"Wajahmu merah, kau berpikir apa tentang tawaran dariku? Bukan berpikir, aku sengaja mencari kesempatan untuk melihat tubuhmu, bukan? Aku bukan pria seperti itu."
Suara Pangeran Jeelian terdengar mengucapkan kalimat tersebut, sehingga lamunan Virna musnah seketika.
"Ah, aku ... Tentu saja aku malu, Bee. Aku malu jika kau melakukan itu, meskipun dengan dalih mengobati, waktu dahulu saja, sampai sekarang aku masih merasa malu mengingatnya. Kau, orang pertama yang melihatnya, aku benar-benar malu karena hal itu."
"Aku justru bersyukur, aku orang pertama yang melakukan itu padamu, artinya aku yang memilikimu, bukan? Aku paham perasaanmu, tapi kau harus tahu satu hal, jika itu untuk pengobatan, aku harap, kau tidak merasa sungkan atau bahkan berat melakukannya, asalkan itu aku yang melakukannya, kau tidak harus menolak."
Suara Pangeran Jeelian yang lembut, membuat Virna memalingkan wajahnya dan mendongak menentang tatapan mata sang pangeran yang saat itu menatapnya pula.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com