webnovel

Di Gebukin

"Hutan mati,? ucap Lin Dan terkejut, sebab tetua Feng menyarankan Lin Chen dibawa ke hutan mati.

Hutan mati adalah hutan dimana tempatnya hewan buas tingkat tinggi berada, sudah banyak rumor yang mengatakan jika sudah banyak kultivator yang tewas disana, banyak kultivator yang masuk kehutan mati untuk mencari sumber daya, tapi tidak ada yang pernah kembali setelah memasuki hutan mati.

Hewan buas terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu hewan buas tingkat satu hingga tingkat sepuluh, hewan buas tingkat satu setara dengan kultivator pejuang pemula.

tingkat dua setara dengan kultivator pejuang perunggu, hewan buas tingkat tiga setara dengan kultivator pejuang emas, hewan buas tingkat empat setara dengan kultivator pejuang berlian.

Hewan buas tingkat lima setara dengan kultivator pejuang jendral, hewan buas tingkat enam setara dengan kultivator pejuang raja, hewan buas tingkat tujuh setara dengan kultivator pejuang kaisar.

hewan buas tingkat delapan setara dengan kultivator pejuang suci, hewan buas tingkat sembilan setara dengan kultivator pejuang surgawi dan hewan buas tingkat sepuluh setara dengan kultivator setengah abadi.

Sudah lebih dari 100 tahun tidak ada lagi satupun kultivator yang berani memasuki hutan mati, jangankan memasukinya, mendekat ke hutan mati pun tidak ada yang berani, namun tetua Feng menyarankan agar Lin Chen dibuang ke hutan mati.

Hal itu tentu saja membuat Lin Dan terkejut, karena bagaimanapun juga, Lin Chen adalah anak kandungnya, darah dagingnya sendiri, tapi disisi lain, Lin Dan juga tidak punya pilihan lain, jika dia tidak menyetujui pendapat para tetua klan, maka posisi nya sebagai Patriak semakin goyah.

Pasalnya, Lin Feng dan Lin Fang selalu mencari cara agar melengserkan Lin Dan dari kursi Patriak, tapi kedua saudara kandung itu selalu saja gagal, meski begitu, tetua Feng dan tetua Fang tidak pernah kehabisan akal untuk melengserkan Lin Dan.

"Bagaimana menurut tetua yang lain?" ucap Lin Dan bertanya.

Semua tetua saling memandang satu sama lain, lalu mereka semua menganggukkan kepala mereka, kemudian tetua Tian menjawab.

"Kami setuju Patriak, karena hutan mati akan menjadi tempat latihan Lin Chen, dan aku percaya jika Lin Chen dapat bertahan hidup disana." ucap tetua Tian dengan sedikit memberikan bumbu agar Lin Dan menyetujui nya.

"Baiklah, kita akan membawa Lin Chen ke hutan mati, lalu kapan kita akan membawanya kesana?" tanya Lin Dan lagi.

"Bagaimana jika minggu depan Patriak?" tanya balik tetua Fang.

"Baiklah, yang akan membawa Lin Chen nanti adalah tetua Feng, tetua Fang dan tetua Dong." ucap Lin Dan yang setuju jika Lin Chen akan dibawa ke hutan mati seminggu lagi.

Sementara semua orang ingin membuang nya, Lin Chen yang tidak tahu menahu itu sedang melatih kekuatan fisiknya kembali, karena setelah membersihkan sisa sisa makanan dan menaruh meja makan pada posisinya, Lin Chen keluar dari berlatih.

"Aku harus menjadi kuat, aku tidak boleh lemah, aku harus menjadi kultivator tanpa Qi" ucap Lin Chen menyemangati dirinya sendiri.

Lalu Lin Chen menambah kecepatan larinya, setelah berlari mengitari halaman belakang sebanyak 10 kali, Lin Chen mengganti nya dengan pus up dan gerakan gerakan yang lain.

Tapi latihan Lin Chen itu terhenti, sebab ada 5 remaja sebaya Lin Chen yang datang mengganggu nya, salah satunya adalah anak dari tetua Fang, yaitu Lin Zhan, Lin Zhan dan keempat teman nya itu sering mengganggu latihan Lin Chen, setiap kali mereka datang, sudah pasti Lin Chen dipukuli, padahal Lin Chen adalah tuan muda mereka.

"Ada apa kalian kemari lagi?" ucap Lin Chen tidak suka.

"Untuk apa lagi kalau bukan untuk melihat sampah seperti mu berlatih," jawab Lin Zhan sambil tersenyum jahat.

"Jangan mengganggu ku lagi! kenapa kalian selalu mengganggu ku? apa aku pernah mengganggu kalian?" ucap Lin Chen yang memang sangat tidak suka dengan kehadiran Lin Zhan dan teman teman nya itu.

"Memang nya apa yang bisa kamu lakukan sampah? mau menghajar kami? Hahaha.." balas Lin Zhan sambil tertawa renyah, keempat teman nya pun ikut menertawakan Lin Chen.

Lin Chen sangat ingin menghajar Lin Zhan dan teman teman nya itu, tapi sayang nya dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan mereka, apalagi Lin Zhan adalah jenius klan Lin, Lin Zhan di sebut jenius karena di usia nya yang masih 12 tahun tapi sudah menjadi kultivator pejuang perunggu bintang 5, sementara teman teman sebaya nya baru berada di pejuang perunggu bintang 3.

"Jangan menatap ku seperti itu bodoh!" ucap lanjut Lin Zhan yang tidak suka karena di pelototi Lin Zhan.

Lin Chen pun semakin tidak dapat menahan emosi nya, sebab sedari tadi Lin Zhan terus merendahkan nya, karena sudah tidak mampu menahan emosi, Lin Chen pun melepaskan sebuah tinju ke dada Lin Zhan.

"Buuuk"

Bunyi pukulan disaat Lin Chen mendaratkan tinju nya di dada Lin Zhan, Lin Zhan dan keempat teman nya pun terkejut, tinju Lin Chen itu membuat Lin Zhan sedikit mundur kebelakang.

"Bajingan, kamu berani meninju ku? akan aku patahkan kedua tangan mu itu." ucap Lin Zhan dengan emosi yang meluap luap.

"Kalian pegang dia! aku akan mematahkan kedua tangan nya itu." perintah Lin Zhan pada keempat teman nya.

Keempat teman Lin Zhan pun menangkap Lin Chen, lalu Lin Zhan mulai menghajar Lin Chen hingga babak belur, ketika Lin Zhan ingin mematahkan tangan Lin Chen, tiba tiba sebuah suara mengehentikan nya.

"Hentikan!"

Terdengar sebuah suara dari belakang, Lin Zhan dan keempat teman nya pun membalikkan badan mereka untuk melihat siapa yang menghentikan, ketika mereka membalikkan badan, dapat mereka lihat seorang pemuda berusia 25 tahun yang berjalan ke arah mereka.

"Apa yang kalian lakukan? kenapa tuan muda kalian tapi kalian memperlakukan nya seperti ini hah?" bentak pemuda itu pada Lin Zhan dan keempat teman nya.

"Salah dia sendiri karena telah menunju ku" jawab kesal Lin Zhan karena di bentak.

"Cepat pergi dari sini!" usir pemuda itu.

Lin Zhan dan keempat teman nya pun pergi dari situ, sang pemuda pun mengangkat Lin Chen dan mendudukkan nya.

"Kamu tidak apa apa Chen'er?" tanya pemuda.

"Aku tidak apa apa kakak Fan" jawab Lin Chen.

Kakak Fan yang di maksud Lin Chen adalah sepupu nya dari klan Ling, ayah Ling Fan dan ibu Lin masalah saudara kandung, Ling Fan sangat menyayangi Lin Chen, meski pun Lin Chen tidak bisa berkultivasi untuk menjadi seorang kultivator, hal itu tidak membuat Ling Fan juga membenci Lin Chen.

""Ayo kita ke rumah kakak Fan!" ajak Lin Chen.

"Iya Chen'er." jawab Ling Fan, lalu keduanya masuk kedalam rumah.

"Tunggu sebentar ya kakak Fan! aku ingin membersihkan diri lebih dulu." ucap Lin Chen disaat mereka sudah berada didalam rumah.

Lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai membersihkan diri dan memakai pakaian yang baru, Lin Chen keluar kamar, lalu dia duduk di samping Ling Fan, keduanya pun mengobrol.

"Kakak kesini karena ingin membawa mu disitu tempat Chen'er," ucap Ling Fan menyampaikan tujuan nya.

""Membawa ku ke suatu tempat?" tanya Lin Chen sambil menaikkan alisnya.

"Benar Chen'er, semalam kakak bermimpi bertemu dengan bibi, bibi meminta ku membawa mu ke hutan mati, dan aku menyanggupi permintaan bibi." ucap Lin Fan menceritakan mimpi nya bertemu dengan ibu Lin Chen.

Lin Chen terkejut mendengar cerita Ling Fan, pasalnya, Lin Chen juga tahu cerita tentang hutan mati, jadi Lin Chen sangat terkejut karena ibu nya meminta Ling Fan agar membawa nya ke hutan mati.

"Kakak Fan tidak serius kan?" tanya Lin Chen memastikan.

Ling Fan menggeleng kepalanya, lalu dia menjawab.

"Kakak tidak sedang bercanda Chen'er, bibi memang menemui kakak di mimpi dan meminta kakak membawa mu ke hutan mati," jawab Ling Fan serius.

"tapi bagaimana bisa kakak Fan? bukan nya hutan mati itu?" ucap Lin Chen kembali bertanya tapi tidak melanjutkan pertanyaan nya.

"Kakak tahu apa yang kamu pikirkan Chen'er, tapi kakak yakin kamu tidak apa apa, apa kamu tidak percaya pada bibi?" balas Ling Fan.

"Bukan begitu kak, tapi." balas Lin Chen ragu.

"Sudahlah Chen'er, kamu tidak perlu khawatir! kakak percaya bibi punya alasan kenapa meminta kakak membawa kamu ke hutan mati," balas Ling Fan meyakinkan Lin Chen.

"Terus kapan kita ke hutan mati?" tanya Lin Chen.

"Paling lama dua minggu lagi, kakak harap kamu mau kesana," jawab Ling Fan.

Lalu setelah itu, keduanya masih berbincang bincang sebentar, menjelang sore, Ling Fan kembali ke klan Ling, sementara Lin Chen menyiapkan makan malam.

Malam harinya, Lin Dan kembali dari aula pertemuan, melihat Lin Chen yang duduk di meja makan menunggu nya pulang, Lin Dan langsung duduk di salah satu kursi yang ada, lalu dia menatap Lin Chen dan berkata.

"Minggu depan tetua Feng, tetua Fang dan tetua Dong akan membawa mu di suatu tempat, kamu jangan kemana mana sampai kalian pergi!" ucap Lin Dan sambil mengambil makanan di meja.

Lin Chen yang mendengar itu ingin bertanya kemana mereka akan membawa nya, tapi dia tidak punya keberanian untuk bertanya, lalu dia juga mengambil makanan dan makan malam.

Keesokan harinya, masih sepeti biasa, Lin Chen masak sarapan pagi lalu pergi berlatih, kekuatan fisik Lin Chen sudah sedikit meningkat, ya walaupun tidak banyak, tapi hal itu membuat Lin Chen lebih bersemangat.

Tapi entah kenapa Lin Chen merasa jika latihan nya itu sudah tidak bermanfaat untuk nya, Lin Chen berpikir ingin melakukan latihan fisik lain nya, lalu dia memandang hutan yang berada di belakang klan Lin.

"Sebaiknya aku berlatih di hutan saja." ucap Lin Chen yang masih memandang hutan di belakang klan.

Lalu dia berjalan ke arah gerbang untuk keluar, tapi belum juga sampai di gerbang, lagi lagi Lin Zhan menghentikan nya.

"Mau kemana sampah?" tanya Lin Zhan yang sudah berdiri di depan Lin Chen.

"Aku mau kemana itu bukan urusan mu, minggir! balas Lin Chen dingin.