Sebenarnya saat In Su dan Jung Hee bercakap-cakap Sena mendengar itu semua. Saat Jung Hee menerima telepon dari kakaknya yang menanyakan uang untuk operasi ibunya. Dan In Su yang sedang kesulitan membayar hutang pada rentenir.
Sena hendak mengajaknya untuk melakukan negosiasi, tetapi mulutnya masih tertutup plester. Sampai pada akhirnya In Su dan Jung Hee kembali mengendarai mobil mereka ke sebuah jalan yang sepi tidak ada bangunan maupun lalu lalang kendaraan lain. Mereka pun berhenti di depan sebuah palang pintu rel kereta api.
"Aku tidak berani membunuhnya secara langsung, bagaimana kalau kita letakkan di rel dan biarkan kereta api menabraknya!" ide In Su.
"Itu boleh saja, menurut jadwal kereta akan lewat sepuluh menit lagi," sambung Jung Hee.
"Kau yakin kita akan melakukan ini?" tanya In Su menanyakan keyakinan Jung Hee untuk membunuh Sena dengan cara itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com