webnovel

Kisah Aria

Author: Wis_Ti_Ann
วัยรุ่น
Ongoing · 4.6K Views
  • 3 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Kisah masa putih-abu memang selalu menyenangkan, tak terkecuali untuk gadis cantik bernama Aria. Gadis pindah di SMA terakhir menjadi sorotan semua siswa yang ada di sana. Tak ada yang istimewa dari gadis itu, namun kisahnya akan begitu istimewa di hati para pembaca. Jadi jangan lewatkan Kisah Aria, kerana kisah ini mengangkat kisah anak sekolah yang sedikit berbeda dari biasanya. Tulisan ini murni dari pemikiran penulis, segala bentuk plagiarisme tidak dapat saya terima. Baik itu alur, latar, ataupun jalan cerita. Jika ada kesamaan nama, tempat, itu murni ketidak sengajaan. Pastikan untuk memberikan vote, coment, dan ulasan sebagai bentuk apresiasi untuk author. Thanks to Readers.

Chapter 1PROLOG

Jam dinding sudah menunjukkan pukul sembilan, namun tak ada satu pun guru yang masuk untuk memulai kegiatan belajar mengajar. Tidak biasanya seperti ini, padahal kelas XII IPA 1 adalah kelas terajin. Bagaimana tidak, kumpulan orang-orang jenius berkumpul di sana.

"Bu Meta kayaknya sakit deh." Tebak Sita.

"Yang bener? Syukur deh, jam pertama gue bisa tidur sepuasnya." Timpal gadis yang duduk di samping Sita, yang tak lain adalah Inggit.

"Molor bae, Neng." Sahut Rendi.

"Masbuloh." Inggit menjulurkan lidah meledek, sementara Rendi hanya tertawa lebar melihat tingkah gadis di depannya.

"Tapi gue nggak yakin sih, Nggit." Ujar Sita sembari menatap pintu kelas yang terbuka.

"Kenapa?" Tanya Inggit.

"Kalau emang Bu Meta nggak masuk, pasti dia ngasih tau di grup."

"Iya juga sih." Ucap Inggit dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Tapi gue harap, semua jam pelajaran kali ini kosong." Ujar Citra, gadis yang sebelumnya sibuk bermain ponsel.

Akan tetapi, belum kering bibir Citra dengan kalimat yang dia ucapkan. Bu Meta baru saja memasuki kelas itu dengan membawa beberapa buku di tangannya.

"Pagi semua." Sapa Bu Meta sembari menyimpan buku yang ia tenteng di atas meja.

"Pagi, Bu." Jawab seluruh murid yang ada di sana.

"Tuh kan, bener kata gue." Bisik Sita.

"Gagal deh rencana gue." Timpal Inggit dengan manja.

"Udah-udah, nggak usah sok cantik kaya gitu." Ujar Citra yang sama berbisiknya dengan Sita dan Inggit.

Namun hal itu tak luput dari pandangan tajam Bu Meta. "Sita, Inggit, Citra. Kalau masih ada yang ingin di bicarakan, silahkan keluar." Ketiga gadis itu sontak terkejut mendengar penuturan Bu Meta.

"Jika sudah tida ada yang perlu di bicarakan, bisa kita mulai?"

"Bisa, Bu." Jawab semuanya serempak.

"Kamu, silahkan masuk." Titah Bu Meta kepada seseorang yang ada di balik pintu.

Semua murid yang mendengar itu langsung memusatkan perhatiannya ke arah pintu. Seorang gadis masuk dengan langkah kaki yang begitu mantap.

"Silahkan perkenalkan nama kamu." Pinta Bu Meta.

"Hai! Nama saya Ariana Putri, biasa di panggil Aria. Saya pindahan dari Bandung, saya harap bisa berteman baik dengan kalian semua." Seluruh isi kelas tertawa kecil ketika Aria selesai memperkenalkan diri. Lebih tepatnya mereka menertawakan gaya bicara Aria yang mendayu.

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" Tegur Bu Meta yang langsung menghentikan keriuhan di sana.

"Aria, kamu duduk sama Satya. Karen cuma itu kursi kosong di kelas ini." Aria yang mendengar itu pun hanya menurut, ia mencari bangku kosong yang di maksud Bu Meta untuknya.

Kini Aria sudah duduk bersama pria yang dimaksud Bu Meta tadi. "Kamu Satya, ya? Kenalin, saya Aria...,"

"Udah tau." Potong Satya dengan cepat.

Aria menggigit bibir bawahnya melihat sikap Satya yang begitu acuh padanya. Namun hal itu tak berlangsung lama, karena Bu Meta sudah memulai pelajaran pertama.

"Buka halaman 150, kalian kerjakan lima nomor aja. Kalau udah nanti persentasiin di depan." Ujar Bu Meta.

Aria yang bingung, lagi-lagi memanggil Satya untuk membantunya. "Boleh nggak saya pinjem buku kamu?"

Tak ada jawaban. "Soalnya saya belum ngambil buku di perpus." Jelasnya yang masih tak digubris oleh Satya, pria itu malah semakin menenggelamkan wajahnya ke atas tumpukan buku yang ada di meja.

Aria yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah, untung saja ini hari pertamanya masuk sekolah. Jadi Bu Meta akan memaklumi jika ia masih harus beradaptasi dengan pelajarannya.

***

You May Also Like

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · วัยรุ่น
5.0
268 Chs

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · วัยรุ่น
4.9
178 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT