Jun menatap wajah Sena yang juga menatapnya dengan serius. Dalam hati Jun bertanya-tanya, kenapa Sena mau merelakan Azmya bersamanya.
"Apa kau yakin?" Jun berbalik bertanya.
Sena tidak langsung menjawab, wajahnya tanpa ekspresi. Jun sulit memahami isi pikiran Sena.
"Kalau kalian saling mencintai, aku bisa berbuat apa? kebahagiaan Azmya adalah yang terpenting." Sena memalingkan wajahnya ke arah Rafael. Menatap Rafael yang sedang bingung memahami percakapan mereka.
"Tidak, Azmya juga mencintaimu, aku tahu itu, aku melihatnya," kata Jun. Dia memang mencintai Azmya, tapi dia tidak yakin kalau Azmya akan berbahagia bersamanya. Apalagi dia sudah memiliki catatan hitam. Sena lebih pantas memiliki dan membuatnya bahagia.
"Dia hanya merasa bersalah padaku, itu bukan cinta."
"Dia sudah memilih dan mengatakannya padaku, mungkin itu sudah dia pikirkan matang. Jadi aku minta kita tidak usah bahas ini lagi!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com