Pagi itu, Lana menerima undangan misterius. Surat tersebut tidak bertanda pengirim, tetapi berisi lokasi pertemuan di sebuah gedung tua di pinggiran kota. Tulisan di surat itu hanya satu kalimat:
"Jika kau ingin tahu siapa sebenarnya musuhmu, datang sendiri."
Meskipun ragu, Lana merasa ini adalah kesempatan untuk mengungkap lebih banyak rahasia tentang mafia dan musuh-musuhnya. Dengan tekad yang kuat, dia pergi tanpa memberi tahu siapa pun.
---
Pertemuan di Gedung Tua
Gedung tua itu sunyi, hanya suara angin yang berbisik melalui jendela-jendela yang pecah. Saat Lana melangkah masuk, langkah kakinya bergema di dinding-dinding kosong.
"Halo?" panggilnya.
Tiba-tiba, sebuah lampu sorot menyala, menerangi seorang wanita berdiri di tengah ruangan. Wanita itu mengenakan pakaian balap hitam dengan desain yang futuristik. Helm canggihnya berwarna perak, memantulkan cahaya dengan kilauan dingin.
"Akhirnya kita bertemu, Lana," kata wanita itu, membuka helmnya perlahan.
Lana terpaku. Wanita itu memiliki wajah yang mirip dengan ibunya, tetapi lebih muda dan penuh wibawa.
"Siapa kau?" tanya Lana, merasa bingung.
"Namaku Aurora. Aku adalah saudara ibumu. Adik yang tidak pernah kau ketahui keberadaannya."
---
Rahasia Keluarga yang Terungkap
Aurora mengungkapkan bahwa dia pernah menjadi pembalap terbaik, bersaing bersama kakaknya—ibu Lana. Namun, saat mafia mulai menguasai dunia balap, Aurora dipaksa bekerja untuk mereka demi melindungi keluarganya.
"Aku mencoba melindungi ibumu, tetapi mereka terlalu kuat. Ketika dia memutuskan untuk melawan mereka, aku tidak bisa menghentikannya. Itu adalah keputusan yang membawa kematiannya."
Lana merasa marah dan bingung. "Jika kau tahu semua ini, mengapa kau tidak pernah muncul? Mengapa kau meninggalkanku sendirian?"
Aurora menunduk. "Aku menyesal, Lana. Tetapi aku harus tetap berada di bayang-bayang untuk mengumpulkan kekuatan dan informasi. Aku tahu suatu hari kau akan menjadi cukup kuat untuk melanjutkan apa yang dimulai oleh ibumu."
---
The Black Phoenix
Aurora membawa Lana ke sebuah tempat rahasia—sebuah garasi bawah tanah yang penuh dengan teknologi canggih. Di tengah garasi itu, terdapat sebuah mobil hitam mengkilap dengan desain futuristik.
"Ini adalah Black Phoenix," kata Aurora. "Mobil yang dibuat untuk mengalahkan semua mobil mafia. Ini adalah warisan keluargamu, hasil kerja keras ibumu sebelum dia meninggal."
Lana berjalan mendekati mobil itu, merasa kagum dan emosional. "Ibu merancang ini?"
Aurora mengangguk. "Dia tahu bahwa suatu hari kau akan membutuhkannya. Mobil ini memiliki teknologi yang tidak bisa ditandingi siapa pun. Tapi hanya pengemudi dengan hati yang kuat yang bisa mengendalikannya."
---
Konflik Baru: The Betrayer
Sementara itu, di markas mafia, Viktor sedang berbicara dengan seseorang yang tidak terduga—Rai.
"Dia akan menemui Aurora sekarang, bukan?" tanya Viktor.
Rai mengangguk pelan. "Ya, tetapi dia masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aurora mungkin terlihat seperti sekutu, tetapi dia punya agendanya sendiri."
Viktor tersenyum dingin. "Bagus. Jika Aurora membawa Lana ke turnamen, itu akan menjadi akhir bagi mereka berdua. Aku punya rencana yang jauh lebih besar."
---
Lintasan Baru, Musuh Baru
Kembali ke garasi, Aurora memperingatkan Lana tentang lintasan di turnamen dunia yang berikutnya: "Lintasan ini disebut The Spiral Inferno. Tidak ada yang pernah menyelesaikannya dengan selamat. Lintasan ini dirancang untuk membunuh, bukan untuk balapan."
Aurora juga memberi tahu Lana tentang musuh terkuat yang akan dia hadapi: Shadow Trinity, trio pembalap legendaris yang bekerja untuk mafia. Mereka dikenal karena kemampuan mereka membaca gerakan lawan dan berkoordinasi seperti satu tubuh.
"Jika kau ingin menang, kau harus lebih dari sekadar cepat. Kau harus mengalahkan mereka dengan strategi yang tak terduga."
---
Persiapan dan Pengkhianatan
Latihan dimulai lagi. Lana menggunakan Black Phoenix untuk pertama kalinya. Mobil itu luar biasa cepat, tetapi terlalu sulit dikendalikan. Setiap kali dia mencoba mendorong batasnya, mobil itu hampir membuatnya kehilangan kendali.
Aurora mendesaknya untuk lebih sabar. "Mobil ini adalah bagian dari dirimu, Lana. Kau harus mendengarnya, bukan hanya mengendarainya."
Di saat yang sama, Vera dan Alex menemukan bahwa Rai tidak sepenuhnya jujur. Mereka mencurigai bahwa Rai memiliki hubungan lebih dalam dengan Viktor daripada yang dia akui.
"Jika dia benar-benar bekerja untuk mafia, kita harus memberitahu Lana," kata Alex dengan nada tegas.
Namun, Vera merasa ragu. "Bagaimana jika dia hanya mencoba melindungi Lana? Kita harus mencari bukti lebih banyak sebelum menuduhnya."
---
Penutup Bab: Ancaman yang Meningkat
Bab ini ditutup dengan Lana yang akhirnya berhasil menguasai Black Phoenix di lintasan latihan.
Namun, saat dia kembali ke garasi, dia menemukan catatan misterius yang tergantung di pintu mobilnya:
> "Aurora tidak sebaik yang kau pikirkan. Jangan percaya siapa pun."
Lana terdiam, merasa semakin bingung. Di kejauhan, Aurora sedang berdiri di bayang-bayang, mengawasi Lana dengan ekspresi yang sulit ditebak.
"Pertarungan ini baru saja dimulai," bisik Aurora pelan, sebelum menghilang ke dalam kegelapan.
---