Dengan perasaan yang penuh dengan kesedihan juga kekesalan, Bianca menutup handphonenya lalu meletakkannya di atas meja yang berada di ruang tengah. Seketika pandangan mata Bianca tercenung. Dari sudut matanya, dia melihat sesosok yang mendekat. Ketika dia menoleh, terlihat Rafael bodyguard-nya yang baru selesai mandi. Terlihat jelas dari tubuhnya yang basah juga balutan handuk yang melingkari perutnya yang sixpack. Perut yang tampak kokoh dengan bulu-bulu lembut di sekitarnya.
Lelaki muda yang tampan tersebut, walau pun tidak setampan Raiden menurut Bianca. Langsung mengulurkan tangannya, untuk mengusap pipi Bianca yang basah. Batin Bianca menolak keras, namun tubuhnya seakan menikmati perhatian dari Rafael. Terlebih tatapan matanya yang tajam, mampu membuatnya tenggelam akan syahwat yang begitu dalam.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com