webnovel

49. Mengapa Ayah selalu mendesak ku?

"Humb ... panggil saja Ayah, saya lebih nyaman di panggil Ayah atau Om, karena semua teman ataupun yang dekat dengan Aura pasti memanggil nya dengan panggilan itu," sahut Ayah Aura.

"Oh baik Ayah," jawab Rafael yang masih merasa canggung dengan panggilan itu.

Kali ini Aura tidak bisa berkutik sama sekali, meski Rafael sudah mengakuinya di hadapan Ayah Aura dengan hubungan yang lebih serius, meskipun itu hanya rekayasa sebenarnya ada rasa sedikit takut di dalam hati Aura.

Saat semua terdiam dan tidak ada lagi yang di bahas maka Rafael pun berpamitan kepada Ayah Aura, selain itu juga waktu sudah menunjukkan pukul 16.30, maka Rafael mulai tidak tenang karena belum melakukan shalat ashar.

"Umb ... sepertinya kedatangan saya kali ini sudah cukup, dan tujuan nya tadi memang hanya ingin bertemu sama Ayah, dan Alhamdulillah nya bisa bertemu dengan yang lain nya juga, sekarang saya mau pamit untuk pulang dulu Ayah,"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com