Lalita mengeleng, aku ingin melihat Rita lebih dulu, setelahnya aku akan memberikan apa yang kau minta.
Bambang menatap tajam Lalita. Aku berasal dari keluarga terhormat Lalita!", aku tidak akan melakukan kecurangan seperti yang dilakukan saudari jalangmu.
Bambang memberi kode pada salah satu pengawalnya untuk membawa Rita keluar.
Lalita membekap mulutnya, melihat keadaan Rita yang duduk di atas kursi roda. "Rita…..".Lalita berlari menyonsong Rita
"Berhenti Lalita bentak Bambang keras". Kau tidak boleh mendekati Rita sebelum kau memberikan apa yang aku minta.
Lalita menatap Bambang dengan wajah penuh air mata. Bajingan maki Lalita melempar semua buku tabungannya, berlari mendekati Rita.
Lalita berlutut di hadapan kursi roda Rita. Memperhatiakan keadaan Rita yan tampak mengenaskan. Rita….!!", panggil Lalita dengan air mata yang terus membanjiri wajahnya. Rita sama sekali tidak merespon panggilan Lalita. Pandangan Rita tampak kosong. Terdapat banyak lebam di wajah cantik Rita. Sebenarnya apa yang terjadi padamu. Lalita memeluk tubuh kurus Rita. Lalita menyentuh wajah Rita yang penuh lebam dengan hati-hati. Ini kenapa Rita?, ooh God apa yang mereka lakukan padamu sayang. "Kenapa Rita bisa seperti ini…!!!", teriak Lalita pada Bambang.
Bambang mengabaikan teriakan adik iparnya. Membuka satu persatu buku tabungan yang dilemparkan Lalita padanya. Ini bahkan tidak sampai seperempat dari yang aku minta Lalita. Apa kau ingin menipuku sama seperti saudari perempuanmu?,
Lalita menatap tajam Bambang Bagaimana bisa bajingan sepertimu melakukan hal keji seperti ini pada wanita yang kau cintai dan ibu dari putramu. Bahkan binatangpun tidak akan melakukan hal keji seperti ini.
Bambang memerintahkan pengawalnya untuk membawa Rita masuk. Tampaknya kau tidak menganggap serius peringatanku Lalita?
Lalita berteriak saat salah satu pengawal Bambang menarik kursi roda Rita. Tidak…jangan…jangan bawa Rita. Aku mohon. Lalita menarik kursi roda Rita menahannya dari tarikan pengawal yang diperintahkan Bambang membawa Rita masuk.
Bambang terkekeh, dua ratus lima puluh juta, apa kau sedang bercanda Lalita?
Lalita mengelengkan kepala. Aku akan mencicilnya, aku pasti melunasi semua hutang Rita. Beri aku waktu, aku berjanji akan melunasi semua hutang Rita, please beri aku waktu. Lalita memohon sambil menahan kursi roda Rita dari tarikan orang suruhan Bambang.
Bambang tertawa terbahak-bahak. Mencicil ulang Bambang, are you kidding me. Baiklah kalau itu maumu. Aku akan memberimu waktu satu hari bagaimana, apa kau sanggup?
Lalita melotot. Satu hari itu tidak mungkin suara Lalita terdengar sangat pelan
Bambang memiringkan kepalanya. Berapa lamapun waktu yang aku berikan kau tidak akan pernah bisa melunasinya Lalita. Sekarang ucapkan selamat tinggal pada saudarimu. Bambang melempar buku tabungan Lalita. Kau bisa membawa buku tabunganmu aku tidak membutuhkan uang receh yang ada di dalam buku tabunganmu.
Lalita mengeleng. Berteriak putus asa aku tetap akan membawa Rita kembali bersamaku. Kau tidak bisa menghalangiku Lalita menatap tajam Bambang.
"Maaf menganggu, Lardo menyela perdebatan Lalita dan Bambang. "Lepaskan Rita dan biarkan Lalita membawa pulang saudarinya. Masalah hutang yang dimiliki Rita. Aku yang akan menyelesaikannya. Lima milyard apa hanya itu saja, apa masih ada yang lainnya?
Bambang tersenyum sinis, aku mengenalmu bung. Pengusaha muda yang sedang naik daun bersama ketiga sahabatmu. Lardo Bermadi. Katakan apa hubunganmu dengan adik iparku. Apa adik iparku yang cantik ini berhasil menjeratmu?. Aku peringatkan untuk tidak terhanyut, mereka berdua tidak lebih dari sampah penghisap. Jangan sampai kau menyesalinya, wajah cantik yang tampak polos dan memikat yang mereka miliki hanya kamuplase dari hati mereka yang busuk. Kalau Rita hanya pemburu harta aku tidak akan mempermasalahkannya. Aku memliki segalanya untuk memenuhi apapun yang Rita inginkan. Tapi kalau pemburu kenikmatan layaknya jalang hina. Aku tidak bisa menerima geram Bambang menatap tajam Rita yang duduk dengan pandangan kosong di kursi roda.
Lardo mengeram. "Cukup untuk omong kosongmu". Robi panggil Lardo. Melihat Robi yang baru tiba dengan wajah ditekuk, "berikan cek sesuai dengan keiinginannya".
Robi sebenarnya masih sangat kesal saat Toyo menjemputnya tadi. Robi menyerahkan cek senilai lima milyard. Kau bisa mencairkannya sekaligus kapanpun kau mau, jika ada masalah kau bisa menghubungi pria itu tunjuk Robi pada Lardo. Karena aku tidak akan bisa dihubungi, jadi kau bisa langsung berurusan dengan atasanku, karena aku dalam masa cuti.
Setelah memberikan cek, Robi melangkah ke luar. Aku pergi bos pamit Robi songong. Jangan mencariku atau merindukanku apalagi menghubungi phoneselku. Kau tidak akan mendapat respon. Aku akan mematikan phonselku tiga hari kedepan. Bye. Robi melambaikan tangan
Lardo mendengus kesal melihat kelakuan kurang ajar Robi. Seharusnya aku memecatmu dari dulu bentak Lardo geram.
"Aku masih bisa mendengarnya sir. Tidak akan ada satu manusiapun di dunia ini yang mau bekerja denganmu sir. Kecuali aku. Kau atasan yang mengerikan tidak memiliki hati dan kejam. Sekali lagi bye….
Lalita terisak. "Sir….!!". Kenapa anda membantu saya. Sebenarnya apa alasan anda mengikuti saya ke Sukabumi?, apa yang anda inginkan dari saya?. Uang yang ada bayarkan pada Bambang. Bagaimana bisa saya melunasinya, itu uang yang sangat banyak Lalita menatap Lardo putus asa. Pertanyaan berubi-tubi ditanyakan Lalita karena masih tidak mengerti dengan semua yang dilakukan Lardo padanya. Semua kedekatan fisik yang Lalita terima semakin membuatnya bingung
Lardo menatap tajam Lalita. Ini bukan waktu untuk menjawab semua pertanyaanmu Lalita. Kita harus membawa Rita ke rumah sakit. Rita memerlukan penangan medis secepatnya. Lardo mengeraskan rahangnya, melihat keadaan Rita yang tampak sangat mengenaskan. Seluruh wajah Rita penuh lebam membiru. Masuklah ke mobil aku akan mengantarmu ke rumah sakit.
Lalita mengeleng. Saya sudah sangat merepotkan anda. Mulai dari sini saya yang akan mengurus Rita. Saya sangat berterima kasih pada anda sir. Ini Lalita mengeluarkan tiga buku tabungannya menyerahkan pada Lardo. Saya berjanji akan mencicil hutang saya pada anda bagaimanapun caranya.
Lardo mengeram. Menatap Lalita dengan tatapan dingin. Aku tidak membutuhkan uangmu. Kau bisa menyimpannya desis Lardo dengan penuh tekanan, menarik Lalita masuk kedalam mobil.
Toyo angkat Rita ke dalam mobil. Lakukan dengan sangat hati-hati Lardo mengingatkan sopirnya.
Lalita tidak berani menatap Lardo. Lalita memilih diam dan memandang ke luar jendela.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Rita?"
Lalita menoleh. Aku tidak tahu persis apa sebenarnya yang terjadi pada rumah tangga Rita. Semenjak menikah aku dan Rita memang jarang berkuminkasi, hanya sesekali saja bertukar kabar melalui chat. Seingatku hubungan mereka masih baik-baik saja sampai beberapa bulan yang lalu. Itu yang dikatakan Rita dalam chatnya. Sebelum tiba-tiba mas Bambang menelpon beberapa hari yang lalu.