webnovel

Legenda Penguasa Takdir Surga

Era kekacauan telah lama berlalu, manusia mengalami banyak perubahan dalam hidup, termasuk sistem organisasi, pemerintahan, kultivasi dan aspek-aspek kehidupan. Penciptaan ulang semesta dimulai dari lahirnya energi sembilan warna yang mencakup segalanya. Semesta Gerbang Emas berisi sembilan planet utama dan ratusan planet kecil tak bernyawa. Setelah melewati banyak waktu, kehidupan baru telah dimulai. Salah satunya adalah Planet Surgawi, berisi peninggalan dunia sebelumnya, namun juga memiliki segudang rahasianya sendiri, satu diantaranya adalah pohon misterius yang diyakini keberadaannya sebagai pelindung dunia ini dan alasan mengapa dunia dipenuhi dengan energi alam yang kaya. Xiao Chen dari cabang Klan Xiao, memiliki roh bawaan tanpa wujud. Dia disebut orang cacat yang tak bisa menjadi seorang kultivator. Namun, apakah benar roh bawaan tanpa wujud benar-benar sampah? Mungkin itu benar dalam kasus orang lain tapi tidak bagi Xiao Chen. Saksikan kisah Xiao Chen dalam perjalanannya menuju puncak kekuasaan dalam Legenda Penguasa Takdir Surga (Kebangkitan Leluhur Dao)

Kenziki_Kyozaki · ตะวันออก
Not enough ratings
22 Chs

Ch. 001 - Xiao Chen

Petir bergemuruh saat kilat menyambar ke segala arah, menutupi langit menjadi lebih gelap dan mencekam. Hujan deras menelan seluruh Kota Raja selama hampir semalaman, hanya pijar lampu kecil yang terlihat di rumah-rumah dan bangunan-bangunan kota.

Hari ini, tepat seratus ribu tahun lalu dunia mengalami kehancuran total. Energi spiritual menghilang, binatang-binatang iblis mengalami perubahan. Hanya sedikit yang mengetahui mengapa itu terjadi, dan juga memang tidak ada catatan yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Selama bertahun-tahun, hanya rumor yang beredar di publik bahwa seratus ribu tahun yang lalu dunia ini hancur akibat pertempuran dahsyat antara manusia dan Alien. Seluruh energi spiritual yang menjadi kunci makhluk hidup untuk berkultivasi meledak tak terkendali.

Untungnya, ada seorang ahli tak terkalahkan yang menyelamatkan dunia dengan memindahkan seluruh dunia ke dalam dirinya. Mereformasi planet yang kacau balau menjadi dunia yang perlahan bisa ditinggali di ruang angkasa yang luas. Akantetapi, semua itu hanya dianggap sebagai legenda yang dibuat-buat. Manusia era baru tidak percaya bahwa ada manusia yang bisa membentuk dunia di dalam tubuhnya.

Selama masa awal generasi baru, leluhur manusia dipaksa menemukan sebuah metode untuk kembali menghidupkan cara menjadi kultivator demi mempertahankan kekuatan dan kelangsungan hidup umat manusia di dunia yang baru.

Manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang hidup di dunia ini, ada banyak ras dan hewan buas yang juga mendiami wilayah-wilayah tertentu, yang juga menempatkan manusia tidak dalam kedamaian hakiki.

Kultivator masa lalu menamakan metode ini sebagai Transformasi Evolusi. Cara ini memungkinkan seseorang untuk menggabungkan roh seseorang dengan roh hewan buas saat seseorang memiliki kualifikasi yang sesuai. Di mana roh bawaan mereka sudah memiliki bentuk dasar pada usia tertentu. Sebenarnya, ini mirip metode kultivasi era sebelumnya yang bertumpu pada bintang fisik sebagai dasar. Bedanya, zaman ini lebih mengutamakan bentuk dasar roh bawaan yang termanifestasikan dalam wujud Sigil.

Pada gilirannya, seorang junior akan memiliki kesempatan pertama untuk memilih roh binatang buas mereka ketika berhasil lulus pengujian kualitas roh. Namun pada dasarnya, usia tidak menjamin seseorang bisa lulus karena bentuk dasar roh seseorang terkadang lebih cepat terbentuk atau lebih lambat terbentuk.

Kekuatan roh di dalam diri seseorang memiliki bentuk gumpalan energi yang selanjutnya disebut bintang energi karena menyala dengan terang selayaknya bintang di langit. Bintang-bintang energi ini berfungsi untuk menyimpan energi dan jumlah kekuatan yang bisa dilepaskan kultivator. Semakin banyak bintang, semakin banyak energi yang dapat disimpan, juga bintang energi seseorang bisa diperluas dengan beberapa metode setiap kali menerobos ke tingkat selanjutnya.

Mereka yang berada di level awal disebut kultivator Alam Astral, itu karena level awal ini adalah di mana seseorang mulai mengenal dunia kultivasi dan bentuk roh astral. Pertumbuhan kekuatan kultivator tidak hanya bergantung pada seberapa banyak mereka menyerap energi alam dari kristal roh atau kristal bumi, tetapi juga kecocokan roh bawaan dan roh buas.

Lebih dari itu, peningkatan kekuatan juga bisa didukung oleh konsumsi herbal dan ramuan, dan pada titik ekstrim, seseorang bisa menyerap roh lain seperti roh terbuang dari Ras Hantu dan Ras Jiwa yang telah lama mati, asalkan roh terbuang itu lebih lemah dari roh bawaan sendiri, jika tidak maka akan ada resiko tertelan, yang justru memungkinkan roh terbuang itu mendapatkan wadah baru.

"Aku bertanya-tanya, bagaimana leluhur itu terpikir menciptakan metode seperti ini? Metode ini terlalu sulit untuk dikultivasikan karena terlalu banyak persyaratan, terlebih, mereka tidak memiliki tujuan pasti tentang cara kerja kekuatan ini." Xiao Chen menghela napas panjang, menutup buku yang dia baca dan menyandarkan tubuhnya ke belakang, menatap langit-langit perpustakaan sambil berpikir.

Semalaman Xiao Chen menghabiskan waktu untuk membaca, bahkan ketika sinar cerah matahari pagi mulai melewati celah-celah dinding, itu tidak mengganggu Xiao Chen sama sekali. Dia malah lebih menenggelamkan diri dalam pikirannya.

Sebenarnya, seseorang selalu memiliki roh bawaan yang dibawa sejak lahir, namun untuk terbentuk menjadi bentuk sempurna, itu membutuhkan beberapa hal. Roh bawaan bisa berwujud apapun, baik itu senjata, hewan dan roh tanpa wujud. Seringkali, seseorang yang memiliki roh bawaan bertipe senjata dan hewan adalah mereka yang mampu maju ke puncak kekuatan.

Hal ini karena roh bawaan senjata dan hewan memiliki presentase tertinggi dalam hal penyerapan dan pemurnian. Dikatakan bahwa roh bawaan hewan adalah yang paling umum, mereka yang memilikinya bisa dibilang beruntung sebab banyak kristal roh hewan buas yang bisa mereka pakai untuk meningkatkan kekuatan mereka, atau pun kristal bumi dari alam.

Adapun roh bawaan senjata, itu memiliki afinitas tinggi terhadap segala jenis senjata, tergantung penggunanya dalam menentukan jenis senjata yang mereka pilih. Tapi tentu saja, kristal roh hewan juga bermanfaat bagi mereka karena roh senjata mereka akan mengandung kekuatan roh hewan buas yang akan menguatkan kemampuan tempur mereka.

Di sisi lain, roh bawaan tanpa wujud adalah yang paling aneh dan tidak biasa. Selama beberapa generasi, pemilik roh bawaan tanpa wujud yang bisa menjadi kultivator bisa dihitung dengan jari. Bukan hanya sulit dalam menentukan metode peningkatannya, tapi juga sangat sulit untuk mengembangkan roh bawaan tersebut.

Roh bawaan tanpa wujud yang diketahui umat manusia dan yang tertulis dicatatan kuno adalah berbentuk roh hantu. Selain karena tidak jelas afinitasnya, juga karena roh tipe ini tidak memiliki kecenderungan elemen apapun.

Misalnya roh bawaan hewan, biasanya memiliki kecenderungan elemen tanah, api, air, angin, petir, kayu dan emas serta ada beberapa kasus mereka juga memiliki afinitas dengan elemen cahaya dan kegelapan.

Adapun roh bawaan senjata memiliki kecenderungan elemen cahaya dan kegelapan, sangat sedikit yang memiliki kecenderungan elemen lain, namun meski begitu, roh bawaan senjata dapat bersaing dalam jalur kultivasi mereka. Dengan demikian, roh bawaan tanpa wujud seringkali disebut sebagai roh bawaan cacat karena tidak bisa bersaing sama sekali.

Xiao Chen memahami dasar pengetahuan ini sejak lama, tapi dia juga tidak terlalu memahami bagaimana cara menilai bahwa roh bawaan seseorang dikatakan cacat hanya karena roh itu tanpa wujud.

Padahal menurutnya, roh bawaan tanpa wujud bisa dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan pemiliknya, tanpa harus terpaku pada kualifikasi yang dibuat. Namun faktanya, membentuknya adalah sesuatu yang hampir mustahil untuk dilakukan karena roh bawaan tanpa wujud tidak dapat dikendalikan.

"Apakah mungkin semua ini sudah ditakdirkan? Jadi, bagaimana jika kehidupan ini memang sudah ditentukan? Aku mungkin bisa menentukan hidupku sendiri dengan tanganku sendiri," kata Xiao Chen, menggenggam tangannya ke atas seperti gerakan meraih.

"Chen gege, apa yang kau lakukan di sini?" Tiba-tiba sebuah suara halus berdering di telinga Xiao Chen, suara yang begitu familiar.

Xiao Chen tersenyum dan menoleh. Di depannya, sosok seorang gadis jelita yang memiliki wajah seanggun peri dan penampilannya yang menggemaskan memasuki pandangannya. Kecantikannya begitu alami, bahkan bunga-bunga akan mendapati diri mereka layu dihadapkan dengan kecantikan ini.

"Bibi Lin," sapa Xiao Chen dengan terkejut.

"Apakah kau menghabiskan waktu dengan bermalasan lagi?" tanya Bibi Lin, mendekati Xiao Chen dengan wajahnya yang kelihatan kesal.

"Ah, tidak-tidak! Aku hanya sedang belajar. Jangan menatapku seperti itu, Bibi Lin. Aku malu," kata Xiao Chen sambil membuang pandangannya, wajahnya terlihat memerah.

Bibi Lin mendekati wajah Xiao Chen dengan menyipitkan pandangannya, kemudian sinar cerah menyeruak pada wajahnya saat dia berkata, "Ayo ikut aku. Kakek ingin menemuimu."

Tanpa menunggu jawaban Xiao Chen, Bibi Lin meraih tangan Xiao Chen dan membawanya pergi. Xiao Chen tidak punya cara untuk menolak dan terpaksa mengikutinya. Bibi Lin selalu baik padanya selama ini, namun dia juga orang yang memiliki temperamen galak terhadapnya tanpa bisa dirinya lawan. Itu karena Xiao Chen sudah menganggap Bibi Lin seperti saudaranya sendiri.

Bibi Lin adalah satu-satunya gadis di Klan Xiao yang dekat dengan Xiao Chen, meskipun bukan berasal dari Klan Xiao, tapi Bibi Lin sudah bersamanya sejak mereka kanak-kanak. Menjadikan mereka berdua selayaknya adik dan kakak. Meski Xiao Chen lebih tua setahun, tapi dalam beberapa hal, Bibi Lin jauh lebih berbakat darinya.

Bibi Lin adalah seorang kultivator Alam Astral bintang 4, sedangkan Xiao Chen bahkan belum mencapai tingkat apapun sampai sekarang. Itu benar, karena di Kota Raja, khususnya di Klan Xiao, Xiao Chen dikenal sebagai orang cacat karena memiliki roh bawaan tanpa wujud yang tidak akan bisa menjadi seorang kultivator.

Namun, karena Xiao Chen adalah anak dari putra pertama pendiri Klan Xiao, Xiao Tiandi, tidak ada yang berani mengatakan apa-apa tentang hal itu kecuali anggota keluarga Klan Xiao sendiri.

Segera, Bibi Lin membawa Xiao Chen ke halaman tertentu di kediaman Klan Xiao. Di sana, seorang kakek tua berambut putih sedang berdiri menatap sekumpulan bangau yang bermain di kolam. Kediaman ini terlihat kuno namun juga memancarkan keindahan yang layak.

"Kakek, saya di sini," kata Bibi Lin dengan hormat. Sementara Xiao Chen bersikap acuh tak acuh. Kelihatan sekali jika kakek tua ini tidak mendapatkan rasa hormat apapun di mata Xiao Chen.

Itu terutama benar karena kakek tua ini selalu bersikap keras pada Xiao Chen, dan terakhir kali memanggilnya, kakek tua inilah yang menjadikan Xiao Chen sebagai penjaga perpustakaan alih-alih mendukung kultivasinya. Jelas, bagaimana pun juga Xiao Chen tidak senang sama sekali dengan kakek tua ini meskipun dia adalah kakeknya sendiri.

Kakek tua itu mengangkat kepalanya, tanpa menoleh, dia berkata, "Chen'er, usiamu sudah memenuhi syarat untuk membentuk roh bawaan, tapi sayangnya kau masih tidak memiliki kualitas sejauh ini. Beberapa bulan lagi kompetisi akan digelar di Kota Raja untuk menentukan junior berbakat, dan peringkat tiga teratas kompetisi ini akan mendapatkan hadiah murah hati. Juga, lima teratas akan mendapatkan kesempatan memasuki Akademi Bintang Surga. Bibi Lin mungkin akan menjadi salah satunya. Bagaimana menurutmu?"