Randy datang menghampiri Ditya. Tatapannya berubah menjadi tajam saat dia melihat Putra ada di dekat Ditya. Sebenarnya dia marah sekali begitu tahu kalau Putra telah mempermainkan Ditya. Namun, dia bukan tipikal laki-laki yang menyelesaikan masalah dengan otot. Setidaknya, satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah dengan melindungi Ditya. Jangan sampai Ditya diperlakukan tidak baik oleh siapapun. Dia bahkan tidak akan membiarkan Putra mencoba mendekati Ditya lagi.
"Urusan kamu udah selesai, Dit?" tanya Randy dengan lembut dan menoleh ke arah Ditya.
"Aku juga nggak tau, Kak." Jawab Ditya singkat. Lalu dia bertanya pada yang lain, "Kak, masih ada yang perlu dibicarain, nggak?"
Fauzi yang tidak menyadari adanya ketegangan yang terjadi disana, menjawab pertanyaan Ditya dengan polos. "Sepertinya udah semua kita bahas. Kalau kamu mau pulang, silahkan aja."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com