webnovel

Walimatul 'Ursy yang Sederhana(2)

Kayla terbangun saat mendengar adzan subuh berkumandang. Kayla pun beranjak dari tempat tidurnya. bersiap hendak pergi kekamar mandi yang ada di depan rumah Alan. di sebelah barat rumah Alan terdapat beberapa bangunan yang juga sama persis dengan Rumah inti. memiliki fungsi untuk tempat sholat. bahkan terkadang masyarakt sekitar akan berbondong bondong sholat di rumah Alan, terutama saat Ramadhan, maka bangunan di sebelah barat rumah inti itu akan beralih fungsi menjadi Musholla. Kayla melihat ke arah Tempat sholat itu, Lampu disana menyala menandakan sudah ada orang yang memakai ruangan itu untuk melakukan ibadah. Kayla melihat sekitar Rumah yang sekarang tampak sedikit Ramai, karena beberapa tetangga sudah mulai beraktifitas di dapur. Kayla segera pergi kekamar Mandi dan segera menyelesaikan mandinya.

saat Akan kembali ke kamar Kayla berpaspasan dengan ibu mertuanya, Kayla segera menyalami ibu mertuanya, di sambut hangat dengan pelukan oleh ibunya. "Nak Kayla, sudah bangun Nak? gimana betah tidur di rumah ini Nak?" Kayla tersenyum mengangguk, "maafkan Kayla bu, sudah tidak sopan, tadi malam sampai tidak menyapa ibu dan Ayah terlebih dahulu, sekali lagi maafkan saya Bu" Kayla menunduk mali. "tidak apa - apa Nak, ibu tau Kamu pasti lelah sudah menempuh perjalanan jauh. Oh ya Alan mana? apa dia belum bangun?" Ibu Kayla mencari sosok Alan. " ah, Kak Alan masih di dalam kamar bu, saya akan segera membangunkan Kak Alan bu. saya permisi Kalo begitu bu." Ibu Alan mengangguk dan tersenyum, Kayla segera kembali kekamar. melihat suaminya tak ada di tempat tidur Kayla sedikit kebingungan, "kemana Kak Alan ya? apa kakak sudah keluar? tapi kok aku gak liat dia keluar sich?" Kayla menggumam. saat Akan menutup pintunya Alan tiba - tiba muncul dari balik pintu, dan mendekap Kayla dari belakang. "deg deg deg deg" suara jantung Kayla terdengar sampai keliar, tangan Alan yang mendekap Kayla pun merasakan detak itu. "Kamu masoh malu sama aku Hubby? aku bisa mendengar jantungmu berpacu." Suara Alan membuat rona wajah Kayla. "kak ... kak... kak... Alan di cari ibu, ayo segera bersiap kak,kakak belum sholat subuhkan?" Kayla sedikit gugup. Alan pun menurut dia segera melepaskan pelukannya pada KAyla sebelum HAsratnya benar - benar bangkit untuk menerkam istrinya yang mempesona itu. Alan segera pergi mandi. "huuuuufff, YA Allah, sampai kapan HAmba akan grogi jika berada di dekat kak Alan ya Allah." keluh KAyla sambil mengelus dadanya. KAyla segera bersiap siap membantu ibu mertuanya. Saat KAyla pergi kedapur hendak membantu ibu mertuanya Kayla sedikit canggung, karena peralatan masak yang di gunakan ibu Alan adalh yang kuno, dan KAyla tak bisa menggunakannya, "Ibu maaf, Kayla bisa bantu ibu apa?" KAyla bertanya dengan malu - malu, "Ah kamu Nak, nggak usah bantu ibu, ibu bisa mengerjakan sendiri. kamu temani Alan saja. Lagi pula ini di tumang Nak, nanti kamu kotor semua, kan sayang udah cantik malah kotor gara gara masak di tumang" Ibu Alan mengerti bahwa KAyla tak bisa menggunakan tungku untuk masak karena beliau menebak bahwa pasti gadis seperti KAyla kalaupun bisa masak itu pasti dengan kompor gas. " aaaaah tidak apa-apa bu, Lagi pula say juga ingin belajar memasak makanan kesukaan kak Alan sama ibu, karena jujur, saya tak pandai memasak bu." Kayla meyakinkan ibu mertuanya untuk bisa membantu. "BAiklah nak, kau sebaiknya mengupas bawang dan beberapa sayur itu saja. nanti sambil ibu ajari cara memasaknya ya?" Ibu Alan tersenyum senang melihat menantunya tak manja. akhirnya sambil mengobrol ringan Kayla dan ibu Alan memasak dengan senang. Ibu KAyla bercerita tentang Alan kecil yang sangat suka berpetualang, jadi tak pernah ada di rumah. tapi walau suka berpetualang, Alan adalah anak yang tertib, taat ibadahnya. tak terasa akhirnya masakan itu pun jadi. Kayla walau tak ikut memasak di tungku tapi Kayla belajar cara memasak ikan panggang asam manis dari ibu Alan. "nah anakku, ini adalah masakan kesukaan suamimu orang madura menyebutnya 'geng acem'. dia akan makan dengan lahap jika ada makanan ini. apa lagi jika ikannya baru menangkap dari Laut. tentu masih segar, orang madura bilang masih lemak hahahahaha" ibu Alan tertawa kecil. karena melihat Kayla berusaha mengerti istilah madura.

"apa hanya bisa dengan ikan laut bu?" tanya kayla. "oh tentu tidak nak. nanti kamu bisa mengganti dengan ikan ayam juga" jelas ibu Alan. setelah meletakkan semua hidangan di meja, ibu Alan segera menyuruh menantunya untuk memanggil Alan juga meminta Kayla untuk menemui Ayah Alan. Kayla menurut, kayla mencoba ke tempat sholat, dan ternyata benar mereka berdua, Alan dan Ayah sedang bercakap cakap di tempat itu."Assalamualaikum Ayah, Kak Alan" Ayah Alan seger menoleh tapi tidak dengan Alan, "waalaikum salam, kamu nak?" sapa ayah Alan. Kayla segera menyalami ayah mertuanya. dan melirik Alan, yang bersikap acuh tak acuh padanya. Kayla tau kenapa suaminya bersikap demikian. "Maaf Ayah, Ibu meminta kita untuk segera berkumpul sarapan ayah." Kayla memberi tahu Ayahnya. " oh baiklah, mari kita segera kesana. Alan ayo nak" ajak ayah Alan. "saya disini sebentar yah, ada yang mau saya bicarakan dengan adik kayla Yah." Alan mengerling kearah Kayla. "iyeh lah, kor jek bit abit, Neser se binik mik lapar {ya sudah asal jangan lama- lama kasian istrimu nanti keburu lapar}" Ayah Kayla menatap keduanya bergantian. dan mengelus kepala Kayla, "yang sabar ngadepin Alan ya nak Kayla? dia memang sedikit keras dan kasar, tapi begitulah dia" ayah Alan menggoda mereka berdua. Kayla tersenyum malu, dan mengangguk. setelah Ayah keluar, Alan segera mnarik kayla ke pangkuannya, "astaghfirullahaladhim, kak Alan, bisakah kakak jangan memberiku kejutan seperti ini? aku bisa gagal jantung lho kak?" rengek Kayla berani manja. "duuuuuhhh, sekarang berani genit ya sama kakak? hemm" Alan menjawil dagu istrinya.Kayla memalingkan wajahnya. "Hubby, kenapa susah sekali dengar kamu memanggilku dengan roamantis sich sayang? padahalkan aku pengen denger kamu manggil aku mesra gitu?" Alan menyusupkan kepalanya di jilbab Kayla. "Zaujiy. kalok aku panggil di tempat umum atau pas lagi banyak orang, ntar ketahuan dong kalok aku cewek nakal?" kayla beralasan. "Baiklah, tapi kalo hanya kita berdua kamu mau akan?" Alan merasa mulai kehilangan kontrol. Kayla mengangguk setuju."Ayo kita segera menyusul Ayah dan ibu sarapan." ajak Alan karena takut kehilangan kontrol lagi. "mari kak".

mereka segera bergabung dengan kedua orangtua mereka, menikmati sarapan yang dibuat oleh ibu Alan dan Kayla. selesai makan dan membereskan meja makan, Kayla di panggil oleh Ayah Alan, "Nak Kayla mari duduk sini sama Alan, Ayah ada yang mau di sampaikan" ujar Ayah. Alan dan Kayla segera duduk di depan Ayah. "Nak ayah di hubungi oleh Abimu Alan, abi, ummi, dan orang tua KAyla akan terbang kesini harini, Lusa kalian akan menjadi pengantin yang sebenarnya. ayah hanya menyampaikan saja, saran ayah terima keinginan mereka karena memang Alan adalah putra tunggal kami nak. karena itu ini sangat spesial bagi kami orang tua." ayah menyarankan tapi sedit ada pemaksaan. Kayla dan Alan saling pandang, sebelum akhirnya mereka mengangguk, "baiklah ayah, kami setuju, hanya untuk mengumpulkan saudara saja ya Ayah?" Alan memberi persyaratan. Ayah mengangguk setuju. "ayah, kira kira mereka berangkat jam berapa dari jakarta Ayah?" Alan bertanya untuk memastikan kedatangan para sesepuhnya itu. " insya Allah mereka berangkat dari jakarta jam 9 pagi ini Nak, apakah kamu mau menjemput mereka Alan?" tanya Ayah. "insya Allah saya akan kemput mereka yah, Kayla di sini saja ya Hubby? biar nggak kelelahan." Alan meminta Kayla tetap tinggal. "baik kak, lagi pula saya ingin jalan jalan sama ibu nanti mau kepasar." Kayla tersenyum senang. Alan pun tersenyum lega mendengar istrinya sangat senang kepada ibunya. Alan dan Kayla berpamitan untuk ke kamar, setelah mendapat ijin dari Ayah mereka segera kekamar. "Hubby, aku akan kangen padamu cinta, sehari ini kita akan terpisah" Alan mulai melancarkan serangan lebaynya. Kayla yang mulai terbiasa dengan sikap Alan yang Lebay hanya tersenyum menanggapi kelakuan Alan."Kan nanti malam sudah barengan lagi Zaujiy?" Kayla mencoba menghibur Alan.

Alan memeluk Kayla, pelan pelan tapi pasti Alan mengeratkan pelukannya. "Hubby, ada kamu saja aku rindu, apa lagi nanti jika terpisah Aaaah pasti hatiku akan kosong" Alan mengecup kening dan wajah Kayla. "kita punya banyak waktu Sayang, untuk bermesraan, karena kita adalah pasangan yang sah" Kayla mencoba memberi ketenangan pada Alan, membelai wajah Alan, dan meletakkan tangannya di dada Alan, "aku akan selalu ada disini,(menunjuk dada Alan) di hati kakak, jadi tenang ya? lagi pula yang di jemput oleh kakak juga orang tua ku kan? ibaratnya ni, aku sandra yang di culik kakak dari ayah ibu aku, jadi mana mungkin aku akan pergi dari penculikku, jika hati ku saja sudah engkau genggam Habibi?" Kayla membelai dada Alan yang di balut kemeja kasual warna hitam. Darah Alan berdesir merasakan sentuhan Kayla di dadanya, Alan menangkap kedua tangan Kayla dan mencium jari jari Kayla. Kayla pun melakukan hal yang sama pada jari jari Alan. mencium mesrah, dan sangat dalam, Alan mengecup kening Kayla. "Ana uhibbuki fillah Hubby" Alan membisikkan kata itu ditelinga Kayla. "ana uhibbuka Aidhon zaujy" sekali lagi Kayla mengecup tanagan Alan.

"Hubby....." Alan memeluk erat Kayla, seakan ingin menyalurkan keinginannya untuk bersatu dengan Kayla. Tak mendapat respon dari Kayla, Alan mengerti, Kayla tak ingin membuat dirinya semakin kalap, seperti waktu itu, Alan segera melepaskan Kayla, dan meletakkan tangan Kayla di wajahnya. "Sabar ya Kasih? tinggal sedikit lagi, aku selesai." pinta Kayla di angguki oleh Alan. Alan memang harus bisa lebih mengontrol dirinya, dia tak mau menyiksa Kayla lagi. "Baiklah Hubby, aku harus segera bersiap siap sayang" Kayla mengangguk " Kalo begitu aku keluar ya Kak?" mendapat persetujuan dari Alan Kayla segera keluar. pergi ke teras dan duduk disana sendiri.

tak lama setelah itu Alan keluar menggunakan kemeja yang sama tapi berganti bagian bawah menggunakan celana jeans, rambut yang tersisir rapi di belah samping, membuat Alan semakin terlihat tampan. Kayla manyun, "mau jemput siapa sih? dandan cakep gitu?" Kayla sewot. Alan merasakan istrinya cemburu mendekati Kayla, memelukpinggangnya, Kayla gelagapan, "iiiiihh lepasin ntar ada yang liat kan malu?" Kayla berusaha melepaskan diri. "lhoooo malu? kenapa mesti malu? aku peluk istri sendiri lho, bukan istri orang lain?" Alan berpura pura bod*h. Kayla kempos, akhirnya dia hanya pasrah, lagi pula Kayla menikmati setiap sentuhan yang di berikan suaminya. "ya udah aku pamit berangkat dulu ya? eh tunggu dulu, aku mau berpamitan sama ayah dan ibu dulu." Alan segera berpamitan pada ayah dan ibunya dan tak lupa dia menitipkan Kayla pada mereka.

setelah berpamitan pada orangtuanya Alan berpamitan pada Kayla, lalu diapun berangkat dengan mobilnya menuju kebandara.