Nosa diam seribu bahasa tanpa menanggapi ucapan Haris. Ia begitu mengkhawatirkan keberadaan dan keadaan Kaylila saat ini. Semua perhatiannya tertuju pada keberhasilan Tim SAR dalam menemukan Kaylila baik hidup atau pun mati.
"Mas, istirahatlah dulu. Aku akan memberikan kabar terbaru. Mas lebih baik jaga kondisi."
Haris berbalik, berjalan menuju ke pintu ketika Nosa berkata lirih. "Terima kasih. Maafkan sikapku yang mungkin telah kasar kepadamu."
Haris menghentikan langkahnya sejenak, lalu berbalik dengan senyum lebar di bibirnya. Sahabat juga atasannya itu melihatnya dengan tatapan sendu.
"Mas jangan terlalu mengkhawatirkan hal itu. yang terpenting saat ini adalah kondisi Mas sendiri. Siapa pun akan berbuat seperti itu. Jadi, jangan terlalu dipikirkan."
"Terima kasih. Kalau tidak ada kamu, entah apa yang harus kulakukan. Kamu terlalu meracuniku," ucap Nosa dengan senyum miring pada sudut bibirnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com