webnovel

Bab 17: Menatap Langit Baru

Setelah badai fitnah yang mengguncang dunia balap dan kehidupannya, Lana kini menghadapi babak baru. Kemenangan di balapan lokal sebelumnya telah membuka kembali pintu peluang, tetapi jalan yang harus ditempuh masih panjang dan penuh tantangan. Tekanan untuk mempertahankan reputasi kini lebih besar daripada sebelumnya, terutama ketika ia mengetahui bahwa musuh-musuhnya tidak akan berhenti begitu saja.

---

Kembalinya Aria ke Tim

Sore itu, Lana sedang memperbaiki Falcon-X Prime di garasi ketika suara langkah kaki terdengar. Dia menoleh dan melihat Aria berdiri di pintu dengan helm balap di tangan.

"Aku mendengar kau butuh mekanik tambahan," kata Aria sambil tersenyum.

Lana bangkit, menatapnya dengan ragu. "Apakah kau yakin ingin kembali, setelah semua yang terjadi?"

Aria mengangguk. "Aku salah menilaimu, Lana. Aku seharusnya percaya pada sahabatku, bukan pada rumor. Kau membuktikan bahwa kau jauh lebih kuat daripada yang aku kira, dan aku ingin menjadi bagian dari perjalananmu lagi."

Mata Lana berkaca-kaca, tetapi dia menahan emosinya. "Kalau begitu, selamat datang kembali, Aria. Kita punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

Aria langsung bergabung dengan tim, membantu Vera dan Rai menyempurnakan performa Falcon-X Prime. Kehadirannya membawa kembali semangat tim yang sempat pudar, membuat mereka lebih kompak daripada sebelumnya.

---

Persiapan untuk Balapan Nasional

Balapan nasional yang akan datang bukan hanya tentang kecepatan, melainkan juga tentang strategi. Lana tahu bahwa lawan-lawan yang akan dia hadapi adalah pembalap terbaik dari seluruh negeri, termasuk beberapa yang memiliki dukungan teknologi jauh lebih canggih.

Vera membawa peta lintasan ke meja kerja. "Lintasan kali ini memiliki banyak tikungan tajam dan beberapa area berpasir yang berbahaya. Kita harus menyesuaikan suspensi Falcon-X agar lebih fleksibel."

Aria menambahkan, "Dan jangan lupa, lawan kita tidak akan bermain adil. Kita harus bersiap untuk segala kemungkinan, termasuk sabotase."

"Sabotase?" tanya Lana, mengerutkan kening.

Aria mengangguk serius. "Beberapa tim terkenal menggunakan taktik kotor untuk menjatuhkan lawan mereka, terutama jika mereka merasa terancam. Kau adalah target utama mereka sekarang."

Lana menghela napas. "Baiklah, kita akan bersiap. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka membuatku kehilangan fokus lagi."

---

Membangun Kembali Nama Baik

Sementara tim mempersiapkan mobil, Lana mulai membangun kembali reputasinya di mata publik. Dia menerima undangan wawancara dari stasiun televisi dan platform media sosial independen, berbicara dengan tulus tentang perjuangannya melawan fitnah dan tantangan sebagai pembalap wanita di dunia yang didominasi pria.

"Aku bukan pembalap sempurna," katanya dalam salah satu wawancara. "Aku membuat kesalahan, seperti semua orang. Tapi aku belajar dari kesalahan itu, dan aku tidak akan membiarkan mereka mendefinisikan siapa aku."

Pesannya menyentuh banyak orang, terutama para pemuda yang menghadapi tantangan serupa dalam hidup mereka. Komentar positif mulai mengalir di media sosial, dan nama Lana kembali menjadi topik hangat, tetapi kali ini dengan nada yang lebih positif.

---

Latihan Intensif dan Semangat Baru

Dengan balapan nasional hanya beberapa minggu lagi, Lana dan timnya menjalani latihan intensif. Dia menghabiskan waktu berjam-jam di lintasan, mengasah tekniknya dan menguji batas kemampuan Falcon-X Prime.

"Lana, coba kurangi kecepatan di tikungan berikutnya," seru Rai melalui radio. "Kalau kau terlalu agresif, kau bisa kehilangan kendali."

"Aku tahu, Rai," jawab Lana sambil menyesuaikan manuvernya.

Meski lelah, Lana merasa puas dengan kemajuannya. Setiap hari, dia semakin percaya diri bahwa dia bisa bersaing dengan pembalap terbaik.

Di sela-sela latihan, dia sering mengingat kata-kata bapaknya yang selalu memberikan dorongan:

"Tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki jika hatimu penuh tekad. Tapi jangan lupa, daki gunung itu dengan bijaksana, langkah demi langkah."

---

Kejutan dari Kai

Seminggu sebelum balapan nasional, Lana menerima pesan suara dari Kai.

"Lana, aku mendengar tentang kembalimu ke lintasan. Aku bangga padamu. Ada hadiah kecil yang kukirim untukmu—sesuatu yang mungkin bisa membantu di balapan berikutnya."

Hari berikutnya, sebuah kotak besar tiba di garasi. Di dalamnya, terdapat modul teknologi aerodinamika yang dirancang khusus untuk meningkatkan performa Falcon-X Prime.

Vera memeriksanya dengan kagum. "Ini adalah teknologi yang bahkan belum dirilis secara umum. Dari mana Kai mendapatkan ini?"

Lana tersenyum tipis. "Kai selalu penuh kejutan. Tapi jika dia percaya ini bisa membantu, aku akan menggunakannya."

---

Peningkatan Hubungan Tim

Latihan intensif dan tantangan yang mereka hadapi bersama membuat hubungan tim semakin erat. Lana merasa bersyukur memiliki orang-orang seperti Vera, Aria, dan Rai di sisinya.

Suatu malam, setelah sesi latihan, mereka duduk bersama di bawah bintang-bintang, berbagi cerita dan tawa.

"Aku tahu ini mungkin terdengar klise," kata Lana, "tapi aku tidak akan bisa melakukannya tanpa kalian. Kalian adalah alasan aku bisa terus maju."

Rai tertawa. "Kalau begitu, pastikan kau menang di balapan nasional, atau semua kerja keras kita sia-sia."

Mereka semua tertawa, menikmati momen kebersamaan itu.

---

Menghadapi Hari-H

Ketika hari balapan nasional tiba, Lana merasa gugup tetapi juga bersemangat. Dia tahu bahwa balapan ini adalah kesempatan untuk membuktikan segalanya—bukan hanya pada dunia, tetapi juga pada dirinya sendiri.

Saat dia memasuki lintasan, sorakan penonton menggema di seluruh arena. Beberapa memegang spanduk dengan nama dan wajahnya, menunjukkan bahwa perjuangannya tidak sia-sia.

Lana menghidupkan mesin Falcon-X Prime dan menatap ke depan. Dengan tekad yang membara, dia berkata pada dirinya sendiri, "Aku siap menghadapi badai ini. Tidak peduli seberapa besar angin yang melawan, aku akan terus maju."

---

Catatan: Bab ini menampilkan kombinasi inspirasi, aksi, dan perkembangan karakter yang mendalam.

HanifM12creators' thoughts