webnovel

lingkaran tabu

aku menatap nya dengan takut tetapi di dalam ketakutan ku terselip rasa peduli dan kasihan kepadanya. masa-masa tegang dan kejam aku lalui bersama nya terintimidasi oleh waktu. entah kenapa aku selalu ingin bersama nya, menemani hari-hari nya yang sepi. laki-laki itu memanggil ku Dahlia meski nama asliku bukan itu. aku tersenyum lembut ke arahnya yang tengah sibuk membuat kursi goyang untuk ku. aku pernah berkata kepada-nya bahwa aku tidak akan pernah berlari dari nya dan tak mempunyai niat untuk meninggalkan nya meski aku ingin pergi entah kenapa pikiran ku selalu kembali kepadanya. Satya adalah laki-laki 4 tahun lebih tua dari ku yang membutuhkan cinta ku. aku bingung para media di sana mengolok-olok diriku gila tak waras! mereka mendatangkan para psikiter untuk ku katanya agar aku kembali normal tapi sejujurnya aku tidak butuh itu.

Daoist444516 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
6 Chs

bab 5

1 tahun kemudian

setelah kejadian waktu itu aku akhirnya sadar bahwa di dunia ini banyak orang yang seperti itu. sebagai gantinya aku selalu berjalan ditengah keramaian atau menghindari gang-gang kecil yang sepi dan dengan cahaya yang redup. aku juga memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi. aku mengambil jurusan psikologi tujuan ku hanya ingin mendalami karakter setiap manusia.

hari seperti hari biasanya aku kuliah.entah ada yang aneh mengapa orang-orang ekspresi wajah nya seperti itu?

"Sina,ada berita apa kok kayaknya heboh banget" tanya ku pada teman sekelas bernama Sina.

"eh,ada murid pindahan dari Thailand. ganteng sih tapi ekspresi wajah nya kelihatan anak nakal" terkadang aku suka mendengarkan dia saat menggosipkan orang lain seperti daya tarik tersendiri bagi nya.

"yang mana sih orang nya?" tanyaku

ia membelokkan kepala ku ke kiri dan seketika membuat mata ku dan matanya bertemu. tiba-tiba aku merinding lalu teringat akan kejadian satu tahun yang lalu. mata nya yang seperti punya cerita sendiri.

"namanya ken..ken..Kenzo!" bisik Sina

aku tak lagi menatap nya dan hanya mengerutkan bibir untuk berbentuk O. emang sih tampan dan cool tapi ada kesan menakutkan dari nya.

"dia bisa bahasa Indonesia? nanti nyasar lagi" ucapku sambil terkekeh, Sina segera menoyor pundak dan mata nya melotot seakan memberi peringatan. laki-laki berjalan di samping ku sembari menatap ku tanpa henti dan keluar dari dalam kelas.

"serem gak tuh tatapan nya" tanya Sina

"lumayan" jawab ku enteng

hari itu aku pulang tidak seperti biasanya karna para dosen tiba-tiba saja mengadakan rapat dadakan.