IV. Raja Fronia

Raja Fronia IV adalah Raja yang netral tidak memihak pada kerajaan apapun bila terjadi perang, ia menjadikan kerajaannya sebagai kerajaan penengah dan area aman bagi warga yang terkena dampak perang untuk mengungsi disana.

Ia adalah Raja terbaik dari semua raja yang ada, nama asli nya ia lah Harzn Fronia, sering dipanggil Harzn sang Raja Agung. Karena ia telah mengubah kerajaan Fronia menjadi kerajaan yang sangat maju dari ke empat kerajaan utama lainnya.

Ia Raja yang baik, ramah dan bijak serta cerdas, ia pintar berbicara yang membuat orang orang menyukainya, selalu merendahkan diri padahal seorang Raja adalah kebiasaanya.

Namun dibalik semua kemuliaan nya ia adalah Raja terkejam yang pernah ada karena ia tidak akan segan segan menyiksa, memburu, memainkan bahkan membunuh seseorang yang berani mengancam kedamaian kerajaannya.

Seorang Raja yang suka sekali dengan pedang berbentuk katana ketika ia menggunakan nya dan sedang berhadapan satu lawan satu ketahuilah bahwa anda baru saja menggali kuburan anda sendiri.

Ia mendapatkan julukan 'Master' dalam bidang seni berpedang dengan kecepatan dan ketajamannya dalam berpedang dikatakan bahwa lawannya yang berani satu lawan satu dengannya akan langsung mati dengan kepala dan badan yang terpisah.

Ia adalah Raja yang sangat kuat namun baik hati, sudah menjadi ciri khas nya. Ia bahkan juga membagikan ilmu berpedang nya kepada orang lain, mengajarinya, membimbingnya tanpa cuma cuma. Raja termuda dari semua Raja.

"Waw keren dan menyeramkan disaat yang bersamaan" Kata Toriu dan Crosia sambil memegang dan membaca buku yang menceritakan raja raja di dunia.

"Tidak salah ya ia dijadikan seorang Raja" Kagum Crosia.

"Hahaha iya ya hebat" Balas Toriu.

"Mengapa ia tidak menaklukkan kerajaan kerajaan lainnya ya?" Tanya Toriu.

"Maksudnya?" Bingung Crosia.

"Kan dikatakan kekuatan dari Raja Fronia sangatlah kuat bahkan di seni berpedang, tapi mengapa ia tidak pernah diceritakan pernah bahkan mau menaklukkan kerajaan lainnya?" Balas Toriu.

"Hmmm iya juga ya, dia sudah cukup loh untuk menaklukkan suatu kerajaan" Jawab Crosia dengan heran.

"Hmmm kenapa ya?" Heran mereka berdua.

"Karena itu bukan tujuan nya" Jawab Raja yang muncul tiba tiba ditengah tengah mereka.

"wahh Raja, hormat kami kepada Raja" Kaget mereka sambil melakukan hormat kepada Raja.

"hahaha maaf maaf, dibuku itu tidak dikasih tau ya?" Tanya Raja.

"ahh tidak apa apa Raja" Jawab mereka.

"iya Disini tidak dijelaskan mengapa Raja Fronia tidak mau menaklukkan kerajaan lain" Sambung mereka berdua.

"Hmmm gitu ya, nanti saya coba minta kepala perpustakaan untuk mencetak ulang buku ini" Jawab Raja.

"Jadi kalian penasaran ya ngapa saya tidak melakukan penaklukan" Sambung Raja.

Mereka berdua menganggukkan kepala mereka bertanda mereka sangat penasaran alasan dibalik tindakannya itu.

"Baiklah mari kita duduk dulu" Raja menyuruh mereka untuk duduk.

"Jadi mengapa saya, kami para Raja Fronia tidak ingin melakukan penaklukan karena itu bukanlah tujuan dari seorang Raja Fronia, dari dahulu Raja Fronia memiliki tujuan yang berbeda dari raja raja lainnya. Tujuan kami ingin mendamaikan kerajaan Fronia dan hanya itu saja dan akan selalu itu saja"

"apakah kami puas akan hal itu? tentu saja kami puas karena tujuan kami bisa terpenuhi, namun itu sangatlah susah dan kami maunya sebisa mungkin menghindari pertumpahan darah tapi seperti nya itu mustahil"

"Kami selalu memiliki maksud dan tujuan yang berbeda dari raja raja lainnya, maka dari itu kami memiliki pertahanan yang sangat lemah karena kami sudah mendirikan prinsip 'tidak ada perang, tidak ada pertumpahan darah sesama manusia' jadinya kekuatan warga menjadi tumpul namun kami tidak menyesal karena melakukan hal itu walaupun sering dimanfaatkan oleh kerajaan kerajaan lain untuk menyerang kami" Akhir dari penjelasan Raja.

"Tapi mengapa anda membantu kami, melindungi desa dari Demon Territory?" Tanya Toriu.

"ah pada saat itu kami menerima pesan bantuan dan kami tidak bisa mengabaikan hal itu walaupun harus melanggar prinsip kami, tetapi kami berhasil menjaga sesama manusia itu hal yang terpenting" Jawab Raja.

Mereka berterima kasih kepada Raja karena telah mau menceritakan alasannya, dan Raja pamit keluar ruangan.

Berlanjutlah mereka membaca buku itu.