Wanita itu akhirnya beranjak meninggalkan Pak Hanzie dan mendekati Pangeran Jeelian yang saat itu berusaha terlihat untuk kokoh berdiri.
"Sudah kau putuskan? Kau mendorongku dengan kekuatanmu yang tersisa, lihat wajahmu jadi sepucat mayat, hidungmu mengeluarkan darah."
"Mari kita selesaikan hal ini, agar kita bisa saling membantu."
"Mau memberikan hawa murnimu padaku?"
"Mendekatlah, aku akan memberikannya."
"Tunggu, Bee! Jika kau melakukan hal itu pada wanita ini, kau yang akan kehabisan energi, lebih baik lupakan, dia bisa bertahan karena energinya masih cukup baik, tidak seperti dirimu."
Farhan mencoba untuk mengingatkan, tapi Pangeran Jeelian terpaksa mengabaikan, karena tidak mau apa yang ada di dalam otaknya sekarang tidak akan terealisasi dengan baik karena Florinecia curiga padanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com