"Daddy, apakah Daddy tidur di kamarku atau di kamar Mommy?" tanya Rafael sekali lagi.
"Hmm, malam ini Daddy akan tidur di kamarmu bagaimana, Daddy ingin tidur sama jagoan Daddy." Jun menjawab pertanyaan Rafael.
"Asyiikk ..." Rafael terlihat bersemangat mendengarnya.
Azmya tersenyum melihat Rafael yang kegirangan karena akan tidur dengan ayahnya. Jun kemudian mengedipkan matanya pada Azmya dengan penuh arti. Azmya hanya membalasnya dengan sebuah senyuman tipis.
.
.
.
.
Jun mengusap rambut Rafael yang kini sudah terlelap di sampingnya. Melihat wajah dan tubuh Rafael yang sudah sebesar ini, dia menjadi membayangkan bagaimana ketika Rafael masih bayi. Azmya pasti kesulitan mengurusnya tanpa suami dan ayahnya. Mengingat hal itu Jun merasa sudah membuat Azmya menderita karena membiarkan Azmya melewati masa kehamilan dan lahirnya Rafael tanpa dirinya. Jun tidak bisa membayangkan betapa sulitnya itu dan Azmya harus menjalani itu semua tanpa mengetahui dirinya masih hidup atau mati.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com