webnovel

Lord of The Mysteries : Paradox Knowledge

Regis terdiam melihat ke arah langit malam yang menakutkan, mengabaikan jeritan dan kesengsaraan yang terjadi disekitarnya, seolah ia terhipnotis oleh hal ini. Langit gelap yang disinari oleh bulan merah darah yang menakutkan, banyak sekali retakan yang muncul dilangit seolah akan pecah kapan saja. ia melihat mata menakutkan yang menatap ke arahnya, atau lebih tepatnya mengarah ke bumi. mata itu sangat dingin dan penuh dengan keserakahan terhadap sesuatu yang ada.

PrinceOrchid_ · หนังสือและวรรณกรรม
Not enough ratings
25 Chs

Paradox fate

Empress Borough, 10 september 1349

Keluarga Azak adalah viscount dibawah keluarga kerajaan augustus, dikatakan meskipun hanya bergelar viscount keluarga mereka sangat terpandang lebih dari 100 tahun lalu. 

namun kurang dari 50 tahun lalu terjadi kudeta yang melibatkan Azak sehingga kekuatan dan pengaruh keluarga mereka sangat berkurang besar. setelah ditingalkan oleh augustus mereka memulai kembali sebagai pedagang dan berhasil bangkit akibat tambang emas dan berlian yang mereka temukan di Awwa County. 

Dengan kerja sama dengan Count Hall, mereka berhasil mempertahankan kedudukan atas tambang tersebut dan menjadi bangsawan pedagang kaya. meskipun keluarga mereka harus membayar lebih dari 30 persen keuntungan kepada Count Hall. itu bukanlah masalah sama sekali. 

Keluarga Azak bangkit sebagai pemilik salah satu pertambangan terbesar di Loen kingdom dan juga pemilik toko perhiasan paling terkenal di benua utara. namun kebangkitan mereka tidak bertahan lama karena pada januari 1349 kepala keluarga sebelumnya meninggal meningalkan anak semata wayangnya dan istrinya sendiri mempertahankan keluarga Azak.

banyak orang mencoba untuk mengambil keuntungan dari putra keluarga Azak yang belum mencapai usia dewasa dan belum memiliki wewenang untuk mewarisi kebangsawannya, menyebabkan situasi menjadi sangat tidak stabil.

pada tangga 25 agustus 1349 istri Viscount Azak meninggal dunia karena dengan damai dalam tidurnya, tanpa ada yang tau kenapa. putra mereka Regis Azak yang baru berusia 18 tahun ditinggalkan seorang diri untuk mengurus dirinya.

Regis yang berumur 18 tahun memiliki wewenang untuk mewarisi kebangsawanan milik Azak, namun tanpa sepengetahuan siapa pun pada tanggal 9 september tengah malam. Regis yang sedang tertidur tidak menyadari bayangan samar seorang wanita yang tiba-tiba muncul dicermin kamarnya.

wanita itu mengenakan gaun putih dengan pola hitam yang indah, rambut panjangnya tergerai dipunggunya dengan santai. ia berjalan perlahan menuju tempat tidur Regis.

"sungguh bocah yang malang," katanya dengan lembut.

ia mengankat tangannya dan mengambil sepotong rambut Regis dengan tenang. setelah memainkan rambut dengan lucu ia memunculkan api hitam ditangannya dan membakar rambut itu dengannya.

Regis membuka matanya dengan melotot seolah sangat kesakitan, namun sebelum ia sempat melakukan apapun ia kembali tertidur seolah tidak ada yang terjadi padanya.

wanita itu memparhatikan bahwa ia telah menyelsaikan tugasnya, ia berkata, "sungguh bocah tampan yang disayangkan."

ia melenggang menuju cermin dan bersiap pergi dari tempat ini.

'bahaya'

suatu pemikiran memperingatkannya akan bahaya yang menakutkan yang membuatnya secara tidak sadar menatap kebelakangnya. ia ketakutan begitu melihat bocah yang seharusnya dia bunuh berdiri didepannya dengan tenang.

tapi yang membuatnya begitu ketakutan adalah bahwa tempat mereka berada sekarang sepertu sebuah kluster kabut berbintang yang aneh, bocah itu berdiri disana dikelilingi oleh dua benda aneh berbentuk, perisai dan tongkat kayu.

"arghhhhhh!!!" teriakan wanita itu bergema di kabut berbintang, namun tidak peduli bagaimana ia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya ia tetap tidak bisa.

tak lama kemudian tubuh wanita itu berubah menjadi debu bintang yang menghilang kedalam kabut hanya meninggalkan benda seperti hati berwarna merah muda dan sebuah topeng lusuh. seluruh kabut berbintang menghilang dan semuanya kembali dikamar Regis.

...

Kediaman Azak, 6.00 AM

Regis sedikit membuka matanya dengan bingung, ia melihat sekelilingnya, sebuah ruangan yang sangat tidak familiar baginya. seluruh ruangan bernuasa putih emas yang sangat mewah dan berkelas. 

ia melompat dari tempat tidurnya dan memperhatikan sekeliling dengan gugup dan takut. hal terakhir yang diingatnya adalah ketika ia sedang berlibur di bali ia melihat langit malam tiba - tiba dipenuhi warna merah darah begitu juga dengan bulan dan setelah itu ia melihat sebuah mata yang sangat dingin menatap ke arah bumi dan sebuah tangan raksasa yang terbuat dari kabut menghancurkan proyeksi mata itu. 

setelah itu ia ingat bahwa muncul tiga bintang jatuh yang turun ke arah bali, menyebabkan ledakan menakutkan. namun sebelum kematiannya ia melihat sebuah kabut luas yang dipenuhi bintang dan dua benda melayang didepannya. setelah itu ia hilang dan tidak ingat apapun.

Regis memcoba menenangkan diri dan pergi ke depan cermin. ia melihat seorang pria berambut emas dan bermata abu berdiri didepan cermin, pria ini cukup tampan dengan tubuh kurus, ia terlihat seperti seorang kutu buku.

"aku telah melakukan transmigrasi atau bisa dibilang ini adalah reinkarnasiku yang terlahir kembali di dunia ini. sekarang aku adalah Regis Azak pewaris Viscount Azak." ucapnya dengan kesal.

setelah menenangkan diri ia mulai memeriksa sekelilingnya dan melihat sebuah benda tergelatak tidak jauh dari tempat tidurnya. ia mengambil kedua benda tersebut.

'beyonder..' pikirnya.

meskipun ia tidak mengingat banyak tentang Regis Azak ia cukup mengingat tentang kejadian tadi malam. ia ingat melihat kembali kabut berbintang itu dan seorang wanita yang berteriak kesakitan.

"apa kabut berbintang itu...?" Regis bingung namun ia yakin itu ada hubungannya dengan beyonder yang sering diucapkan ibunya sebelum kematiannya. 

bahkan 'regis' sendiri telah mengumpulkan formula ramuan dan sebuah bahan untuk menjadi seorang Reader dan bersiap menjadi beyonder hari ini. lamunannya terganggu ketika ia mendengar ketukan dipintu miliknya.

"Tuan muda, sebentar lagi kanosasi milikmu akan dilakukan tepat pada jam 7 di Hall mansion. apakah ada sudah bersiap." ucap seseorang dibelakang pintu.

Regis berjalan dan membuka pintu tersebut, ia melihat seorang pria paruh baya dengan rambut coklat keputihan berdiri dengan baik didepannya. regis sangat bersyukur meskipun ia tidak bisa menginat seluruh ingat Regis namun ingatan setelah kematian ayahnya masih sangat segar dibenaknya.

Pria paruh baya ini adalah Lamu seorang kepala pelayan dari kediaman Azak dan juga seorang beyonder dari jalur Apprentice. hanya itu yang bisa ia ingat tentang pelayan ini.

"baiklah, lamu tolong siapkan pemandian dan pakaian yang akan kukenakan." ucap Regis dengan canggung.

mendengar nada canggung tuan mudanya membuat lamu bingung, namun ia tetap membungkuk dan pergi untuk menyelsaikan tugasnya. karena ia bukan hanya kepala pelayan Azak tapi juga pelindung yang diasuh oleh keluarga Azak sebagai seorang sequence 7 apprentice pathways.

Regis masuk dan melihat jam saku miliknya masih menunjukkan jam 6.15 AM, ia pergi kebelakang lemari miliknya dan menekan sebuah dinding, menurut ingatan yang ia peroleh ada sebuah ruangan kecil yang sengaja ia bangun karena kesukaannya akan mistisme selain itu, ditempat itu juga ramuan Reader yang ia buat disimpan. 

melihat bagaimana bahkan seorang seperti Lamu yang dianggap pelindungnya tidak bisa merasakan pembunuhan yang dilakukan wanita itu, ia akan lebih memilih untuk memperkuat dirinya. meskipun ia tidak tahu banyak tentang beyonder dan hanya mengetahui sedikit tentangnya, ia tidak punya pilihan dan selain itu ia juga ingin merasakan kekuatan seorang beyonder itu sendiri.

setelah pintu rahasia terbuka ia masuk dan melihat sekeliling ruangan yang tidak lebih kecil dari kamarnya sendiri. banyak benda-benda aneh disekelilignya. ia berjalan menuju meja tengah dan meletakkan sarung tangan dan hati merah muda. 

ia mendatangi lemari kecil disudut dan membukanya. ia mengeluarkan botol kecil yang diisi dengan cairan kabut aneh berwarna putih. dengan tangan bergetar dan gugup ia meminumnya dalam sekali teguk dan berdiam.

Tak lama kemudian ia merasakan perasaan pusing dipikirannya, seolah dunia berputar kearah yang sangat berlawanan dan aneh. ia mencoba menutup telinga ketika mendengar bisikan yang berisi pengetahuan. dadanya terbakar oleh rasa sakit, ia merasakan sesuatu merobek tangan kanannya. 

ketika ia melihat tanganya ia mencoba berteriak tapi tidak bisa, ia dengan panik melambaikan tangannya ketika banyak sekali mata dan cairin hitam menjijikan keluar ditanganya.

'apakah aku akan mati?' pikirnya sebelum ia melihat kembali kabut yang dipenuhi cluster bintang mengelilinginya dan membuat rasa sakitnya berkurang.

"hah?" ia mendengar sesuatu seolah memberinya informasi tentang sesuatu, namun ia terlalu lelah dan kehilangan kesadarannya.