Setelah mereka kelelahan menggoda Marino, akhirnya giliran Nico yang mengambil alih acara malam itu.
"Sekarang gantian eyang yang mau memberikan hadiah natal untuk kalian," ucap Nico sambil tersenyum dengan hangat pada mereka semua.
Pria tua itu lalu menyuruh salah satu pelayan untuk mengambilkan barang-barang yang sebelumnya ia minta untuk dibawakan dari dalam kamar tidur pribadinya.
Ia lalu membagikan kado-kado tersebut sesuai dengan nama yang tercetak pada label yang ia sematkan di atas kado tersebut.
"Wah, apa ini, eyang?" Tanya Nadine dengan gembira.
Mereka semua lalu membuka kado pemberian dari Nico satu persatu.
"Jansen, maaf, aku belum membuatkan kado untukmu, karena kamu datang mendadak sekali," Ucap Nico merasa tidak enak, karena Jansen adalah satu-satunya anak muda yang tak mendapatkan hadiah natal darinya di ruangan tersebut.
"Ti-tidak apa-apa, tuan," Ucap Jansen dengan sungkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com