webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · ไซไฟ
Not enough ratings
30 Chs

Bab 20 Awal Kagum Pada sosok adrian

Arya, karin bergegas menyiapkan makanan ke ruang tamu.mereka meletakkan semua belanjaannya di dapur.

Adrian terus menatap ke ibu alice. Ia mencoba mendekat ke arah ibu alice membungkukkan badannya mencium tangan ibu alice. Ia merasa tersentuh melihat keadaan ibu alice.

" maaf ibu aku menggaggu malam begini datang bertamu" kata adrian ia duduk jongkok di depan ibu alice.

Alice melihat adrian kagum, ia baru melihat sisi lain dari sosok adrian itu. Di balik sifatnya yang keras dan egois, cuek suka marah ternyata dia ada sisi baik dan lembutnya juga.alice terus menatap ke arah adrian di depannya. Ia bejalan perlahan mendekati ibunya.

"Ibu sekarang kita makan ya" ucap alice berdiri di samping ibunya. Adrian beranjak berdiri kembali, alice mendorong perlahan kursi roda ibunya mendekati meja ruang tamu yang sudah di penuhi berbagai makanan di hadapannya.

Adrian terus menatap ke arah mereka terlihat mereka sangat menikmati makanan yang sederhana itu dan arya juga entah sejak kapan dia ke rumah alice dan dia terlihat sangat akrab dengan keluarga alice.

Alice melihat ke arah adrian yang masih berdiri mencoba memanggilnya. " pak adrian sampai kapan berdiri di situ, apa kamu malu makan seperti ini" suara alice menyadarkan dari lamunannya. Adrian berjalan mendekat dan duduk di samping alice.

Alice mngambilkan sepiring nasi dan lauk untuk adrian.

" cepat makan, masakan karin enak sekali kamu pasti nyesel gak mau nyoba" kata alice dengan mulut yang masih penuh makanan.

Adrian hanya terdiam menatap makanan di depannya ia melihat sekelilingnya. Dan mencoba memakan sesendok makananya. Matanya terbelalak merasakan enaknya masakan karin " ternyata ini benar benar enak sekarang aku habiskan makanannya" kata adrian mulai memakan semua makanan dengan lahapnya hingga tak ada satu pun tersisa. Semua mata memandang ke arah adrian.

" apa kamu sudah puas makannya" ucap alice memandang ke arah adrian yang duduk di sampingnya dengan tangan masih membawa piring kosong.

Adrian hanya tersenyum dan meletakkan perlahan piring itu dengan tatapan mengarah ke semua orang disekitarnya. Ia merasa salah telah menghabiskan semua makanannya.

" masakannya gak enak, aku mau minum tolong ambil air putih botol" kata adrian dengan sifat sombongnya yang mulai keluar. Arya menatap ke arah adrian di sodorkan segelas air putih di depannya. " minum ini, disini gak ada air botol seperti yang biasa kamu minun di rumahmu" kata arya yang terus menatap ke arah adrian.

Dengan perasaan ragu ragu adrian mengambil air gelas itu. Di angkat air dalam gelas itu ia tetus melihat air itu. Meski masih ragu untuk minum,ia mulai meminum secara perlahan.semua mata menatap ke arah adrian.

" kakak besok datang kesini lagi ya aku mau ajak kaka main" kata briya berjalan mendekati adrian.

Adrian hanya tersenyum mendengar ucapan adik alice itu. Ia memegang kepala briyan dan mengusap rambutnya perlahan.

Alice tersenyum melihat kedekatan mereka berdua. Arya dan karin hanya memandang ke arah  alice yang terus menatap ke arah adrian.

"Oya ibu aku antar ke kamar ya" kata karin beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju ke ibu alice. ia bergegas mendorong kursi roda ibu alice masuk ke dalam kamar. Dan briyan juga berlari masuk ke dalam kamarnya.

Hanya mereka bertiga yang ada di ruang tamu tanpa saling bicara adrian dan arya saling menatap satu sama lain. Alice yang mengetahui mereka terus diam ia hanya bisa melihat ke arah adrian dan arya bergantian.

" ternyata kamu diam diam sering kesini, apa kamu ingin bertemu sama teman alice tadi" kata adrian yang mulai pembicaraan dulu.

Arya hanya tersenyum mendengar ucapan adrian tersebut.

" aku baru kali ini melihat anak mama keluar dari kandangnya dan makan di tepat seperti ini dengan lahapnya. Bukannya dari dulu kamu gak suka makan di tepat seperti ini. Kamu lebih suka makan di restoran yang lebih terjamin kebersihannya. Apa kamu gak takut nanti mama kamu marah kalau seandainya dia tau" kata arya tersenyum sinis ke arah adrian.

Alice yang mendengar ucapan mereka hanya terdiam melihat mereka. Kenapa mereka saudara tapi gak akrab. Padahal kemarin aku melihat mereka sangat akrab terlihat aneh apa adrian cemburu juga sama arya dan karin tadi. Tapi sejak kapan dia kenal sama karin . Pertanyaan itu selalu muncul di fikiran alice. Ia terus mengira jika adrian juga menyukai karin.

Alice mencoba memotong pembicaraan mereka.

" apa yang kalian katakan, lagian kalian kakak beradik meskipun hanya saudara gak sebaiknya kalian saling bertatap seperti itu" kata alice yang duduk di tengah tengah mereka.

Dengan nada yang sama arya dan adrian kompak menjawab alice " diam jangan ikut campur" arya dan adrian menoleh bersamaan ke arah alice.

Alice langsung kenutup mulutnya dan terdiam mendengar suara lantang mereka berdua. Mereka menatap alice sangat tajam membuat alice merasa takut di buatnya.

Alice beranjak berdiri " kenapa kalian menatapku seperti itu, dan lagian apa salahku " kata alice.

Arya dan adrian secara bersamaan memegang tangan alice dan mereka kompak lagi berbicara.

" duduk" kata arya dan adrian.

Alice menatap ke arah adrian dan bergantian ke arah arya dia tak menyangka tangannya tak bisa bergerak adrian dan arya memegangnya sangat kuat. Mereka saling menatap, tatapan mereka sangat tajam membuat alice hanya terdiam ketakutan di buatnya.

" sebenarnya apa yang kalian lakukan, kenapa kalian selalu kompak dalam berbagai hal hari ini. Apa mungkin kalian lagi latihan drama korea ya. Judul ceritanya apa seru gak" kata alice mencoba bercanda ke kepada mereka. Arya dan adrian semakin menatap tajam ke arah alice.

Alice melihat tatapan mereka mencoba melepaskan pegangan tangan mereka berdua ia berdiri di depan adrian dan arya. Ia melihat arya dan adrian hanya terdiam menatap ke arahnya.

"Lebih baik kalian disini saja dulu, aku mau bereskan semua piring disini" kata alice bergegas pergi dari tatapan aneh mereka.

Ia segera bergegas pergi membereskan semua piring di meja.

Terlihat adrian dan arya mulai saling berbicara lagi. " apa yang kamu lakukan disini" tanya adrian menatap ke arah arya.

"Aku memang setiap hari disini, lagian kenapa kamu bisa bersama alice tadi. Jangan sampai kamu macam macam sama alice ya" suara lantang arya terdengar sampai ke telinga karin dan alice. Membuat mereka terkejut. Alice mengira arya sangat perhatian padanya. Begitu juga zahra ia merasa sepertinya arya suka sama alice.

Ia tidak mempunyai harapan lagi pada arya,

" tenang saja kamu terlalu serius gitu, aku akan sudah ada audy sekarang seperti janjiku aku akan mencoba menyukai audy dan aku tidak akan merebut kekasihmu itu. Waktu kesepakatan kita 1 bulan kan jika aku bisa menyukai audy dan melupakan mia berararti mrmang kata katamu kemaren benar tapi jika tidak aku akan tetap seperti dulu" kata adrian. Alice yang di dalam dapur mendengar ucapan adrian yang membuatnya tidak fokus hingga piring di tangannya jatuh ke lantai membuat arya dan adrian tekejut. Ia segera berlari menuju dapur. Terlihat alice sedang membersihkan pecahan piring di lantai. Alice terus melamun dengan tatapan kosong membuat tangannya terluka terkena pecahan piring.

Arya dan adrian bergegas duduk di sampingnya dan memegang tangan alice yang terluka itu secara bersamaan. Karin yang melihat mereka hanya tediam berdiri di depan pintu dapur. Alice melihat karin di depan pintu dan melangkah pergi. Ia beranjak berdiri dan melepaskan tangan adrian dan arya. Ia berlari mengejar karin yang bergi tanpa berbicara apa pun. Terlihat karin duduk sendiri di depan rumah. Ia duduk di ayunan sedang malamun sendiri menatap indahnya pemandangan malam di atasnya. Terlihat bintang yang bertaburan mengelilingi bulan yang bersinar terang tepat di atasnya.

Alice berjalan mendekati karin di sentuh pendak karin . " karin apa yang kamu lihat tadi hanya salah paham" kata alice berdiri di depan karin dan memegang ke dua pundaknya. Ia menatap ke arah karin.

Karin melihat ke muka alice tersenyum.ia tersadar dari lamunannya dan menyentuh tangan alice. " alice apa yang kamu bilang, aku tadi pergi bukan karena cemburu melihat kamu tenang saja aku hanya pergi karena sudah ada dua pria di sampingmu lagian aku hanya bisa apa. Kamu kan sudah ada 2 malaikat tampan pelindungmu"

Alice melepaskan tangan karin perlahan ia duduk di ayunan samping karin. Ia tersenyum ke arah karin meliaht pemandangan di atasnya." aku merasa lega aku kira kamu akan marah padaku gara gara tadi. " kata alice yang masih terus menatap bintang di atasnya.

Mereka terus berbicara dan bercanda di ayunan berdua dengan mengayunkan ayunannya.

Mereka terus bercanda soal adrian dan arya.

Arya dan adrian yang melihat alice di ayunan tertawa bercanda tersenyum bersama karin. Mereka melihat alice terlihat cantik di mata mereka ketika dia tersenyum lepas seperti itu. Mereka terus memandang alice, tapi telinga mereka tidak mendengar apa yang di bicarakan karin dan alice di ayunan itu. Arya dan adrian hanya terfokus pada alice di hadapannya.Adrian dan arya berjalan bersamaan mendekati alice .

Karin yang mengetahui arya dan adrian mendekat  ia mencoba memberi tahu alice di sampingnya. Ia menyentuh bahu alice dengan sikunya agar melihat ke depan " alice lihat mereka datang ke arahmu.mereka berdua sangat tampan kamu sangat beruntung alice bisa dekat dengan 2 pria tampan dan juga pengusaha kaya lagi. Mereka berdua juga perhatian sama kamu. Tapi jika kamu harus memilih siapa yang kamu pilih alice?" Kata karin melihat ke arah adrian dan arya di depannya.

Alice hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan karin.namun matanya terus melihat ke arah adrian. Tapi dalam hatinya sebenarnya ia ingin memilih arya karena dia yang pertama kali membuatnya bisa tersenyum dan semangat lagi. Mata dan hati alice berkata lain membuatnya bingung.ia melihat ke arah depan terlihat 2 pria tampan itu di depannya.

" arya!! Adrian!! Ada apa?" Tanya alice beranjak berdiri dari ayunan.

Arya tersenyum ke arah alice " gak ada apa apa alice, kita hanya mau pamitan pulang. sudah larut malam kalian cepat istirahat jangan di luar rumah saat malam. Kalian tahu gak baik udara malam bagi tubuh kalian" kata arya .

Karin yang masih duduk di ayunan terus menatap ke arah arya. Ia sangat kagum dengan perhatian arya. Ia terus memandang arya di hadapannya itu dan terus tersenyum sendiri . Di fikirannya ia membayangkan jika ia bisa berdiri bersama di pernikahan mewah dengan berbagai tamu pengusaha bersama arya. Ia membayangkan pernikahan mewah di tepi pantai dan foto pre wedding pinggiran air terjun dengan pemandangan alam yang indah. Namun di bayangan karin terlihat alice menarik tangannya.

Alice memegang tangan karin menariknya berdiri membuat karin tersadar dari lamunannya . " baiklah kita akan masuk, kalian pulang hati hati di jalan. Bye" kata alice tersenyum ke arah adrian dan arya. Alice dan karin melangkah pergi. Namun langkah kakinya terhenti, ia melihat ke arah adrian yang megang tangan kirinya mencegah dia pergi. Alice terus memandang adrian, adrian masih terdiam menatap alice.

Alice mencoba bertanya pada adrian yang masih terus melihatnya. " ada apa?.

Adrian tersenyum tipis melihat alice dan menjawab pertanyaannya.

" aku cuma mau bilang selamat malam" .

Arya melihat adrian dan alice saling menatap satu sama lain terlihat ia sangat tidak suka melihat adrian dekat dengan alice. Ia mengerutkan bibirnya dan menatap tajam ke arah alice dan adrian ,arya menepis tangan adrian yang dari tadi terus memegang tangan alice.

" alice!! Karin!! Udah kalian cepat masuk" suara lantang arya membuat adrian dan alice mengalihkan pandanganya ke arya.

Arya menarik tangan adrian untuk segera pergi dari rumah alice.

adrian masih melihat alice yang berjalan masuk ke dalam rumah. Alice membalikkan badannya melihat ke arah adrian pergi.

" alice kamu lihat apa?" Karin melihat alice yang terus memandang ke belakang. Ia mencoba melihat siapa sebenarnya yang alice lihat. Ia ragu siapa sebenarnya yang di pilih oleh alice. Dari tatapannya aku melihat siapa yang di pilih tapi ia melihat sisi lain hatinya berkata berbeda.

Alice menatap wajah karin mencoba tersenyum ke arah karin " tu pintu belum di kunci, masak kamu juga lupa " . Alice mencoba berbohong dengan apa yang ia lihat tadi, Ia terus menatap adrian.

Karin menepuk jidadnya ia lupa belum mengunci pintunya, ia berlari bergegas mengunci pintu. Mulai hari ini karin pindah rumah alice. Ia merasa ingin merawat ibu alice lebih sering lagi. Karena alice dan keluarganyalah yang membuat dia jadi merasa lebih semangat lagi jalani hidup. Dia merasa punya keluarga baru lagi di rumah alice.

" karin aku ke kamar duluan, kamu cepat ke kamar aku mau cerita sesuatu denganmu. Dan sekaligus minta pendapatmu" pungkas alice yang berjalan pergi masuk ke kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Entah kenapa di fikirannya selalu terbayang wajah adrian dan senyumannya. Membuat dia terus melamun dan tersnyum di buatnya.

Karin berjalan masuk ke kamar alice tanpa mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu. Ia terus berjalan dengan sangat hati hati agar alice tidak mendengar setiap langkahnya. Karin mencoba membuat alice terkejut dengan menggretaknya. " sepertinya dia lagi bahagia" pungkas karin menatap ke arah alice di depannya yang sudah berbaring di ranjangnya.

Belum sempat karin mencoba membuatnya terkejut alice tersadar dari lamunannya dan melihat tepat ke arah karin.

" kenapa kamu berjalan seperti itu" pungkas alice tersenyum melihat tingkah karin.

" ya alice kenapa kamu melihat ku duluan. Padahal aku mau menganggetkanmu" pungkas karin dengan wajah polosnya. Ia terlihat kesal tidak berhasil membuat alice kaget. Karing mengerutkan bibirnya berjalan mendekat dan duduk di atas ranjang. Ia membaringkan badannya menghadap tepat di wajah alice. " kamu tadi mau cerita tentang apa?" Pungkas karin tersenyum ceria melihat alice.