webnovel

KUCING AJAIB

Bagaimana rasanya jika saat membuka mata, tiba-tiba saja, kucing yang dipeluk berubah menjadi seorang pemuda tampan? Shock, kaget, dan lain sebagainya menyerbu perasaan! Begitulah yang dialami seorang gadis polos bernama Virna, seekor kucing yang ia temukan nyaris mati, dan ia pelihara tiba-tiba saja suatu hari tanpa sebab dan alasan berubah menjadi seorang pemuda tampan, dan mengaku dirinya seorang pangeran dari dunia fantasi! Virna yang bahkan belum pernah pacaran dibuat kalang kabut karena harus satu rumah dengan kucing yang berubah menjadi manusia! Ketika Virna ingin mengusir pemuda itu, pemuda tersebut berkata, "Aku akan pergi, tapi bisakah kamu membantuku, agar aku bisa kembali ke duniaku?" Mampukah Virna membantu kucing ajaib itu kembali ke dunianya? Apakah kebersamaan mereka tidak menimbulkan sebuah perasaan cinta, hingga perpisahan mereka suatu hari akan berjalan lancar? Mengapa seorang pangeran bisa berubah menjadi seekor kucing? Baca yuk sampai tamat. Author Mithavic Himura Desain Cover : Beruang

MithavicHimura · แฟนตาซี
Not enough ratings
439 Chs

PARJO MENGGILA!

Virna tidak putus asa mencari. Gadis itu berusaha menggeledah seluruh kamar, sampai keluar kamar dan bangunan kost mereka.

Hingga, ia tidak menyadari, Parjo sudah berdiri di belakangnya.

"Cari apa kamu?" tanyanya, dengan tatapan mata menyelidik.

"Eng, gak pa-pa, nggak cari apa-apa!"

Virna menjawab dengan suara ragu-ragu. Mana mungkin ia mengatakan sedang mencari Bee. Bisa-bisa pria ini bangga karena tuduhannya tempo hari benar. Dirinya, sudah memelihara kucing!

"Kamu itu aneh! Semenjak kamu menolak ajakan kencanku, kamu jadi seperti orang sinting. Suka bicara sendiri di kamar, mengomel sendiri, aku kasihan denganmu, jangan-jangan kamu itu merasa gila karena sudah menolak aku!"

"Gila karena menolak Bapak?"

"Bapak?"

Wajah Parjo terlihat sepat ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Virna. Pak, katanya?

Parjo paling tidak suka ada yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu, apalagi yang memanggilnya adalah Virna. Semakin tidak sukalah dia.

Parjo merasa menjadi semakin tua dalam seketika.

"Sudah berapa kali aku bilang, berhenti memanggilku dengan sebutan itu! Kamu, tidak mendengar?"

"Terus, saya harus gimana? Manggil Abang? Saya yang sungkan, kalau memanggil Bapak dengan sebutan itu!"

Sudah stres karena Bee menghilang, diganggu Parjo pula. Membuat Virna makin sebal berlipat.

Ingin berlalu dan mengabaikan pria itu, Virna dicegah oleh Parjo. Mau tidak mau, gadis itu meladeni orang yang kalau boleh jujur tidak mau ia ladeni dalam situasi apapun itu, lantaran Virna tidak suka sisi genit Parjo keluar.

Sudah tua, genit. Virna paling anti dengan sikap lelaki seperti itu.

Ingin berkata kasar, Virna juga sadar, umur Parjo seperti umur ayahnya, jika sang ayah masih hidup.

Apakah tidak terlalu kurang ajar, jika bersikap demikian? Selalu begitu pertimbangan Virna, setiap kali ingin jutek dengan tetangganya tersebut.

"Panggil aku, Mas!"

"Enggak!"

"Kenapa? Kamu tidak suka bersikap hormat padaku?"

"Saya memanggil bapak adalah salah satu sikap hormat saya! Jadi, bukan berarti saya tidak hormat dengan Bapak!"

"Mas!"

Parjo tidak memperdulikan kalimat Virna yang lain. Tapi, menekankan cara memanggil Virna yang menurutnya tidak menyenangkan.

Tapi, Virna sama kukuhnya, tidak mau menuruti.

"Panggil aku Mas, Virna! Kamu mau kurang ajar sama tetangga sendiri?"

"Enggak! Saya nggak mau!"

"Kenapa tidak mau? Kamu, memang ingin kurang ajar padaku?"

"Bukan begitu, Bapak kalau dipanggil Mas, pikirannya bisa ke mana-mana, saya tidak mau!"

"Dasar wanita keras kepala! Pantas saja, sampai umur segini, kamu belum punya pacar, tidak ada yang mau dengan kamu, karena sikapmu seperti ini!"

"Pantas saja, Bapak bercerai dengan istri Bapak. Habis, Bapak punya perangai buruk, suka memaksa orang melakukan keinginan Bapak!"

Wajah Parjo mengelam. Ucapan Virna, cukup membuat dirinya merasa kesal.

Pria itu ingin maju ke hadapan Virna, ingin membuat wanita itu sedikit gentar dengan cara berniat menyentuh sang gadis, namun Virna lekas menghindar.

Apa yang dilakukan oleh Virna, cukup membuat Parjo meradang.

Situasi tempat yang gelap, karena hari sudah malam tidak membuat dia sulit untuk melihat posisi Virna.

Ditambah lagi, tempat mereka sekarang termasuk yang sulit dilihat oleh mata. Situasi area kost di bagian belakang cukup membuat orang tidak akan peduli, karena tidak mungkin ada orang di tempat mereka sekarang, dan sepertinya hanya mereka yang kurang kerjaan, berada di tempat seperti itu, dalam situasi gelap pula.

Virna sampai ke belakang kost karena sedang mencari Bee, sementara Parjo, yang melihat Virna menyelinap ke belakang penasaran dengan apa yang dilakukan gadis itu, hingga mengikuti.

Situasi gelap, ditambah sikap Virna yang membuat Parjo kesal membuat pria itu jadi bertindak nekat.

Ingin memberikan sedikit pelajaran pada Virna, agar wanita itu bisa segan padanya.

Menyadari Parjo ingin berbuat tidak senonoh padanya, Virna segera membuat gerakan untuk waspada.

"Aku tahu kamu punya kepandaian berkelahi, tapi aku ini satpam Virna, kepandaian kamu tidak sebanding dengan kepandaian diriku, jadi menyerah saja, tidak usah melawan, kau mau semua penghuni kost melihat kita berdua di sini? Kita akan langsung dinikahkan! Itu pasti!"

"Jangan kurang ajar, Pak! Saya tidak mau bersikap kasar pada Bapak, tapi kalau Bapak keterlaluan, saya akan melakukan tindakan kasar pada Bapak!"

Virna membentak. Parjo yang merangsek maju untuk menyentuh dirinya, didorongnya dengan kekuatan yang ia miliki.

Tidak hanya sampai di situ, gadis itu berusaha untuk membuat Parjo menyingkir agar ia bisa pergi dari tempat itu, lantaran dirinya terdesak ke dinding belakang kamar salah satu penghuni kost tersebut.

Tapi, Parjo bukan pria yang bisa diremehkan. Pria yang bekerja sebagai satpam itu tentu saja menguasai jurus jurus baik untuk menyerang, melindungi, bahkan membuat gerakan tipuan.

Dalam sekali sergapan saja, Virna terkecoh. Kedua tangan pria itu sudah mengunci pergerakan gadis tersebut.

Hingga Virna tidak bisa bergerak sama sekali.

"Bagaimana? Mau bersikap manis padaku atau tidak?"

Suara Parjo menyerupai bisikan, yang sengaja diperdengarkan di telinga Virna. Tidak hanya sampai di situ. Dengan kurang ajarnya, bibir pria berumur itu menyentuh daun telinga Virna.

Hal ini membuat Virna murka. Apa yang dilakukan oleh Parjo benar-benar membuat gadis itu berusaha untuk melepaskan diri.

Tapi, meski memiliki tehnik beladiri pun, Virna tetap seorang wanita. Apalagi, ia memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan tubuh Parjo yang terbilang cukup besar.

Tubuh Virna tenggelam dalam kungkungan kedua tangan besar Parjo. Ini membuat aroma tubuh Parjo yang berbau asap rokok, lantaran ia memang pria perokok, membuat Virna jadi sesak napas.

Ketika Virna merasa tidak bisa membebaskan diri dari cengkraman Parjo, sedangkan kedua tangan Parjo mulai kurang ajar berkeliaran di permukaan tubuhnya, Virna berniat untuk berteriak!

Gadis itu tidak peduli apa yang akan terjadi, jika ia berteriak.

Namun, niatnya terhenti ketika tiba-tiba saja suara seseorang membuat Parjo dan Virna sama-sama berpaling mencari asal suara.

Di sana, di belakang mereka, berdiri sosok tinggi tubuh seorang pria.

"Bee?"

Virna yang tidak percaya bisa melihat Bee, sang Pangeran Jeelian kembali, memekik penuh dengan perasaan gembira!

Kegembiraan gadis itu membuat Virna meronta sekuatnya untuk bisa melepaskan diri dari cengkraman Parjo.

Terdorong keinginan untuk mendekati pemuda itu, karena memang tidak lain adalah Pangeran Jeelian yang berubah wujud kembali menjadi seorang manusia.

Sementara Parjo, menyadari ada orang lain yang memergoki perbuatan tidak senonohnya pada Virna, lekas melepaskan cengkeramannya pada tubuh Virna!

Kesempatan itu digunakan Virna untuk berlari menjauh dari satpam tersebut.

Karena terlalu gembira orang yang tadi bersuara menegur Parjo adalah Pangeran Jeelian, Virna sampai tidak bisa menguasai diri.

Gadis berponi itu segera memeluk tubuh tinggi Pangeran Jeelian dan membenamkan wajahnya di dada bidang sang pangeran.

Tidak perduli kondisi kedua mata Parjo melotot melihat apa yang ia lakukan!

"Bee!! Kamu kemana aja? Aku cari kamu di mana-mana, kamu nggak ada! Kamu sengaja pergi?"

Note: Pergunakan kesempatan yang ada, karena ketika kita tidak mempergunakannya, saat kesempatan itu ada, situasinya tidak mungkin sama.

(Apa yang akan dilakukan Pangeran Jeelian pada Parjo? Stay terus di sini untuk tahu kelanjutan ceritanya ya terimakasih sudah membaca)