webnovel

Looking for My Sister

Kisah tentang petualangan seorang pemuda yang mencari adiknya yang hilang di dunia lain. Kayleen pemuda yang baru saja lulus SMA. Ia hidup berdua dengan adik kandungnya bernama velly. Setelah kedua orang tua nya cerai, ibu nya lah yang mengasuh mereka hingga suatu saat beliau benar-benar meninggalkan kedua anaknya hidup sendiri. Namun akhirnya kayleen pun juga ditinggal sendirian oleh velly, adik satu-satunya yang menghilang tanpa kabar dan tanpa jejak. Satu bulan pun berlalu, adiknya tidak kunjung ditemukan. Bahkan dari pihak kepolisianpun tidak menemukan petunjuk apapun. Namun kay tidak menyerah. Selama masih ada kemungkinan adiknya hidup diluar sana, ia akan tetap mencarinya. Namun kenapa sekarang dia malah berada disini. Berdiri di atas tanah di tempat yang entah berantah? Bukankah dia harus mencari adiknya? Dengan diawali sebuah kejadian aneh. Kebenaran mulai terungkap. Akankah kay berhasil menemukan adiknya kembali?

yui_8506 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
4 Chs

Eps.2

"Oy apa kau sudah menemukan orang lain?" tanya seorang gadis bersurai hitam kepada seorang laki-laki berbadan kekar yang baru saja memasuki ruangan tersebut untuk beristirahat.

"aah belum. Merepotkan, kenapa kita tidak pergi ke dugeon dengan orang seadanya saja"keluh laki-laki tersebut bermaksut membalas pertanyaan sebelumnya.

"kalau bisa juga aku sudah menyuruh mereka untuk berangkat hari ini juga"balas gadis tersebut.

"..."

"hmm lagipula kita tidak buru-buru juga sih, kau tahukan dugeon yang kita rencanakan bukan dugeon biasa, jadi sebisa mungkin anggota harus cukup"

"Kalau masalah uang untuk orang barunya.... Bagaimana kalau kau jualkan barang itu saja. Dengan kepandaianmu dalam bernegoisasi kurasa kita malah dapat untung"

Tunjuk gadis tersebut ke arah sebuah batu kaca yang berkilau cantik. Batu tersebut terletak di atas meja bersama dengan barang-barang antik dan aneh di sekitarnya.

"hmm... Jual saja sendiri aku sibuk"balasnya yang kemudian pergi meninggalkan ruangan.

"Aaahh.. baiklah. Bila kau berhasil menjualnya, hasilnya kita bagi 2, ok?"bujuk gadis tersebut.

"...."

laki-laki tersebut hanya melambaikan tangan dengan membalakangi gadis tersebut tanpa menghentikan langkahnya hingga dia keluar dan menutup pintu.

"haa... Dasar, aku tau kau tidak mau berurusan dengan pemilik toko itu, tapi kan mubadzir bila tidak di nego dengan hangga yang tinggi"

***

[Kayleen POV]

"GAWATTTT?!!!"

Setelah tidak tahu harus berbuat apa. Akupun melangkahkan kakiku secara random.

Kurasa nasibku sedang buruk. Bisa-bisa nya aku bertemu dengan harimau dan membuatnya terbangun karena aku tidak sengaja membuat bunyi bising.

"AWAS SAJA KAU RANTIIINGGG" aku berlari sambil berteriak menyalahkan ranting. Karena gara-gara ranting itu tergeletak di atas tanah yang akan aku injak sehingga membuat suara sampai harimau tersebut tersadar dan melihatku.

Setelah sekitar 2Menit aku main kejar-kejaran dengan harimau buas itu. Akhirnya dia berhenti mengejarku meskipun aku semakin masuk lebih dalam ke hutan ini.

"he he he.. tidakh kusangkah hah larikuh bisah lebih hah cepat hah dari harimau ituuu huh"

dengan nafas terengah-engah aku langsung terduduk saat menyadari harimau tersebut sudah tidak ada di belakangku.

"dia sudah tak mengejarku lagi kan?"

"aku harus segera keluar dari hutan ini. Untuk sekarang aku haus, semoga ada sungai disekitar sini"

Aku berusaha berdiri dan mencari air sungai yang bisa diminum. Belajar dari pengalaman, kali ini aku benar-benar harus lebih waspada.

***

Syukurlah, baru jalan 20meter, aku mendengar suara air yang megalir. Itu pasti sungai.

Aku mempercepat langkahku menuju sungai.

Dengan daun besar yang kubuka terakhir, supaya tidak menghalangi jalanku. Akhirnya aku menemukan sungai yang jernih.

Seakan tak bisa menahan haus. Aku segera mengambil air sungai tersebut dan meminumnya.

"aaah segarnya..."

Sesaat setelah haus sirna, aku merasa merinding. Tepat 3Meter di sebelah kiriku.

Mungkin karena aku terlalu haus dan terlalu fokus dengan sungai didepanku. Aku tak menyadari ada sesuatu di sekitar sini.

Akupun menengok kesisi kanan ku.

Dan... Aku terkejut hingga aku berdiri dan mundur 2 langkah menjauh.

Sekarang itu ada didepanku tepat. Sebuah lingkaran seperti portal kira-kira berdiameter 3meter.

Portal tersebut berwarna hitam dengan asap berwarna gelap disekitarnya.

Ditambah lagi sebuah fakta yang membuatku menyesal meminun air sungai tadi adalah; sebagian portal tersebut tercelup di air sungai, sehingga ada kemungkinan sesuatu didalam portal tersebut ikut terbawa air.

"Apakah air ini beracun? Bukan kah itu akan berbahaya bila air ini beracun dan menyebar ke seluruh tempat, apalagi kalau sampai air ini digunakan oleh orang-orang"

"tunggu, orang-orang? Sungai? Ah iya aku kepikiran. Aku harus mengikuti sungai ini. Mungkin aku bisa menemukan desa dan memberitahu soal portal aneh ini."

"jujur saja, berada di dekat sini rasanya merinding, bagaimana kalau monster keluar dari sini"

Akupun berjalan menjauh menyusuri sungai.

***

Sekitar 1jam aku berjalan akhirnya aku melihat sebuah desa kecil tak jauh dari tempatku berdiri.

Tanpa pikir panjang aku berlari mendekat ke desa tersebut.

Kulangkahkan kaki ku memasuki desa. Aku melihat dan memperhatikan sekeliling desa tersebut.

Sedikit asing bagiku tapi suasanya membuatku nyaman.

Bagaimana tidak asing. Bangunan disini sangat berbeda dengan kehidupan ku biasanya, dan disini rumah-rumahnya lumayan antik dan sederhana.

Tapi rata-rata model rumah mereka seperti pernah kulihat tapi dimana ya. Di dunia ku tidak pernah ada yang seperti ini perasaan.

"ah iya aku hampir lupa memberitahu mereka tentang portal misterius yang kutemui di hutan tadi" aku tersadar akan kelalaianku

"baiklah bagaimana caranya aku memberitahu, apa aku harus berteriak di tengah keramaian ini?"

"kalau aku lakukan itu, sudah pasti aku akan dianggap orang gila. Jelas saja karena aku tidak tahu apapun tentang tempat ini ataupun portal tersebut"

"langsung saja deh, akan kutanyai dahulu seseorang disini mungkin pedagang kaki lima yang menjual apel terse..."

Nyutt

Tiba-tiba kepalaku terasa berdenyut sakit. Spontan aku memijat keningku mencoba menenangkanya, dan syukurlah itu berkerja.

Aku pun kembali berjalan dan berniat mendekati sesorang pedagang apel yang tidak jauh dariku.

"Dasar peliitttt"terdengar suara wanita yang berteriak di tengah keramaian pasar di desa ini.

Kurasa itu bukan apa-apa jadi kuabaikan tapi ternyata...

Brugh

Sepertinya, karena aku kurang fokus. Lagi-lagi aku dapat masalah.

Baru 2meter aku berjalan dan kini aku berada di didepan sebuah toko antik. Tinggal beberapa langkah lagi aku sampai di penjual kaki lima tersebut.

Namun karena kurang fokus, aku yang berada sangat dekat dengan pintu masuk toko tersebut pun tertabrak oleh seseorang berjubah coklat yang baru saja keluar dari toko tersebut.

Untungnya dari kami tidak ada yang sampai terjatuh karena tabrakan tadi. Tapi masalah seriusnya adalah barang yang orang itu pegang malah terjatuh ke tanah.

Dan parahnya lagi karena barangnya tak dibungkus aku bisa melihat itu seperti batu kaca dan itu berkilau.

Kini barang itu tengah hancur berkeping-keping di tanah.

Aku meneguk air liur ku untuk menenangkan perasaan ku sebelum aku meminta maaf.

tbq...