Jika itu untuk waktu yang normal, Teguh bisa mengandalkan menjadi cucu orang tertua Winarya dan membiarkan Kakek Hardi melindungi dirinya sendiri.
Tapi hari ini berbeda! Jika Kakek Hardi berani melindunginya, apalagi dia, seluruh keluarga Winarya akan menghadapi bencana kehancuran!
"Hentikan semua ini!!!" Kakek Hardi menampar meja dengan marah. Dia tidak tahu apakah itu untuk keluarga Winarya atau Tuan Anjas di luar pintu.
"Kakek! Aku… aku salah! Aku juga sempat bingung untuk beberapa saat, maafkan aku kali ini !!!"
Teguh diam saja, langsung berlutut di tanah dan kehabisan rasa sakit. Meskipun dia tidak bisa menangis dengan kering, Rio hanya ingin menutupi telinganya dengan suara melolong. Melihat pemandangan ini di hadapannya, wajah Rio tampak tenang dan kalem. Dari awal sampai akhir, dia tidak menganggap ini serius.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com