webnovel

Menjadi Murid

Kemudian Lin Chen mulai menyusuri dasar jurang yang sangat dalam itu terdapat berbagai sumber daya tingkat tinggi, sumber daya sumber daya tingkat tinggi itu berusia diatas 10.000 tahun sampai ratusan tahun, tapi karena Lin Chen tidak tahu jika yang dia lihat itu adalah sumber daya, sehingga dia hanya melewati begitu saja.

Andai saja Lin Chen tahu jika itu adalah sumber daya tingkat tinggi, mungkin dia akan melompat kegirangan seperti anak kecil yang diberi permen, selain sumber daya yang berupa herbal, ada juga beberapa jenis buah buah abadi, seperti anggur bumi, apel emas, persik abadi dan juga lemon emas.

Jika saja sumber daya dan buah buah abadi itu di ketahui dunia luar, maka jurang yang sangat dalam itu akan menjadi rebutan para kultivator kuat, sehingga peperangan akan terjadi.

Menghiraukan semua herbal dan buah buah abadi yang begitu banyak, Lin Chen terus menyusuri dasar jurang, menjelang malam, Lin Chen merasa lapar, lalu dia memetik beberapa apel emas untuk dua makan, begitu satu apel emas dia habiskan, terjadi lonjakan hebat dari dalam tubuh Lin Chen.

Dimana lautan Qi nya melonjak lonjak dan hampir membuat tubuh Lin Chen meledak karena tidak mampu menahan lonjakan energi yang berada di lautan Qi nya, Lin Chen pun duduk untuk mengambil sikap lotus untuk mengendalikan lautan Qi itu.

Menjelang pagi.

Booooomm Booooomm.

Terjadi ledakan teredam dari dalam tubuh Lin Chen sebanyak dua kali setelah Lin Chen berhasil mengendalikan lautan Qi nya yang meluap luap itu.

Whush Whush.

Aura pejuang emas bintang 2 merembes keluar dari tubuh Lin Chen, lautan Qi yang melonjak lonjak itu karena Lin Chen akan menerobos ke ranah selanjutnya, sehingga membuat tubuh Lin Chen hampir meledak, di tambah lagi Lin Chen yang belum berpengalaman dalam hal berkultivasi.

Setelah merasa yakin jika pondasi kultivasi nya sudah kokoh, Lin Chen membuka mata dan menghentikan kultivasi nya.

"Buah apa yang aku makan semalam? kenapa energi spiritual nya sangat padat?" gumam Lin Chen penasaran, sebab dia tidak tahu jika yang dimakan nya adalah buah buah abadi.

Yaitu buah yang akan meningkatkan kekuatan seorang kultivator, dan juga menjadi sumber daya yang paling langka di seluruh daratan rendah, keberadaan buah buah abadi di daratan rendah bisa di bilang hanya mitos, karena belum ada satu pun kultivator di daratan rendah yang memiliki buah buah abadi.

Setelah menstabilkan pondasi kultivasi dan membuka mata, Lin Chen ingin kembali ke goa dimana dia jadikan sebagai tempat untuk beristirahat, tapi belum juga dia melangkahkan kakinya, muncul seorang pria sepuh yang menghalangi jalan Lin Chen.

"Jadi kamu yang berteriak itu?" ucap pria sepuh itu tersenyum.

"Kakek siapa?" tanya Lin Chen dengan penuh waspada, sebab dia tidak mengenal sosok pria sepuh itu.

"Jangan takut anak muda! aku tidak akan menyakiti mu," balas pria sepuh yang masih melebarkan senyumnya.

"Apa kakek tinggal disini?" tanya Lin Chen penasaran.

"Benar anak muda, aku tinggal disini sudah lebih dari 100.000 tahun," jawab pria sepuh jujur.

"Apa? 100.000 ribu tahun?" ucap Lin Chen terkejut, karena pria sepuh yang ada di depan nya itu sudah berumur lebih dari 100.000 ribu tahun.

"Benar anak muda, siapa nama mu?" jawab dan tanya pria sepuh.

Lin Chen tidak langsung menjawab, dia masih berusaha untuk menenangkan diri dari keterkejutan nya dengan usia pria sepuh itu, setelah dapat menenangkan diri, Lin Chen pun menyebutkan namanya.

"Nama aku Lin Chen kek, kalau nama Kakek siapa?" jawab Lin Chen mengenalkan nama nya, sekaligus menanyakan nama pria sepuh itu.

"Aku bernama Tian Li Chen'er, bolehkan aku memanggil mu Chen'er?" balas Tian Li.

"Boleh sekali kek, tapi kenapa kakek tinggal disini dan tidak tinggal di kota atau desa saja?" jawab dan tanya Lin Chen yang kebingungan.

"Hahaha, aku bukan berasal dari daratan rendah ini Chen'er, aku berasal dari alam pelangi 7 warna," balas Tian Li sambil tertawa renyah.

"Alam pelangi 7 warna? dimana itu kek?" tanya Lin Chen.

"Sudah, nanti saja aku ceritakan, ayo ikut aku!" balas Tian Li, lalu dia berjalan ke arah goa yang mana menjadi tempatnya berlindung dari hujan.

Tidak lama kemudian, Lin Chen dan Tian Li sampai di goa itu, lalu Tian Li menyuruh Lin Chen untuk duduk di salah satu batu lebar yang ada.

"Duduklah Chen'er!" ucap lembut Tian Li.

"Baik kek," balas Lin Chen, lalu dia duduk di batu besar yang di tunjuk Tian Li.

Setelah Lin Chen duduk, Tian Li mulai bercerita tentang dirinya, lebih tepatnya asal usul dan juga apa itu alam pelangi 7 warna.

"Alam pelangi 7 warna adalah sebuah alam yang ada di alam atas, karena ala atas memiliki banyak alam, bintang dan juga galaxy, salah satu nya adalah alam pelangi 7 warna, alam pelangi 7 warna memiliki 5 penguasa di masing masing wilayah, atau disebut benua,"

"Benua utara dipimpin oleh penguasa Mu Feng, benua barat dipimpin oleh penguasa Dong Nan, benua selatan dipimpin oleh penguasa Xiao Chen, benua timur dipimpin oleh penguasa Wong Fei, sementara benua tengah dipimpin oleh aku sendiri,"

"tapi terjadi pergolakan di benua tengah, dimana adik sepupu ku yang bernama Tian Du berkhianat, dia membangun kekuatan besar secara diam diam, lalu dia memberontak dan terjadilah perang yang memakan banyak korban,"

"Peperangan itu juga membunuh istri dan kedua putra ku, pada saat itu aku juga terluka parah, tapi untung nya aku masih bisa melarikan diri dan berdiam diri di dasar jurang ini, sejak aku melarikan diri, aku tidak pernah tahu lagi bagaimana keadaan benua tengah di alam pelangi 7 warna,"

"Aku sangat ingin kembali dan membalaskan kematian istri dan anak anak ku, tapi aku sendiri belum sembuh dari luka dalam yang aku alami, sehingga aku hanya bisa berharap ada seseorang yang mau menjadi murid ku dan membalaskan dendam ku itu," ucap Tian Li panjang kali lebar, yang mana dia menceritakan kisah nya di alam pelangi 7 warna.

Lin Chen yang mendengar pun merasa sangat marah, Lin Chen merasa marah karena hanya sebuah kekuasaan, seseorang dapat melakukan apa pun dan membunuh siapapun yang menghalanginya.

Tiba tiba dia juga teringat dengan perlakuan semua anggota klan Lin padanya, dimana dia dianggap sampah hanya karena tidak bisa berkultivasi untuk menjadi seorang kultivator.

"Aku bersedia menjadi murid kakek dan membalaskan dendam kakek," ucap Lin Chen menatap Tian Li serius.

Tentu saja pengakuan dari Lin Chen itu membuat Tian Li terkejut, tapi dia juga merasa senang, sebab dia sudah menemukan orang yang ingin dia angkat menjadi murid, selain itu, Tian Li juga ingin menurunkan semua kitab yang dia miliki pada siapapun yang menjadi murid nya.

Selain ingin membalaskan dendam nya, Tian Li juga ingin murid nya itu mau membantu orang orang yang membutuhkan pertolongan, dan yang paling utama adalah tidak bertingkah sombong dan memandang rendah orang lain.

"Apa kamu serius Chen'er?" tanya Tian Li memastikan, sebab Tian Li tidak mudah percaya begitu saja.

"Murid serius guru," balas Lin Chen, lalu dia turun dari baru besar itu dan berlutut 3 kali memberi hormat pada Tian Li.

"Murid memberi hormat pada guru," ucap Lin Chen berlutut memberi hormat.

Melihat Lin Chen yang berlutut memanggilnya guru, entah kenapa Tian Li merasa sangat senang, dia tersenyum lalu berkata.

"Bangunlah Chen'er! hormat mu aku terima," ucap Tian Li menyuruh Lin Chen bangun.

"baik guru," balas Lin Chen, lalu dia bangkit dan duduk, tapi kali ini Lin Chen duduk di lantai dan tidak kembali duduk di batu yang tadi.

"Karena kamu sudah resmi menjadi murid ku, maka mulai besok, aku akan melatih kekuatan fisik mu lebih dulu, setelah itu tulang tulang mu," ucap Tian Li menjelaskan metode melatih nya.

"Murid siap menerima semua latihan yang guru berikan," balas Lin Chen serius.

Lalu keduanya terus mengobrol hingga malam menyambut mereka, lebih tepatnya Tian Li bertanya kenapa Lin Chen bisa ada didasar jurang itu, Lin Chen pun menceritakan semua yang terjadi tanpa ada yang dia sembunyikan sama sekali.

Lin Chen juga bercerita bagaimana sikap semua anggota klan Lin padanya selama ini, Tian Li yang mendengar cerita Lin Chen pun menggeleng kepalanya, sebab hanya karena tidak bisa berkultivasi, bahkan ayah Lin Chen pun memperlakukan Lin Chen dengan sangat buruk.

Tapi Tian Li menasihati Lin Chen agar jangan membalaskan dendam nya dengan cara membunuh anggota klan Lin, Tian Li menyarankan Lin Chen agar membalas perlakuan klan Lin itu dengan cara menjadi kuat, agar di segani kawan dan di takuti musuh.

Sepasang guru dan murid itu terus mengobrol tanpa sadar waktu sudah tengah malam, dan karena waktu sudah tengah malam, Tian Li pun menyuruh Lin Chen agar beristrahat, karena besok Lin Chen akan menjalani latihan yang berat, sebab dia akan memberikan latihan ekstrim pada Lin Chen.

Tian Li tahu meski Lin Chen sudah menjadi kultivator pejuang emas, tapi dia juga tahu jika kekuatan fisik dan tulang Lin Chen masih sangat lemah, sehingga dia ingin menempa nya.

Lin Chen pun dengan patuh kembali ke batu besar yang dia duduki tadi, lalu dia duduk mengambil sikap lotus dan menyerap energi spiritual yang sangat padat itu, energi spiritual di dasar jurang lebih padat 10 kali lipat dari biasa nya, sebab Tian Li memasang formasi pengumpul Qi di dasar jurang itu.

Melihat murid nya yang sudah menutup mata dan menyerap energi spiritual, Tian Li juga memperbaiki posisi duduknya dan menyerap energi spiritual juga, karena dia juga sedang berusaha untuk menyembuhkan luka dalam yang di deritanya.