Sementara itu Prayoga, Tiya filia dan rombongan mereka tiba di pulau itu pagi-pagi sekali. Prayoga langsung mengajak Tiya filia ke sebuah rumah bungalow yang terletak tidak terlalu jauh dari darmaga tempat mereka berhenti tadi.
"kamu bisa istirahat sebentar disini, mungkin mau mandi atau tidur-tiduran.. jangan ragu atau takut disini, ini rumahku.. kalau kau perlu sesuatu bisa mencariku, aku di dapur mau membuat sarapan, kau mau sarapan apa?" kata Prayoga lembut. tapi Tiya filia sepertinya tak memperhatikan dia, tiya filia sibuk melihat keindahan pemandangan dari bungalow itu.
"T i y a.. kau dengar yang aku katakan?" tanya Prayoga merengek karna diabaikan Tiya filia.
"iya dengar..sudah sana.. buat sarapan" jawab tiya filia cuek.
"jadi kamu mau dibuatkan sarapan apa tiya sayang?"
"apa saja.. pokoknya enak.." kata tiya filia masih cuek dan dia mulai memotret pemandangan dari bungalaow itu. Prayoga sebenarnya kesal diabaikan tapi dia kemudian tersenyum melihat tingkah tiya filia.
selesai sarapan mereka mulai mencari tahu tentang keluarga Thio di pulau itu. pertama-tama mereka mulai bertanya pada para tetangga, apakah orang tua thio punya keluarga di pulau itu.
tapi ternyata hasilnya nihil, orang tua thio pendatang di pulau itu, katanya awal mereka datang kepulau itu untuk membawa ibunya thio yang sedang sakit berobat pada dukun dipulau itu. tapi dukun itu ternyata sudah meninggal ketika mereka datang dan mereka bukannya kembali ke tempat asal mereka malah mereka menetap di pulau itu. Dan pertanyaan pencarian mereka jadi berubah, adakah yang tahu asal atau kampung halaman orang tua thio? tapi hasilnya kembali nihil, tak ada tetangga ataupun masyarakat dekat tempat tinggal thio dan orang tuanya yang tahu asal usul orang tua thio. akhirnya mereka kembali ke bungalow tempat tinggal prayoga untuk makan siang.
sebelum pergi tadi prayoga menugaskan dua orang pengawalnya untuk ke pasar belanja buat makan siang mereka, karna terlalu menyolok kalau mereka jalan-jalan di pulau dengan membawa pengawal yang banyak, hanya satu orang yang ikut dengan prayoga dan tiya filia.
dan ketika tiba dirumah dua pengawal itu ternyata bisa di andalkan, dengan mendapat bimbingan ibu penjaga bungalow mereka ternyata bisa berbelanja dan memasak juga.