(tiya sayang diangkat telponku pleaseeee) tulis pesan prayoga. tapi tiya filia tak peduli, dia masih malu dengan kejadian siang itu, padahal biasanya dia yang selalu mengontrol tapi kali itu bisa lepas kontrol dan yang memalukan dia sendiri yang memulai, beruntung mereka disadarkan dengan bunyi hp tiya filia, dan tidak melanjutkan ke tahap yang harusnya dilakukan oleh pasangan suami istri.
(tiya.. kalau kau tak mengangkat telponku, aku akan kerumahmu dan berlutut didepan rumahmu meminta maaf.. aku minta maaf tiya sayang) tulis prayoga lagi. dan kali ini ancaman prayoga mempan, tiya filia tak akan tega membiarkan prayoga berlutut
(iya, aku tadi lagi mandi. dasar cerewet) tulis tiya filia. dan belum sedetik pesan itu di baca sebuah panggilan videocall dari prayoga langsung muncul di layar hp tiya filia.
"apa sih.. kenapa memaksa seperti itu, bikin kesal aja" protes tiya filia saat panggilan video itu tersambung. wajah tiya filia memerah tapi dia coba bersikap tegas. prayoga tersenyum bahagia melihat tiya filia. tapi kemudian wajahnya berubah serius.
"halo tiya.. halo paman.." kata prayoga ketika dia melihat ternyata adam sedang berdiri di samping tiya filia, ternyata bukan hanya prayoga yang kaget tiya filia pun kaget, dia yang sejak tadi melamun sendiri tak menyadari kehadiran ayahnya.
"jangan paman.. ayah.. biasakan panggilan ayah" kata adam dari samping tiya filia,
"ih ayah.." komentar tiya filia malu-malu. berbeda dengan prayoga dia tersenyum bahagia.
"iya ayah.." kata prayoga.
"prayoga maafkan ayah.. hari ini tiya filia buat ayah dulu ya, soalnya mulai besok dia akan tinggal bersamamu, jadi hari ayah ingin menghabiskan waktu bersama putri tercintaku. prayoga bisa mengerti kan.." kata adam setelah dia mengambil hp dari tangan tiya filia.
"iya ayah.. aku nggak akan mengganggu. sampai jumpa besok. salam buat tiya.. ayah" kata prayoga dan mengakhiri panggilan telpon itu, walaupun enggan tapi dia memaklumi permintaan adam itu.
"ayah.." tiya filia tersenyum dan memeluk ayahnya dari samping, terharu dengan yang dikatakan ayahnya. setelah memeluk ayahnya dia lari ke kemar ibunya dan memeluk ibunya. tadi siang saat dia membuat keputusan dia tak menyadari kalau dengan keputusannya itu berarti dia akan meninggalkan orang tuanya untuk tinggal bersama suaminya. dengan perlahan adam mengikuti tiya filia masuk ke kamar istrinya.
"jadi kamu yakin dengan pilihanmu filia?" tanya adam setelah ibu dan anak itu selesai berpelukan, dia telah duduk bergabung dengan istri dan putrinya itu.
"iya ayah.. aku menyukainya dan ingin bersama dia" kata tiya filia, dan dia kembali masuk kedalam pelukan ibunya.
"itu bukan pelarian dari roy kan? kalian baru putus sebulan lebih dan sekarang kamu memutuskan menikah dengan prayoga" tanya adam, dan tiya filia seperti tersadar benar dia baru sebulan lebih putus dari Roy, tapi saat bersama prayoga dia sama sekali tak mengingat roy, bahkan dia telah melupakan semua kenangannya bersama roy yang dia jalani selama lebih dari 4 tahun.