"Lebih baik kau pergi sekarang juga sebelum ku tebas lehermu," ancam Julian.
"Tidak," tolak Jovan. Masih berusaha untuk mempertahankan harga dirinya di depan orang-orang, terutama Riana.
"Jovan!" seru Riana yang tiba dengan langkah tergopoh-gopoh setelah menerima kabar dari pelayannya bahwa Jovan datang ke rumah ini tapi bukan mencari dirinya, melainkan Arabella. Raut wajah Riana tampak masam, kesal dengan Jovan yang bertindak tanpa memikirkan posisinya sebagai tunangan.
Apa kata orang kalau sampai tahu Jovan mendatangi rumahnya hanya untuk menemui Arabella? Bukan dirinya yang merupakan tunangan Jovan.
Julian melirik Riana tajam, "kau.."
"Saya, Grand Duke?" tunjuk Riana pada dirinya sendiri.
"Ya, kau. Riana namamu, kan? Tunangannya Jovan?" tanya Julian.
Riana mengangguk cepat, "benar. Saya tunangannya Jo-"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com