Timmy membentur lantai dengan keras, sedangkan mata mahasiswa-mahasiswa lainnya sudah terbelalak melihat berandalan sekolah mereka terlempar begitu mudah.
Polisi kerempeng itu ternyata sekuat itu? Memangnya orang bisa mengangkat dan melempar orang dengan satu tangan?
Di saat yang lain masih terkejut, Randika menghela napas. Sepertinya dia sedikit keterlaluan melempar bocah itu. Tetapi salahnya dia tidak mau bekerja sama dengan dirinya, jadi jangan salahkan dirinya ketika dia memakai sedikit kekerasan.
Sedangkan janjinya pada Deviana sebelumnya, sepertinya dia harus membuat suatu alasan yang cukup bagus. Lagipula, Deviana tidak ada di tempat ini jadi Deviana hanya bisa percaya dengan apa yang diceritakannya.
Melihat Randika yang berjalan menghampiri Timmy, si ketua kelas mendadak berdiri dan berkata pada Randika. "Jika kau benar-benar polisi, kau tidak bisa menyakiti orang tanpa alasan yang jelas."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com