orang yang paling tuan sayang. Sedangkan saya ..." Ucap Seo Hyun menatap keluar jendela.
"Maksudmu..?" Tanya Hyun Woo bingung.
"Tuan beruntung memiliki seorang anak dan istri yang selalu ada untuk tuan. Sedangkan saya, bahkan dari lahir saya belum pernah melihat orang tua saya" ucap Seo Hyun menundukkan kepalanya.
"Mian,aku tak bermaksud untuk mengungkitnya" ucap Hyun Woo merasa bersalah.
"Saya tidak masalah untuk itu. Tapi ngomong-ngomong tuan,jika saya selalu menyediakan berbagai keperluan kantor tuan. Lalu dimana istri Tuan Kim. Saya belum melihatnya?" Ujar Seo Hyun bertanya kepada Hyun Woo.
"Saya sudah bercerai dengan istri saya sekitar 6 tahun yang lalu." jawab Hyun Woo menatap keluar jendela mobil.
"Mianhe tuan Kim saya tak bermaksud.." Ucap Seo Hyun terpotong.
"Gwenchana..lagi pula saya sudah terbiasa didekat putri saya" ucap Hyun Woo tersenyum tipis.
"Pasti Putri tuan Kim cantik,lucu dan cerdas..."ujar Seo Hyun tersenyum ramah.
"Nee dia anak yang cerdas. Dia yang membuatku melupakan masa laluku." Ucap Hyun Woo mulai tersenyum tulus sambil mengingat wajah manis putrinya.
"Memang berapa usianya tuan kim? " Tany Seo Hyun mulai tertarik untuk berbicara.
"Dia berusia 6 tahun" jawab Hyun Woo singkat.
"Eoh nee. Lalu kalau saya boleh tahu anda bercerai karena apa. Maaf sebelumnya tuan apabila saya lancang" Ujar Seo Hyun berhati-hati saat berbicara.
"Karena dia selingkuh dengan sahabatku sendiri. Tapi aku sudah tak peduli masa lalu. Itu karena malaikat kecilku yaitu sheera." ucap Hyun Woo tersenyum miris.
"Semoga tuan Kim selalu bahagia bersama putri tuan"
Ucap Seo Hyun tulus dengan tersenyum manis.
"Nee khamsahamida....lalu kenapa kau tak pernah melihat orang tua mu...?" tanya Hyun Woo heran.
"Orang tua saya meninggal semenjak saat saya berusia 9 bulan. Karenakan sebuah kecelakaan dan yang selamat saya tuan" jawab Seo Hyun menundukkan kepalanya.
"Eoh, lalu siapa yang merawatmu saat sampai kau besar?" tanya Hyun Woo lagi.
"Yang merawatku adalah paman dan bibi Lee....mereka menyanyangi ku seperti anaknya sendiri. Sungguh saya sangat beruntung memiliki mereka" ucap Seo Hyun tersenyum manis.
Hyun Woo terdiam menatap Seo Hyun yang setia tersenyum tipis sesekali menghela nafas.
Selama mereka berbicara tidak luput dari pandangan sang supir yaitu paman Son. Paman Son yang tersenyum lega melihat majikannya yang mulai tersenyum tanpa beban.
'sungguh aku pertama kali melihat tuan Kim berbicara banyak dan tersenyum seperti ini...semoga ini adalah awal kebahagiaan tuan kim. semoga' batin paman Son yang melihat Hyun Woo tersenyum.
Hari ini sekolah sudah selesai. Sheera mulai membereskan semua barang barangnya dan memasukkannya kedalam tas. Sheera berjalan keluar, sebenarnya ia takut akan bertemu anak nakal kemarin. Didepan gerbang Sheera terdiam melihat anak laki-laki yang kemarin mengganggunya.
"Hei. Kau bukankah kau anak yang tak punya mommy itu..... hahahaha kasihan sekali kau"ucap anak laki-laki itu
"Nee kau tak punya mommy...." Ucap anak laki-laki satunya.
"Hiks....kenapa kalian mengataiku apa salahku pada kalian...hikss...."
Ucap Sheera mulai menangis.
"Karena kau tak punya mommy... hahahaha" ucap mereka tertawa senang.
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit Hyun Woo dan Seo Hyun sampai di sekolah Sheera.
Sesampainya ia di depan sekolah Sheera,Hyun Woo melihat seorang anak kecil yang terduduk dengan air mata yang mengalir.
Ia pun langsung turun dari mobil dan mendekati putrinya.
"Sheera sayang. Kenapa kau menangis. Apakah ada yang usil pada Sheera" Tanya Hyun Woo khawatir.
"Daddy kata mereka aku tak punya mommy. Jadi mereka mengataiku...hiks...hikss" ujar Sheera mengatakan apa yang terjadi padanya.
"Ssstt....sudah sayang jangan menangis"
Berbeda dengan Hyun Woo yang tengah terburu-buru keluar meninggalkan mobil.
Seo Hyun melihat Hyun Woo terburu buru keluar dan menghampiri seorang anak.
'Apakah dia putrinya....aku seperti mengenalinya' batin Seo Hyun bertanya tanya.
Seo Hyun pun memutuskan untuk turun dan mendekati Hyun Woo yang tengah memeluk seorang anak perempuan.
"Annyeong Sheera. Apa kabar?" Sapa Seo Hyun yang sadar bahwa itu Sheera kemudian tersenyum manis mendekati Sheera.
"Eonnie Seo Hyun...kabar Sheera baik. Lalu bagaimana eonnie ada di sini?" Ucapnya dengan senyum mengembang.
"Eonnie bekerja sebagai sekretaris tuan kim. Daddy Sheera" ujar Seo Hyun tersenyum.
"Jjinja eonnie aku senang sekali. Yeay... Sheera mau digendong eonnie, bolehkan?" ucap Sheera dengan wajah menggemaskan
"Tentu saja Sheera" ujar Seo Hyun menganggukan kepalanya dan menggendong Sheera
Sheera langsung berlari dan Seo Hyun pun menggendongnya. Seakan keadaan yang sulit dipahami, Seo Hyun menatap Hyun Woo yang terlihat dengan mode bertanya.
"Aku pernah melihat Sheera disini kemarin. Aku mulai berbicara dan berkenalan dengan Sheera. Saya kira yang tuan maksud bukan Sheera yang ini tuan" Ujar Seo Hyun menjelaskan dengan senyuman dan diangguki Hyun Woo.
"Eonnie kajja. Sheera lapar ingin makan. Daddy kajja....kajja eonnie" ucap Sheera merengek-rengek, Seo Hyun mulai menggendong Sheera masuk kedalam mobil dan mendudukkan Sheera dikursi penumpang.
Hyun Woo yang masih terdiam melihat Sheera dan Seo Hyun terlihat sangat akrab....
'Sejak kapan Sheera mulai mudah dekat dengan orang lain' batin Hyun Woo heran dan memasuki mobil.
Baru saja Hyun Woo masuk mobil,ia dapat melihat Sheera sedang merengek-rengek.
"Eonnie,kenapa duduk disitu. Sheera maunya duduk dipangkuan eonnie. Dikursi ini." ucapnya mulai merengek minta dituruti.
"Tap-"
"Duduklah disini dan turuti keinginan Sheera. Tanpa bantah" ucap Hyun Woo tegas.
"Arraseo..." balas Seo Hyun menganggukan kepala.
Seo Hyun keluar dan memasuki mobil lagi. Seo Hyun duduk di dekat Hyun Joong dengan Sheera mulai duduk di pangkuannya.
'kenapa aku merasa seperti memiliki seorang isteri?' batin Hyun Woo menggelengkan kepalanya.
"Paman Son langsung ke kantor aja..."
Ucap Sheera yang menenggelamkan wajahnya diceruk leher Seo Hyun
"Tapi kata Sheera, Sheera laper.."
Ucap Seo hyun lembut.
"Nee Sheera laper. Tapi Sheera maunya eonnie Seo Hyun yang masak makanan untuk sheera. Bolehkah eonnie?" Ucap Sheera menatap seo hyun.
"Tentu Sheera.." ucap Seo Hyun menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Tapi Sheera...."
Ucap Hyun Woo terpotong oleh Seo Hyun
" Tidak apa-apa tuan,saya tidak keberatan" ucap Seo Hyun tersenyum menatap Hyun Woo
"Hah, baiklah..."
Mobil melaju menuju kantor. Sesampainya di kantor Hyun Woo , Sheera dan Seo Hyun pun turun.
"Sheera kajja turun bersama Daddy. Ayo Daddy gendong.." ajak Hyun Woo yang ingin menggendong Sheera.
"Anniya...Sheera maunya digendong eonnie Seo Hyun. Ayo eonnie" Ucap Sheera masih memeluk seo Hyun.
"Sheera...." panggil Hyun Woo memperingati.
"Tidak apa-apa tuan" ucap Seo Hyun mulai turun dengan Sheera digendongnya.
'kenapa Sheera sangat ingin bersama Seo Hyun?' batin Hyun Woo heran.
Banyak karyawan terkejut melihat Sheera digendongannya Seo Hyun. Mengingat bahwa Sheera sangat tak suka orang baru didekatnya.
Hyun Woo masuk dan membuyarkan tatapan mereka. Mereka mulai menundukkan kepalanya hormat dan mulai ke aktivitasnya kembali.
Saat sampai di ruangan Hyun Woo...
"Eonnie.....ayo kita masak. Sheera sudah lapar,kajja..."
Ucap Sheera merengek-rengek.
"Sheera tunggu ya... Daddy saja yang memasak untuk sheera. Arraseo"
Ucap Hyun Woo mulai mengambil alih Sheera dari gendongan Seo Hyun.
"Anniya....Sheera maunya sama eonnie. Kajja eonnie...palli" ucap Sheera mulai merengek lagi.
"Tapi Sheraa..."
"Lagi pula bukankah sudah tugas saya menyiapkan makan siang untuk tuan Kim" ucap Seo Hyun tersenyum manis.
"Hah, arraseo. Yasudah Sheera bersama Daddy dulu ya. Biarkan eonnie Seo Hyun memasak. Arraseo" ujar Hyun Woo mulai mengambil alih Sheera.
"Anniya....Sheera nya ikut eonnie" rengek Sheera masih memeluk Seo Hyun.
" Sheera dengarkan eonnie Seo Hyun. Sheera bersama Daddy Sheera dulu ya...Eonnie akan membuat makanan untuk sheera. arraseo" nasehat Seo Hyun membelai rambut Sheera
"Arraseo eonnie. Sheera mau eonnie memasakkan sheera bibimbap dan sup rumput laut. Bolehkan eonnie" pasrah Sheera kemudian meminta makanan.
"Tentu Sheera eonnie akan memasarkan itu untuk sheera. Lalu tuan Kim mau Sheera masakan apa?" Tanya Seo Hyun beralih menatap Hyun Woo
'akhirnya dia memperdulikan ku. Sedari tadi melihat sheera saja' batin Hyun Woo sedikit kesal
"Tuan Kim..." panggil Seo Hyun mengulangi.
"Eoh aku ingin kau masakan bibimbap dan ttetobokki. Dan untuk minumnya air putih saja" ujar Hyun Woo membalas pertanyaan Seo Hyun
"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi tuan, Sheera".
Seo Hyun mulai pergi menjauh dan keluar dari ruangan Hyun Woo.
"Sheera kenapa selalu ingin dekat dengan eonnie Seo Hyun. Eoh?" tanya Hyun Woo
"Karena Sheera nyaman bersama eonnie. Apakah Daddy juga nyaman bersama eonnie Seo Hyun?"
"Hah,biasa saja" ucap Hyun Woo memalingkan wajah.
'tapi aku memang merasakan yang sama seperti Sheera' batin Hyun Woo menyadari apa yang ia rasakan.
"Aish Daddy. Kalau Sheera bicara Daddy menghadap Sheera dong" kesal Sheera
"Iya, my princess"
"Hahaha....Sheera senang karena bisa selalu bersama Daddy dan eonnie Seo Hyun. Sheera berasa memiliki mommy. Benarkan Daddy?"
Deg.....
"Eoh... Terserah Sheera saja"
"Aish Daddy...." Ujar Sheera dengan menggembungkan pipinya.
"Anak Daddy sangat menggemaskan" Ucap Hyun Woo mencubit pipinya.
"Tapi Daddy....entah kenapa saat Sheera bersama eonnie Sheera sungguh merasakan kasih sayang seperti seorang mommy pada anaknya" ucapnya menatapku dengan sendu.
'sungguh Sheera Daddy juga merasakan seperti memiliki keluarga yang lengkap' batin Hyun Woo
"Nee Sheera"
Seo Hyun menuju dapur dan memasak para karyawan sungguh memperhatikan Seo Hyun mungkin karena cantik dan pegawai baru.
Salah satu karyawan mendekati Seo Hyun.
"Hai,aku won jae...karyawan disini" menyalurkan tangan
"Eoh nee,saya Seo Hyun" menjabatnya.
"Bisakah kau melepaskan tanganku" ucap Seo Hyun merasa risih.
"Eoh nee. Mianhe..."
"Nee gwenchana" ucap Seo Hyun menata makanan pada nampan.
"Bisakah aku meminta nomor teleponmu" ucapnya ragu.
"Mianhe aku tak bisa memberikannya. Jeongmal mianhe"
Tak selang lama ....
"Nona Seo Hyun.. apakah sudah selesai membuat makan siangnya"Seru Hyun Woo tiba-tiba.
"Nee sudah tuan. Kalau begitu saya permisi won jae" ucap Seo Hyun mulai mendekati Hyun Woo
"Mari tuan..." ajak Seo Hyun kemudian pergi meninggalkan Hyun Woo.
"Kau kembalilah bekerja" suruh Hyun Woo dingin
"Arraseo tuan Kim" mulai pergi dari dapur.
Hyun Woo POV
"Sheera Daddy akan ke dapur untuk melihat Eonnie Seo Hyun. Nee?" Ucapku mulai bangkit.
"Nee Daddy. Jangan lama-lama. Arraseo"
"Nee Sheera"
Aku mulai pergi menuju dapur dan saat aku sampai di dapur.
'sudah kutunggu ternyata dia sedang mengobrol dan malah terlihat melupakan makan siang ku. Ditambah lagi dia berpegangan tangan dengan laki-laki. Menyebalkan...' batinku kesal melihatnya.
"Nona Seo Hyun.. apakah sudah selesai membuat makan siangnya". Ucapku kesal.
"Nee sudah tuan. Kalau begitu saya permisi won jae" ucap Seo Hyun mulai mendekati ku.
"Mari tuan..." Ucapnya meninggalkan ku.
"Kau kembalilah bekerja" ucapku dingin.
"Arraseo tuan Kim" mulai pergi dari dapur.
Kulihat dia berjalan meninggalkan ku.
' bukannya menungguku . Malah pergi duluan. Dasar sekretaris laknat..' batinku kesal.
Aku berjalan menuju ruanganku.
Sampai disana kulihat Hyun bin dan Kyuhyun berada di dalam ruangan ku.
'astaga apalagi ini...' batinku kesal.
"Sedang apa kalian disini?" Ucapku dingin mulai memasuki ruangan dan duduk disamping Sheera.
"Eoh Hyung kami ingin makan siang disini. Mumpung kulihat seo hyun memasak. Sungguh istri idaman Hyung" ucap Hyun Bin menggoda Seo Hyun. Sungguh hari ini memang menyebalkan.
"Makan siang lah di kantin kantor. Pergilah sebelum kalian berdua ku depak dari sini." Ucapku kesal sampai ubun-ubun.
"Anniya. Hyung kau jahat biarkan aku disini. Nee??" rengek Hyun Bin sambil aegyo.
"Nee Hyung. Jebal..." ujar Kyuhyun turut aegyo.
"Kalian sudah tua, aegyo kalian sungguh menjijikan. Cepat pergi dasar maknae laknat"
"Seo Hyun, Sheera boleh yah" ujar Hyun bin dan Kyuhyun bersamaan dengan mulai aegyo.
Dibarengi dengan tatapan tajam ku pada mereka.
"Emm..."
" PERGI SEKARANG ATAU KU POTONG GAJI KALIAN. KUHITUNG SAMPAI 3. DIMULAI DARI SEKARANG 1...2....."
"Aish arraseo....kajja Kyuhyun nanti kita tak bisa beli kinderjoy lagi" ajak Hyun bin
"Nee Hyung kajja" setuju Kyuhyun
"Ayo. Selamat siang Sheera keponakan ku dan Seo Hyun calon masa depanku" pamit Hyun bin dengan wajah kesal.
"Ck...palli 1..2...dan..." Teriakku kesal.
Mereka pun lari pergi keluar ruangan.
" Dasar maknae laknat..." Gumamku kesal.
"Oh ya tuan Kim. Ini makanannya keburu dingin" ajak Seo Hyun dengan sopan.
"Nee..." seruku datar.
"Eonnie suapi Sheera Nee?" pinta Sheera dengan aegyo
"Nee Sheera.." ujar Seo Hyun menyetujuinya.
'sial... makanannya sungguh enak dan seperti masakan eomma' batinku tak percaya.
"Tuan... Bagaimana masakan ku?" tanya Seo Hyun meminta pendapat.
"Nee enak..." jawabku datar.
"Nee eonnie. Ini sangat lezat Sheera suka. Apakah eonnie mau memasakkan Sheera selalu?" Tanya Sheera dengan aegyo.
"Hahahaha....baiklah sheera." jawab Seo Hyun dengan tersenyum.
Tak terasa waktu menandakan pukul 5 sore.
Sheera tertidur di sofa,mungkin karena lelah.
"Baiklah aku akan pulang. Dan jangan lupa untuk besok kau harus menyiapkan kemeja, celana, perlengkapan kantor dan sarapan ku. Arraseo" ujar ku memberitahu.
" Baik tuan. Tapi saya tidak tahu rumah tuan dimana?" tanyanya ramah.
"Besok pukul 06.15 paman Son akan menjemput mu dan mengantarkan mun kerumah saya. Arraseo?" ucapku.
"Nee tuan Kim..." jawabnya.
"Kalau begitu saya permisi tuan Kim dan selamat sore tuan." Ucap Seo Hyun tersenyum manis meminta izin untuk pulang.
"iya.selamat sore " Ucapku mulai menggendong Sheera.
"Tunggu....kau pulang naik apa?" sargahku
"Saya naik bus tuan..." jawabnya.
"Kalau begitu ikutlah dengan saya akan saya antarkan mu sampai rumah. Mari....tanpa penolakan" ucapku datar nan tegas.
"Baik tuan"
Sampai di depan apartemen Seo Hyun...
"Terima kasih banyak tuan. Mianhe sudah merepotkan mu dan membuat kesalahan pada hari ini" ucapnya berterima kasih.
"Sama sama, aku tahu ini pengalaman pertama mu bekerja" ucapku membenarkan.
"Khamsahamida tuan Kim. Kalau begitu saya permisi" pamitnya lagi.
"Nee..."
Mobil mulai melaju mendatangi mansion dengan nuansa white gold. Aku masuk menuju mansion dan membaringkan sheera di kamarnya.
Setelah itu aku mulai melangkah menuju kamar dan membersihkan badanku. Setelah selesai aku menuju ranjang ku.
"Entah kenapa kehadiran Seo Hyun mengubahku walaupun aku pertama kali bertemu dengannya hari ini. Dan rasa nyaman muncul saat bersamanya.
Tuhan akan memberikan rasa nyaman pada seseorang jika memang itu yang terbaik untukmu.