"Apa yang baru saja kalian lakukan??!" tanya adam penasaran, dan dia yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar tiya filia menatap tajam putrinya itu.
"apa sih yang ayah pikirkan?" jawab tiya filia malas.
"F i l i a !.. apa susahnya menjawab.. ayah bukan anak kecil yang nggak bisa mengerti apa yang terjadi dengan prayoga.."
"emang prayoga itu kenapa ayah? dia kemana sih?" kata tiya filia lugu dan menatap ayahnya. adam yang tadinya kesal tapi setelah melihat tatapan putrinya yang begitu tenang dan bingung akhirnya kembali tenang.
"makanya dijawab apa yang ayah tanyakan tadi filia.. kalian tadi itu habis ngapain?" tanya adam lagi tapi sekarang suaranya tenang.
"oh itu.. tadi itu aku hanya meminta prayoga memijat kakiku" jawab tiya filia santai, seakan apa yang mereka lakukan itu hanyalah hal sepele.
"dia memijat kakimu?!. jadi kalian tadi itu.. kamu tiduran tengkurap.. prayoga duduk diatas tempat tidurmu dan dengan perlahan memijat kakimu.. begitu?!"
"iya..benar sekali ayah. kita sih nggak pakai minyak urut makanya nggak bau, hanya pakai hand and body lotion biar enak mijitnya"
"Dasar anak kecil.. kalau kamu lakukan itu lagi.. saat itu juga ayah akan meminta prayoga menikahimu" kata adam gemes dengan tingkah putrinya.
"apaan sih ayah.. bukannya ayah tahu prayoga itu gay?"
"dia sampai berdiri seperti itu kamu bilang gay?" kata adam tapi kemudian dia sadar kalau putrinya agak kurang mengerti.
"ah sudahlah.. pokoknya kalau kau lakukan hal seperti itu lagi, ayah akan langsung minta prayoga menikahimu" setelah mengatakan itu adam berjalan keluar dari kamar tiya filia dengan senyum diwajahnya sambil menggelengkan kepalanya.
"ayah.. ayah tahu prayoga kemana?" tanya tiya filia penasaran.
"pasti lagi mandi"
"bukannya tadi dia baru selesai mandi ayah? apaan sih.." Tiya filia bingung dengan jawaban ayahnya.
"ah sudahlah.. " kata adam pelan dan masih dengan senyum yang sama dia menuju ke kamar menemui istrinya.