webnovel

Bab 1: Jejak Di Atas Aspal

Langit kota Neonvista dipenuhi neon berwarna biru dan ungu. Di kejauhan, menara-menara pencakar langit berdiri angkuh, dikelilingi drone pengantar barang yang sibuk berputar. Jalan-jalan di bagian bawah kota penuh sesak dengan mobil-mobil tua, jauh dari gemerlap kemewahan pusat kota.

Lana duduk di atas kap Falcon-X, menatap kendaraan tua itu dengan campuran cinta dan frustrasi. Warnanya kusam, bercak karat menghiasi bodinya, dan suara mesinnya sering kali lebih mirip geraman monster yang sakit. Namun, mobil itu adalah warisan satu-satunya dari ayahnya, simbol perjuangan keluarganya yang tidak pernah menyerah meski dihimpit kemiskinan.

"Kalau kau ingin masuk ke arena besar itu, Lana, kau harus percaya pada Falcon-X ini," ujar ayahnya, Derek Veil, sambil mengelap tangannya yang berminyak dengan kain kotor. "Mobil ini pernah jadi juara dua dekade lalu. Dia cuma perlu sedikit cinta, dan kau perlu lebih banyak keberanian."

Lana menggigit bibirnya. "Balapan sekarang bukan seperti dulu, Ayah. Mobil-mobil mereka punya AI yang memprediksi setiap belokan. Mesin plasma mereka melaju lebih cepat daripada pikiran manusia. Falcon-X ini... dia tidak cukup."

Derek tertawa kecil, matanya berbinar meskipun kerutan di wajahnya menunjukkan usia. "Yang membuat mobil ini menang dulu bukan mesinnya, Lana. Tapi pengemudinya. Sama seperti kau, ibumu pernah dianggap tidak punya peluang. Tapi dia membuktikan dunia salah."

Lana terdiam. Ingatan tentang ibunya selalu datang seperti kilatan cahaya—terang, penuh emosi, dan menyakitkan. Tapi itulah yang membakar mimpinya.

Malam itu, Lana memutuskan satu hal: Falcon-X akan menjadi tiketnya menuju arena balapan profesional. Meski itu berarti mengorbankan segalanya.

---

HM12

"Undian dan maklum balas anda sangat penting! Ia membantu kami memperbaiki dan mengembangkan jalan cerita. Terima kasih atas sokongan anda!"

HanifM12creators' thoughts