Malam kemenangan Lana terasa suram. Meski namanya dielu-elukan sebagai pemenang lintasan legenda, ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Mengapa Kyron dan geng mafia tiba-tiba mundur begitu saja? Mengapa Rai, yang biasanya selalu ada di sisinya, terlihat menghilang setelah balapan?
Lana memutuskan untuk tidak larut dalam euforia. Setelah semua yang dia lewati, dia tahu bahwa kemenangan ini hanyalah awal dari badai yang lebih besar.
---
Petunjuk Baru
Keesokan harinya, Lana menerima sebuah paket misterius di garasi. Di dalamnya terdapat sebuah catatan dengan tulisan tangan:
> "Mereka akan datang untukmu. Jangan percayai siapa pun, bahkan orang terdekatmu."
Bersama catatan itu, ada sebuah flash drive. Lana segera memainkannya di komputer garasi. Video tersebut menunjukkan rekaman rahasia dari balapan terakhir, di mana jelas terlihat bahwa Kyron berbicara dengan Rai sebelum balapan dimulai.
"Apa ini? Rai bekerja sama dengan Kyron?" pikir Lana, hatinya berdebar.
Rai, yang selama ini menjadi mentor dan pelindungnya, terlihat berdiri bersama anggota geng mafia, berbicara serius. Meski tidak terdengar jelas, Lana bisa melihat gestur mereka yang menunjukkan kesepakatan.
---
Konfrontasi dengan Rai
Lana memutuskan untuk menghadapi Rai. Dia menunggu Rai kembali ke garasi di malam hari. Ketika Rai masuk, wajahnya terlihat lelah, tetapi Lana tidak memberinya waktu untuk beristirahat.
"Rai, aku menemukan ini," kata Lana sambil menunjukkan video tersebut. "Apa maksudnya? Apa kau bekerja dengan Kyron dan mafia itu?"
Rai terdiam, wajahnya berubah tegang. "Lana, ini bukan seperti yang kau pikirkan."
"Bukan seperti yang kupikirkan? Kau ada di sana bersama mereka! Apa kau berkhianat padaku?"
Rai menghela napas panjang, kemudian berkata, "Aku melakukannya untuk melindungimu."
"Melindungiku? Dari siapa? Dari mereka? Atau dari dirimu sendiri?" suara Lana mulai bergetar, antara marah dan kecewa.
Rai menjelaskan bahwa mafia telah memegang kendali atas turnamen ini selama bertahun-tahun. Mereka mengancam akan menyakiti Lana jika Rai tidak bekerja sama.
"Aku tidak punya pilihan, Lana. Mereka tahu segalanya tentang kita, tentang keluargamu. Mereka yang menyebabkan kecelakaan ibumu. Aku hanya mencoba menjagamu tetap hidup."
---
Kebenaran tentang Ibu Lana
Mendengar nama ibunya, Lana terdiam. "Apa maksudmu mereka yang menyebabkan kecelakaan itu?"
Rai menundukkan kepalanya. "Ibumu… dia dulu adalah pembalap terbaik di dunia. Dia mengalahkan mafia di turnamen terbesar, dan mereka tidak bisa menerima kekalahan itu. Mereka mencelakainya sebagai peringatan untuk siapa pun yang mencoba melawan mereka."
Air mata mulai mengalir di pipi Lana. "Jadi, semua ini adalah tentang dendam? Tentang aku yang mencoba melanjutkan mimpi ibu?"
Rai mengangguk. "Tapi kau lebih dari itu, Lana. Kau adalah ancaman bagi mereka. Kau telah membuktikan bahwa keberanian bisa mengalahkan kekuasaan mereka. Itulah sebabnya mereka berusaha menyingkirkanmu."
---
Keputusan Berat
Lana merasa beban yang luar biasa di pundaknya. Dia tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk ibunya, untuk keluarganya, dan untuk semua orang yang menjadi korban kejahatan mafia itu.
"Jika mereka ingin menyingkirkanku, biarkan mereka mencobanya," kata Lana akhirnya, suaranya tegas. "Aku tidak akan mundur. Tidak sekarang."
Rai mencoba membujuk Lana untuk mundur dari turnamen berikutnya, tetapi Lana menolak. "Aku tidak hanya ingin menang, Rai. Aku ingin keadilan. Aku ingin mereka membayar untuk apa yang telah mereka lakukan."
---
Rencana Rahasia Kyron
Di tempat lain, Kyron sedang berbicara dengan Viktor, pemimpin mafia.
"Lana lebih tangguh dari yang kita duga," kata Kyron sambil menatap layar yang menampilkan rekaman balapan terakhir.
Viktor tersenyum dingin. "Dia tidak akan bertahan di balapan berikutnya. Aku sudah menyiapkan kejutan untuknya."
Kyron tampak ragu sejenak, tetapi akhirnya mengangguk. "Baiklah, tapi jangan terlalu meremehkan dia. Gadis itu lebih dari sekadar pembalap."
---
Persiapan untuk Turnamen Dunia
Sementara itu, Lana mulai mempersiapkan dirinya untuk turnamen dunia. Dia tahu bahwa lintasan berikutnya akan lebih sulit, musuh-musuhnya lebih berbahaya, dan taruhan lebih tinggi.
Namun, dia tidak sendiri. Vera dan Alex, yang kini menjadi sekutu setia, bersumpah untuk membantunya apa pun yang terjadi. Bahkan Rai, meskipun dengan hati yang berat, setuju untuk tetap mendukungnya.
"Jika kita ingin menang, kita harus bermain dengan cara mereka," kata Vera. "Tapi kali ini, kita akan membuat mereka lengah."
Lana merasa semangat baru mengalir dalam dirinya. Dia tahu bahwa perjalanannya masih panjang, tetapi dia tidak takut lagi.
"Aku akan menembus batas apa pun," pikirnya. "Ini bukan hanya tentang balapan. Ini tentang melawan kejahatan yang telah merenggut segalanya dariku."
---
Penutup Bab
Bab ini ditutup dengan Lana yang berdiri di garasi, melihat ke arah mobilnya yang kini telah dilengkapi dengan teknologi baru.
Di kejauhan, seseorang sedang mengawasinya dari bayang-bayang. Sosok itu tersenyum tipis sebelum menghilang ke dalam kegelapan.
"Kau kuat, Lana," bisiknya. "Tapi apakah kau cukup kuat untuk menghadapi apa yang akan datang?"
---