"Apa yang dikatakannya? Pasti, ketidaksetujuannya tentang hubungan kita, bukan?" tebak Virna dengan hati-hati.
"Kau mau mendengarnya?"
"Jika kau percaya aku untuk mendengarkannya."
Pangeran Jeelian berusaha bangkit. Dan ia sedikit lega, setelah meminta obat penawar dari Virna, tubuhnya jadi mulai pulih, meskipun tidak sempurna.
Setelah ia duduk, dan memberi isyarat pada Virna untuk ikut duduk di sampingnya, pria itu mulai menceritakan apa yang sudah terjadi tadi malam di kamar Pak Hanzie, dan bagaimana tubuhnya dihancurkan oleh kakaknya sendiri, agar tahu rasa sakit yang dirasakan sang kakak, ketika menjalani proses penyembuhan.
Virna mendengarkan dengan perasaan tidak menentu. Hingga ia terhanyut dalam cerita itu, dan seperti tidak tahu apa yang akan ia katakan setelah mendengarnya.
"Jadi, kau memang harus kembali ke istana, Bee."
Hanya kalimat itu yang diucapkan oleh Virna setelah cerita Pangeran Jeelian usai.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com