Kini mereka berempat bergerak mendekat kearah jenazah Rara yang sudah terbungkus kain putih namun wajah yang menyunggingkan senyuman terakhirnya itu masih bisa dilihat dengan jelas.
Marsha sendiri juga adalah sosok yang terlihat sangat sedih. Karna bahkan dirinya sempat pernah begitu dekat dengan gadis kecil itu. Main teringat dengan jelas di benak Marsha pertemuan pertama diantara mereka. Yaitu beberapa bulan lalu dimana ia menemukan gadis itu tengah menangis karna kabur dari Mamanya sendiri. Hingga bahkan gadis kecil itu memintanya untuk menjadi mama baru baginya.
Marsha juga mengenang masa-masa dimana ia dan Dirga menengoknya di rumah sakit sambil memberikan bermacam-macam hadiah dan juga boneka yang menjadi favorit Marsha. Yang masih hangat adalah ingatan tentang Rara yang datang ke pernikahan nya dengan Dirga memberinya sebuah bouquet bunga berwarna kuning.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com