webnovel

ku terima kamu

Mihrima_Efuy · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
23 Chs

kejutan

kegiatan harian ku seperti biasa,namun setelah pulang sekolah kini ada kegiatan baru, ibu asrama meminta ku bergilir membantu Davina mengurus rumah nya,

aku dan layina juga Yetty pun setuju,

kami membagi tugas,Yetty mencuci pakaian bersama layina,

daavina bersamaku membersihkan seluruh ruangan dan kamar kak Herman,yang ambrudal penuh dengan kaset, ada kaset Nike Ardila, Popy mercury,Desi Ratna Sari, inke Cristy, tomo j pisa,Doel sumbang, Ebiet g, Anie Carrera, Ratih Purwasih , Betharia Sonata Nia daniaty,...bill & brod rano Karno, UKS Iklim bondan prokso, Exsit Isabela dan masih buanyaaakk lagi kaset lainnnya, bertebaran tak beraturan, kebanyakan judul yang jadul,mellow,salonnya seukuran ALAIHIM saking besarnya.

belum lagii sekar roko berserta puntunganya di buang seenaknya,dan banyak bekas suntikan tergeletak,

di dindingnya terpajang foto foto kak rosyi yang sudah memudar,

aku nikmati saja sambil sesekali mendengar curhatan Davina, terkadang Davina menangis sambil menceritakan perbedaan Kakaknya yang dulu dan sekarang.

'"kak Herman pernah di gebukin orang karna dia gak tahan pengen nyabu,sampai nekad maling kak....katanya mengawali ungkapan nya

kak Herman pernah tergeletak di selokan karna mabok, terus dia kalo gak punya uang suka ngambil uang ibu,pernah juga ngambil kalung aku dan menjaual nya, rasa takut,juga rasa sayang nya, seperti tidak utuh lagi,kakak jadi seperti tidak bisa membedakan baik buruk ketika sudah menginginkan benda itu kak,aku hanya menjadi pendengar setia,

kak Herman berubah, tapi kami tetap sayang,

aku mencoba menenangkannya,

dan memeluk nya,memberi nasihat.

"agar Davina selalu berdoa,kak Herman milik Robb, maka mintalah kebaikan untuk kak Herman pada penciptanya.

Davina menyeka air matanya

setelah selesai kami pun pulang kembali ke asrama dengan saling begandengan,

-----------

di kejauhan sudah terlihat ayah melambaikan tangan nya dengan binar binar kebahagian,

dan ayah menyuruh ku untuk mandi dan solat Asar, menyarankan berdandan memakai gamis terbaik yang aku punya,hemmp ada appa?? siapa yang mau datang? tamu agung kah?

kok ayah mengatur ku seperti anak kecil,

kami saling pandang tidak mengerti, namun kami menyegerakan perintah ayah dengan senang hati,

selesai berdandan kami melihat di ruang tamu ada kak Rendi sedang mengobrol dengan ayah,

kak Rendi?? bukannya kak Rendi sering kesini? siapa tamu istimewanya? pasti mau mengantarkan hasil lomba PAI kemaren dan itu kan sudah biasa,

apakah karna mendapat juara umum lalu ayah bahagia

Yang aku heran ada apih ku dari desa,padahal sebelum nya tidak mengabari bahwa akan menjengukku,tumben apihku berdandan sangat rapih,safari abu abu sangat resmi,

begitu pun dengan ayah dan ibu,

aku cium tangan apih,dan apih mencium keningku,sambil ngelus ngelus krudungku,

yaa aku berfikir mungkin karna apih bangga aku menang lomba.

tak lama ruang tamu menajadi penuh,ada mamah papah nya kak Rendi dan keponakan nya,ayah menyuruh ku membawakan kopi dan teh juga camilan untuk menjamu para tamu,

ayah memintaku untuk duduk di samping ibu asrama,

dan setelah beberapa saat basa basi,suasana jadi berubah sakral dan khidmat,seperti sedang di adakan acara peresmian.

kaku sekali

ayah kak Rendi mengucapkan salam pembuka

"Asalamulaikum warohmatullahi wabarokatuuh

dengan adanya kedatangan kami beserta keluarga,memiliki beberapa maksud.

yang pertama silaturahmi

yang ke dua mengantarkan hasil lomba kemarin

dan yang ke tiga ada maksud khusus terus terang saja anak saya Rendi sudah lama ingin bermaksud serius menanyakan perihal niat nya untuk mengajak ivey berumah tangga.

kiranya keluarga disini ayah asrama sebagai ayah angkat nya, dan bapak sebagai ayah kandung nya, mau memberi jalan dan merestui nya, bagai mana.

itu saja dari saya wasalaumaikum warohmatullahi wabarokatuh

ayah asrama spontan menajwab nya

"walaikum salam warahmatullahi wabarokatuuh

kami semua disini merasa sangat terhormat

dan mengucaokan ribuan terimakasih dengan niat Rendi dan kelurga dengan segala mksud tersebut.

namun di maksud yang ke tiga,seperti yang Rendi dan kelurga tahu,kalo ivey masih belum bisa menyetarakan diri dalam pendidikan,nak Rendi yang sudah sangaat mapan,dan ivey SMA pun belum lulus,mempunyai niat yang luar biasa Mulya

saya dan keluarga meucapkan terimaksih,sudah ada yang mau menerima anak kami apa adanya dan segala kekurangan nya,alangkah bahagianya keluarga kami

namun sebagai orang tua saya kembalikan segalanya kepada ivey...

kira nya ivey mau menerima atau bagai mana

kami hanya mengamini dan mengikuti sekian terimaksih

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuuh.

hemppppppppppp seketika perut ku terasa sangat muaaaall,

aku merasa di sambar petir di siang bolong,tidak ada ancang ancang dan aku bingung harus menjawab apa?? aku belum siappp,di kepalaku berputar umpatan kejam untuk kak Rendi, yang berani berani nya datang dengan so gentel,so serius tanpa bertanya dulu,menyebalkan, ingin rasanya menghajar kak Rendi,ingin ku jitak kepalanya agar dia bisa berfikir tentang ketakutan ku dan rasa bingung,

apalagi melihat apih senyum senyum dengan wajah penuh kebanggaan,ini tidak benar!!!!!kenapa ayah asrama tidak memberi tahu ku dulu,kalo tau begini aku kabur saja.

paa mungkin karna ayah tahu karakterku makanya tidak memberi tahuku dulu.

kenapa apih yang dari desa saja bisa datang dan di kabari terlebih dahulu,sedangkan aku??

aku ingin Marah tapi pada siapa?? pada ayah asrama? sungguh tidak berani.

sudah terlanjur......

ledek layina sambil memainkan matanya meledekku.

Yetty yang melihat dari pintu mendadak bangun dan memperagakan orang hamil.

benar saja bayangan ku menjadi kacau,

aku jadi terbayang malam pertama bersama kak Rendi yang usia nya sudah jauh lebih dewasa,terbayang malam pertama yang kaku lalu Hamill besar,dan aku memiliki anak yang banyak, hingga aku tidak bisa lagi bergerak kemana mana ,ihhhhchhhhhhhhhh aku tidak mauuuuu!!! jerit dalam hatii

masih banyak cita cita ku yang masih harus aku kejar,masih banyak hal yang ingin aku coba,di masa muda.aku tak tahan aku pamit ke dapur sebentar

aku malah merasa sedih,entah kenapa merasa semuanya tidak membelaku

apih menyusul ku sambil meledekku

"wwiiidddhhh anak babeh dahh ada yang naksir

"ihhhhh apppa.aan sih piiihhhh....

aku gak mauuuuuuuuuuu!!!!ucapku sambil mengecilkan suara.

"kalo ivey belum mau tidak jadi masalah,tidak usah nangis,jawab dari hatimu kan gampang,

babeh tidak akan memaksa kamu menikah hari ini,kamu yang akan menjalaninya,kamu ibarat barang dagangan yang sudah mulai ada yang menawar,wajar dong sang penjual bahagia ledek nya sambil mencium keningku,

ciiiihhhhh apih bahagia lagi ih

" temui Rendi katakan seadaanya kalo suka terima, kalo belum siap tolak.jangan memberi harapan,biarkan Rendi bebas, kamu bebas, faham? jelas apih sambil menarik tangan ku ke ruang tamu.

aku pun berjalan,semua mata memandangku,

aku pun mengawali ucapanku sambil meminta maaf

"maaf kan kalo saya lancang,tapi maaaaaf sepertinya untuk saat ini, saya belum bisa menerima keseriusan kak Rendi, apalagi menerima khitbahan,tapi saya menerima silaturahmi keluarga kakak.

awal nya kita silaturahmi baik,akhirnya juga ingin baik,namun saat ini ivey masih mau belajar, dan ivey tidak ingin terikat apapun.

ivey yakin kak Rendi bisa mendapatkan perempuan yang lebih lebih dari ivey,

ivey masih belum layak menjadi seorang istri.

dan sejenak heniing ........

aku tidak peduli tanggapan mereka,yang terpenting isi hatiku terungkap semua,

ibu kak Rendi berjalan ke arahku lalu duduk di sampingku sambil memelukku,

"kenapa?? apa kak Rendi belum masuk sesuai keinginan ivey?

"gakk kok Buu....

kak Rendi sempurna buuu...

sangat sempurna,dan kak Rendi sudah sangat berjasa membesarkan nama asrama dengan binaannya,semoga ibu tidak kecewaa

ibu kak Rendi hanya tersenyum dan mengelus ngelus punggungku,bila itu jawabannnya Rendi harus legoowo yaaa,dari pada ivey tidak jujur malah menyesal akhirnya iyaaa too pak,

tanya ibu kak Rendi lembut,

" iyaaaa buuu .....betull

suasana berubah canggung,namun ayah asrama membuat nya menjadi cair kembali,

aku sedikit legaaa namun merasa terganggu dengan wajah kak Rendi yang seketika merunduk sedih...

namun pepatah menasihati :

lebih baik berkata jujur

walau menyakitkan

dari pada berkata bohong

demi untuk menyenangkan

kejujuran itu akan mendatangkan ketenangan

kebohongan itu mendatangkan kegelisahan.

jujur...

dari pada memberi harapan palsu.