"KAKEK!!" Prayoga kaget saat masuk dia melihat kakeknya sedang memeluk tiya filia.
"kenapa teriak.. apa salah seorang kakek memeluk cucunya.." kata juldi novilus santai dan melepaskan pelukannya.
"jadi pesta pernikahan untuk tiya dan prayoga akan di di gelar paling telat 3 bulan dari sekarang" juldi novilus mengumumkan tentang pernikahan itu.
"tiya kamu yakin?.." kata prayoga pelan, dia menatap tiya filia antara senang dan khawatir.
"tapi untuk catatan sipilnya besok, jadi besok itu kalian akan resmi sebagai suami istri.. bagaimana pak adam bisakan?"kata juldi novilus lagi, sedangkan adam hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepala.
"kakek?!!" protes prayoga dan tiya filia bersamaan.
"nggak apa-apakan tiya.. perjanjian kita untuk pesta pernikahan.. bukan pernikahan itu kan.. soalnya kakek udah pingin kamu segera jadi cucu kakek.." kata Juldi novilus sambil tersenyum dan mengedipkan mata pada tiya filia.
"dan kamu prayoga!.. harusnya kamu berterima kasih pada kakek karna sudah menikahkan kamu dengan orang sangat ingin kau nikahi. jangan protes.. mulai besok akan ada yang mendampingi mu.. dan jangan lupa beri kakek buyut yang banyak. ayo pak adam kita harus ke catatan sipil" kata juldi novilus dan berjalan hendak pergi. Marko yang ikutan masuk tadi tersenyum lebar. dia paham betul dengan sifat Kakek Juldi novilus, banyak akal dan kalau punya keinginan akan diusahakan berhasil dengan segala cara, walau cara licik sekalipun.
prayoga dan tiya filia hanya bisa terdiam, kewibawaan dan ketegasan kakek tak bisa dibantah.
"tiya kalau kamu nggak setuju kamu bisa mengatakan padaku.." kata prayoga pelan saat tinggal mereka berdua di kamar itu. dia takut perintah kakeknya membuat tiya filia marah.
"nggak apa-apa.. toh aku memang ingin menikah denganmu" kata tiya filia tersenyum manis pada prayoga. prayoga yang disenyumi seperti itu seakan meleleh dan berteriak bahagia.
"yes.. yes.. yes..... yeeeeaah!!.. "teriak prayoga kegirangan, tiya filia juga ikut tertawa.
"terima kasih tiya sayang.. b o l e h.. ku peluk" kata prayoga dan tersenyum manja seperti biasa.
"boleh.." kata tiya filia, mendengar jawaban itu prayoga langsung memeluk tiya filia dan membawanya berputar karena bahagia. setelah selesai berputar mereka mulai berciuman, dan lucunya tiya filia yang memulai dan memimpin ciuman itu, dia melumat bibir prayoga dengan lembut dan manis dan prayoga yang bisa belajar dengan cepat mulai membalas ciuman itu dengan penuh damba, secara naluri dia mendekatkan tubuhnya ke tubuh tiya filia kehangatan dan kelembutan tubuh tita filia membangkitkan gairahnya, ciuman mereka semakin dalam dan memberi mereka kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan. secara naluri tangan prayoga mulai meraba dada tiya filia dan sensasi yang luar biasa menjalari tubuh tiya filia, nafas prayoga mulai memburu, dia mulai terangsang.