webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · ตะวันออก
เรตติ้งไม่พอ
420 Chs

257 Malu Seribu Tahun

Ciuman ini mengandung semua bara nafsu kedua pasangan panas ini!

Mereka berguling-guling di tembok dan bergantian berada di depan. Saking tidak bisa menahan nafsunya, Randika mengangkat Viona dan menggendong tubuh wanita itu sambil terus berciuman.

Mereka berdua berusaha melepaskan pakaian mereka sambil terus berciuman, mereka tidak ingin berpisah satu detik pun. Pada saat yang sama, Randika meraba-raba dada Viona yang besar itu.

Tangan Randika yang satunya bersandar di leher Viona dan berusaha membantunya melepas bajunya. Dalam sekejap, tubuh bagian atas Viona hanya tinggal beha.

Randika lalu mendorong Viona ke tembok dan memandangi kedua gunung yang indah itu.

"Randika tunggu…"

Viona kehabisan napas, tetapi bibirnya kembali ditutup oleh Randika.

Randika meraih tangan kanan Viona dan mengarahkannya pada celana miliknya. Merasakan suatu benda yang besar dan panas itu, wajah Viona makin merah. Randika juga menyelipkan tangannya ke dalam celana dalam Viona.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com