webnovel

04

Warning!!!

This is BxB/LGBT /YAOI /GAY and MPREG too. So if u don't like it or don't like the writter plz enter the X button on your screen.

Sorry for many miss typo(s)

Happy Reading

Hope You Like it

Enjoy it

.

.

.

.

.

.

~YunBearLoveaBooJae~

"UMMA!!!!" teriak tiga anak kecil berjenis kelamin laki-laki, sambil berlari-lari kecil menuju sang Umma yang sedang berjalan menuruni tangga dengan perlahan.

Brukk

"Aigoo, hati-hati chagiya. Nanti kalian dan Umma kalian bisa terluka." seru Mrs. Kim pelan.

Jaejoong tersenyum lembut kepada ketiga anak kembarnya, yang sekarang tengah memeluk dirinya dengan erat. Dia sama sekali tidak marah karena mereka telah menubruknya bersamaan, dan kuat sehingga dia terdorong sedikit.

"Umma..." panggil salah satu dari ketiga anaknya yang paling gembul.

"Ne, Mingukie waeyo?" ucap Jaejoong sambil mengelus rambut anaknya satu persatu.

Anak kecil gembul manis yang bernama Minguk itu menengadahkan kepalanya, dia menatap ummanya yang tengah menatap dirinya juga dengan penuh kasih sayang. "Daehani, Mingukie, serta Manse merindukan Umma," ucapnya dengan aksen yang manja.

Anak kecil yang paling besar-Daehan-menganggukkan kepalanya pelan. "Ne, umma boghosippo." Dia mengeratkan pelukannya pada kaki kanan sang umma. "Triplets merindukan umma," ucapnya dengan sedih.

"Um, Manse juga sangat-sangat merindukan Umma." sahut Manse anak Jaejoong yang paling bungsu.

Jaejoong berjongkok mensejajarkan tingginya dengan ketiga anak kembarnya, dia menatap anak-anaknya dengan teduh dan penuh penyesalan. "Mian ne? Umma tidak akan pernah meninggalkan Daehan, Minguk, dan Manse. Karena kalian adalah hidup umma." janjinya dengan penuh kasih sayang.

"Daehan, Minguk, dan Manse mencintai Umma," ujar Daehan yang diangguki kedua saudaranya, sambil memeluk leher sang Umma.

"Umma juga mencintai Daehan, Minguk, dan Manse," balas Jaejoong dengan senyumnya yang cerah.

Mrs.Kim yang menyaksikan pemandangan 'indah' dipagi hari ini hanya bisa tersenyum teduh, dia sangat berharap semoga mereka akan terus bahagia selamanya.

'Ku harap senyum itu akan terukir dibibirmu untuk selamanya Joongie,' batin Mrs. Kim berharap.

.

.

.

Yunho baru saja keluar dari kamar mandi sambil berusaha mengeringkan rambutnya, dia keluar hanya memakai celana training hitam tanpa memakai baju.

Dia berjalan pelan menuju ke arah ponselnya yang berada di atas meja nakas.

Ting Nong Ting Nong

Dahi Yunho mengkerut. 'Ck, Siapa mahkluk tidak tau diri, yang bertamu dipagi hari seperti ini?' batinnya sedikit kesal.

Yunho berjalan keluar kamar, dan melihat wajah sang tamu dilayar intercom. Dia menekan tombol yang berada diintercom.

"Masuklah." ucapnya pelan.

Tamu itu membuka pintu setelah mendengar pintu sudah tidak terkunci. Dia berjalan santai sambil menenteng tas makan putih. "Hyung, ini sarapan dari Umma," ujar tanpa basa basi.

Yunho melirik sekilas tas makan putih yang dibawa adiknya Changmin. "Taruh saja di meja makan Min," ucapnya.

Changmin memandang kantung mata yang berada dimata sang hyung dengan sedih. 'Sepertinya dia kurang tidur lagi.' batinnya cemas.

"Kau tidak tidur lagi Hyung?" tanya Changmin Khawatir.

Yunho tersenyum tipis dan berjalan memasuki kamarnya, meninggalkan Changmin yang khawatir melihat keadaan sang hyung yang disayanginya.

Changmin menghela nafas lelah, dia berjalan ke arah meja makan yang berada di dapur dengan pelan. Dia menaruh tas makan berisi sarapan yang dibuat oleh sang Umma, di atas meja makan milik hyungnya. Changmin mengeluarkan kotak makan besar dari dalam tas, dan menatanya di atas meja.

Lima menit kemudian Yunho keluar kamar, sambil memakai kaos putih berlengan pendek yang dibawanya. Dia menatap Changmin yang sedang duduk di salah satu kursi yang berada di Meja makan.

"Hyung." panggil Changmin pelan, saat melihat Yunho telah duduk depannya.

"Hm."

"Aku, dan Yoochun hyung akan pergi ke Jepang bersama kekasih kami masing-masing, apakah kau ingin ikut hyung?" ajak Changmin.

Yunho berpikir sejenak, kemudian dia menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, kalian saja yang pergi."

"Kau yakin hyung? Kami akan berlibur, ayo kita berlibur bersama. Kau juga perlu liburan hyung, jangan terus memaksakan dirimu dengan terus bekerja tanpa istirahat." bujuk Changmin.

Yunho tersenyum tipis, dan menggeleng pelan. "Ani, Kyuhyun dan Junsu tidak akan senang aku berada didekat mereka. Lebih baik aku tetap disini, kau saja yang berlibur."

Changmin menghela nafasnya pasrah. "Baiklah, aku akan membawakanmu oleh-oleh kalau begitu." ucap Changmin mengalah.

"Terserah kau saja Min," ujar Yunho sambil memakan makanan yang dibawakan Changmin untuknya.

Changmin memandang sang Hyung yang sedang makan dengan sedih. 'Kau semakin kurus Hyung, aku sangat khawatir tentang kesehatanmu. Semenjak Joongie hyung menghilang, kau jarang sekali makan dan membuat maghmu kambuh terus. Andai saja waktu bisa diputar kembali...' batin Changmin sambil menghela nafas lelah.

Changmin memandang jam tangannya. "Hyung aku pamit dulu ya, aku ada janji dengan Kyunie," pamit Changmin.

Yunho mengangguk pelan. "Hm." gumamnya.

Changmin bangkit dari kursi yang dia duduki dan berjalan keluar dari ruang makan menuju pintu apartement milik hyungnya Yunho, dia menghentikan jalannya ketika teringat sesuatu. "HYUNG! UMMA BILANG NANTI MALAM DATANG KE RUMAH UNTUK MAKAN MALAM, ADA YANG HARUS UMMA BICARAKAN PADAMU." teriak Changmin dari pintu apartement hyungnya yang sudah terbuka.

Yunho yang mendengar teriakan membahana milik Changmin hanya bisa menghela nafas, tanpa menjawab apapun. 'Pasti Umma akan membahas itu lagi.' batin Yunho lelah.

Changmin yang tidak mendengar jawaban sang Hyung, hanya mengangkat bahunya. Dia yakin hyungnya mendengar teriakannya, hanya saja teralu malas untuk membalasnya. Dia berjalan keluar apartment, dan segera menutup pintunya kembali.

.

.

.

Di Jepang

Mr & Mrs Kim, serta Jaejoong dan ketiga anaknya sedang menikmati sarapan yang disajikan oleh maid. Suasana meja makan sangat ceria, karena triplets memakan sarapannya sambil bernyanyi dan berceloteh riang.

"Umma," panggil Daehan.

Jaejoong menoleh ke arah anaknya yang memanggilnya. "Waeyo, Daehani?" tanya Jaejoong.

"Bisakah hari minggu nanti, kita pergi ke taman bermain? Aku ingin sekali berjalan-jalan bersama Umma, Minguk, dan Manse ke taman bermain." pinta Daehan sambil terus memakan sarapannya, tanpa memandang sang Umma yang telah pucat wajahnya ketika mendengar permintaan anaknya.

"Ne, Manse dan Kkuku juga mau ke taman bermain bersama Umma. Benarkan Kkuku?" Tanya Manse sambil menoleh ke arah Minguk, yang sedang melahap satu buah Strawberry utuh ke dalam mulut kecilnya.

Minguk menoleh ke arah Jaejoong, dan mengangguk dengan semangat. "Ne, Ne." jawabnya dengan mulut penuh Strawberry.

Mrs. Kim memandang Jaejoong dengan khawatir. "Joongie, kau tidak perlu memaksakan dirimu. Biar Umma dan Appa saja yang pergi ke taman bermain bersama Triplets," ujar Mrs. Kim sedikit cemas.

Jaejoong menghirup nafas, dan mengeluarkannya. "Gwenchanayo Umma, Joongie baik-baik saja. Biar Joongie saja yang pergi, Umma tidak perlu khawatir Joongie tidak apa-apa kok. Lagi pula ini keinginan Triplets, Joongie tidak mungkin menolaknya. Itu juga karena Joongie belum pernah berjalan-jalan bersama mereka, jadi kali ini Joongie akan memenuhi keinginan mereka." ucap Jaejoong dengan tenang.

"Jjinjayo Umma/Horeee/Yattta." sorak Triplets bersamaan.

Jaejoong terkekeh senang. "Ne, hari minggu kita pergi jalan-jalan ke taman bermain."

"Benarkah tidak apa-apa Joongie?" tanya Mr. Kim sedikit khawatir.

"Ne, gwenchana Appa. Umma dan Appa tidak perlu khawatir, lagi pula Joongie harus berusaha terbiasa dengan dunia luar agar triplets bisa pergi keluar bersama Joongie." jawab Jaejoong sambil tersenyum menenangkan kepada Umma dan Appanya.

"Baiklah, Umma dan Appa mendukungmu." ujar Mrs. Kim dan diangguki oleh Mr. Kim.

Jaejoong tersenyum lembut. "Gomawoyo Umma, Appa," ucap Jaejoong.

.

.

.

In other place

"Yakkk!!! Food Monster!!! Kau lama sekali, tidak tahukah kami sudah menunggu dirimu sedari tadi." pekik laki-laki bertubuh semok, dan bersuara cempreng-Kim Junsu- kekasih dari Park Yoochun.

Changmin hanya menyengir lebar mendengar suara cempreng milik kekasih Park Jidat Yoochun. "Mian, aku harus mengantarkan sesuatu ke tempat Hyungku terlebih dahulu." beritahu Changmin.

Dia menarik kursi yang berada disamping kekasihnya, yang sedang sibuk bermain psp. "My Kyu, maaf aku terlambat." ujar Changmin sambil mengecup pipi kiri kekasihnya Cho Kyuhyun.

"Ne." jawab Kyuhyun singkat sambil terus fokus pada psp yang berada ditanganya.

"Jadi kapan kita akan berangkat ke Jepang?" tanya Yoochun kepada Changmin.

Changmin berpikir sebentar, dan mengangguk pelan. "Bagaimana kalau Sabtu? Agar hari minggunya kita bisa langsung pergi berjalan-jalan." jawab Changmin.

"Oke, kita berangkat sabtu. Aku ingin segera pergi ke Disneyland Tokyo, aku dengar di sana menyenangkan. Aku ingin bermain di Minions Park." ucap Junsu senang.

"Baiklah kita berangkat hari itu, oke kan Kyu?" tanya Yoochun.

"Ne." jawab Kyuhyun tidak peduli, dan Changmin hanya bisa tersenyum melihat Kyuhyun yang terus bermain pspnya.

Yoochun dan Junsu hanya bisa menggelengkan kepala mereka mendengar jawaban Kyuhyun. 'Game freak.' batin Keduanya.

TBC