Vivaldi mempercepat langkahnya untuk mencari sosok Welia yang ia lihat tadi. Tapi, ia tak bisa menemukan Welia dimanapun.
"Mungkin dia sudah bersembunyi di dalam kamarnya," gumam Vivaldi seraya memutar langkah menuju kamar Welia yang saat ini terletak di lantai satu karena kaki Welia cedera akibat hukuman dari Vivaldi yang menyebabkan ia kesulitan berjalan.
Para pelayan membungkukkan tubuh mereka saat melihat kedatangan Vivaldi.
"Anak sialan itu di dalam?" tanya Vivaldi pada pelayan yang berjaga di dekat kamar Welia.
"Ya, Tuan. Nona Welia sedang beristirahat," jawab salah satu pelayan yang mengurus Welia.
"Istirahat?" Vivaldi mengernyitkan dahinya. Ia pun membuka pintu kamar Welia dan mendapati putri keduanya dari Rose itu tengah berbaring, tapi saat Welia melihat Vivaldi masuk ia terkesiap.
"A-ayah!" Welia memaksakan diri untuk duduk karena takut Vivaldi akan marah jika ia bersikap tak sopan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com