Di puncak Istana Jueying, aura pedang mengalir melalui sebuah aula kuno. Saint Jueying sedang duduk di dalamnya sambil berkultivasi dengan mata terpejam.
Setelah berkultivasi ke tingkat ini, sangat sulit baginya untuk berkembang lebih jauh lagi. Hal itu membutuhkan ketekunan, konsentrasi, pola pikir yang kuat, dan keberuntungan agar dia bisa memiliki kesempatan untuk menjadi semakin kuat.
Beberapa hari terakhir, Saint Jueying merasa gelisah akibat ulah Pei Qianying, dan hal itu telah mempengaruhi kultivasinya.
Sekarang dia harus mengabaikan pikiran-pikiran yang membuatnya gelisah. Konflik antara Ye Futian dan Istana Pedang Lihen telah berakhir. Di masa depan, mereka akan menghadapi Ye Futian tanpa harus membuang-buang banyak energi.
Aura pedang mengalir di sekujur tubuhnya. Sementaara seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar di aula tersebut seperti sebuah matriks pedang yang menakjubkan. Perlahan-lahan Saint Jueying mulai menenangkan diri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com