webnovel

Ketika Takdir Bermain

Kehidupan manusia hanyalah permainan dari takdir. Kadang takdir begitu kejam untuk mengulang kembali kisah yang telah berakhir. Pertemuan kembali sarah dan fardhan, pria yang pernah mengisi hatinya. Pria yang dahulu selalu ia puja dan bangga-banggakan dimanapun. Dan pria yang sempat ia tunggu dan perjuangkan sepenuh hati. Namun sikap dingin dan acuh fardhan yang selalu ia berikan pada sarah membuat gadis itu selalu merasa kecewa. Entah apa yang membuat sarah memutuskan untuk berhenti. Berhenti berjuang, menunggu, dan berharap. ia Kembali melanjutkan kehidupannya yang selama ini terbuang untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti. Hingga mereka dipisahkan oleh takdir. Dan kembali dipertemukan oleh takdir.

i_am_secret · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
3 Chs

BAB I

Sarah berjalan mengikuti langkah kedua orang tuanya menuju rumah keluarga pak bagas. Ia memang sedikit berat hati untuk melangkah ke sana, tapi ia ingat kata-kata ibunya tadi sebelum pergi.

"Kamu yang sekarang tidak ada hubungannya dengan dirimu yang dulu"

Mungkin begitulah cara seorang ibu menenangkan anaknya. Semua orang memang tau apa yang sudah diperbuat oleh fardhan. Memang sangat menyakitkan menjadi sarah.

Laki-laki yang sangat ia cintai dan sayangi menghancurkan harapannya. Fardhan menyatakan penolakan itu didepan semua orang, sehingga membuat gadis itu terluka untuk yang kesekian kalinya.

tokk...

Tokk...

Tokk...

"Assalamualaikum" panggil adrian lantang.

"Waalaikum salam" pintu terbuka dan menampakkan sosok seorang gadis dari baliknya. Dia tersenum kaget melihat siapa yang ada di hadapannya. "Sarahh?!!...." teriaknya kegirangan.

Sarah yang melihat gadis itu juga tersentak kaget "listaaa?!!!...".

Mereka saling mendekap satu sama lain, seolah telah lama tidak bertemu. Mereka memang sudah terpisah selama enam tahun.

Setelah selesai dengan sahabatnya itu, lista menyalami orang tua sarah satu persatu lalu mempersilahkan mereka masuk. Kecuali sarah, dia menahan gadis itu untuk keperluan pribadinya.

"Aku mau ngomong sama kamu. Banyak yang mau aku tanyain. Kita ke taman belakang yuk" ajak lista sedikit menarik tangan sarah.

"Taman belakang?" Sarah terdiam sejenak. Dia mengingat sesuatu kembali tentang taman belakang itu.

"Kenapa? Apa kamu masih ingat kejadian itu?" Tanya lista menatap sahabatnya.

sarah terdiam sesaat "Nggak kok. Yuk" kini sarah yang menarik tangan lista menuju taman belakang.

"Udah lama ya kita nggak kayak gini" ucap lista sambil mengayunkan tubuhnya di atas ayunan.

"Iya" jawab sarah yang berada di ayunan yang sama.

"Kamu banyak berubah ya rah, bahkan tadi aku sampai pangling lihat kamu, nggak nyangka kalau kamu adalah sarah yang aku kenal dulu" lista menggenggam kedua tangan sarah yang duduk hadapannya.

"Kamu juga banyak berubah tau. Dulu kan kamu kumal kayak aku. Walaupun udah SMA tapi saat itu kita masih belum tau apa-apa. Terus kok sekarang kamu udah berubah?" Tanya sarah menerawang.

"Ya iya lah, seiring berjalannya waktu pasti semua akan berubah, mau tidak mau, suka tidak suka" jelas lista tersenyum kembali.

"Kamu benar. Selama enam tahun ini memang banyak yang berubah, dari kita yang udah nggak kumal lagi. Kita yang udah dewasa. Pokoknya banyak deh" sarah mencoba mengingat kembali.

"Tapii... apa perasaan bisa berubah seiring berjalannya waktu?" Tanya lista membuat sarah terdiam. Sarah menerawang lista sesaat.

"Tentu saja bisa" jawabnya tersenyum. "Perasaan itu pasti bisa berubah. Kadang seseorang terlalu sombong karna dicintai begitu besar sampai dia lupa bahwa rasa cinta itu bisa hilang karna kesombongannya" sarah tersenyum penuh luka.

"Rah, aku mau bilang sesuatu" lista merapatkan duduknya pada sarah "ini soal karin" sebuah nama yang disebutkan lista berhasil membuat mata sarah membulat.

"karin?" Tanya sarahmengerutkan keningnya.

"Iya"

"Ada apa dengannya? Apa dia akan segera menikah dengan kak fardhan? Atau mereka sudah menikah?" Tanya sarah menerka.

"bukan! Bukan itu" lista menggelengkan kepalanya menolak pendapat sarah.

"Lalu?" Tatap sarah berusaha menerawang pikiran lista.

"Karin dan kak fardhan sudah lama putus" ucap lista membuat sarah sedikit terkejut.

Putus? Benarkah? Apa mereka benar-benar putus? Semudah itu? Apa dia sudah menemukan wanita baru sehingga meninggalkan karin begitu saja? Padahal waktu itu dia pernah mengatakan kalau akan menikahi karin.

Tapi sarah tidak akan pernah bisa melupakan insiden itu. Kejadian yang benar-benar menyakitkan baginya. Disinilah ia mempermalukan sarah. Di taman belakang ini.

'Mohon perhatiannya kepada semua tamu undangan' ucap fardahan dari balik microfon membuat semua pandangan teralihkan padanya.

'sebelumnya saya ucapkan terima kasih dulu kepada para tamu yang hadir. Ada satu hal yang ingin saya sampaikan selama ini. Saya sudah menahannya sejak lama. Untuk orang yang selalu mengejar saya, selalu membuntuti saya dimanapun, selalu ikut campur urusan pribadi saya, dan selalu mengganggu saya! Sarah adrian!' Ucapnya sontak membuat semua sorot mata beralih pada sarah yang tengah berdiri di tepi kolam bersama lista dan karin. Sarah sangat terkejut mendengar fardhan mengucapkan itu. Dia tampak sedikit cemas tentang apa yang akan disampaikan oleh pria itu. Saat ini sarah sudah cukup malu ditatap rendah oleh semua orang.

'Saya minta tolong kepada kamu, tolong jangan ikut campur urusan saya lagi! Jangan pernah ikuti saya lagi! Jangan mengganggu hidup saya lagi! Saya sudah muak. Benar-benar muak dengan semua tentang kamu! Saya juga sudah bosan selalu melihat kamu! Kita mempunyai hidup masing-masing dan tidak seharusnya kamu selalu mengurusi kehidupan saya!' Ucapannya terhenti.

Mata sarah benar-benar terbelalak mendengar apa yang disampaikan fardhan. Detak jantungnya sudah tidak beraturan lagi. Ingin rasanya sarah lari dari pesta itu sekarang juga! Ia berharap semua ini hanya mimpi. Apa ini kejutan untuknya? Tapi melihat tatapan jijik semua orang padanya, mendengarkan cemohan-cemoohan yang mulai bermunculan membuatnya yakin bahwa itu semua bukanlah settingan. Itu semua nyata.

Mata sarah terasa panas. Dia tidak bisa berkedip sedikitpun. Badannya tidak dapat digerakkan walaupun ia sudah berusaha.

'Untuk yang terakhir kalinya saya minta tolong!... tolong berhenti..., berhenti untuk selalu mengganggu hidup saya! Jangan pernah ikut campur urusan saya lagi. Jika bisa, kamu menghilang saja dari kehidupan saya selamanya! Saya tidak akan pernah bisa menyukai kamu! Maaf..." ucapnya terhenti. Fardhan menatap sarah sebentar sebelum meninggalkan panggung begitu saja.

Kini air mata sudah membasahi pipinya. Sarah tidak tau lagi harus berbuat apa. Dia menatap fardhan yang telah pergi. Pandangannya menjadi kabur karna air mata yang tidak juga berhenti. Yang ada di otaknya sekarang hanyalah pergi dari sini! Ia tak bisa lagi menahan hatinya mendengar cacian semua orang. Sarah tidak menyangka fardhan akan sejahat ini, dia akan setega ini pada sarah. Fardhan adalah laki-laki yang sangat dikagumi sarah, yang selalu ia sanjung dan bangga-banggakan dimana pun.

Sarah menyeka air matanya yang terus berjatuhan. Ia berjalan pergi meninggalkan pesta itu. Ia tidak bisa lagi berada disana, walaupun itu adalah pesta ulang tahun lista yang ke 17 tahun. Mungkin sarah tidak diinginkan disini. Dia hanya seorang gadis kumal yang selalu mengharapkan cinta dari sang pangeran.  sarah berlari meninggalkan tempat itu, tapi Tiba-tiba saja sarah terpeleset dan jatuh tepat di dalam kolam berenang. Tak ada satupun orang yang menolongnya bahkan yang ada hanyalah ejekan dan tawa dari semua orang yang ada disana.

Kecuali lista, gadis itu segera melompat kedalam kolam berenang tidak peduli dengan gaun pink indah yang ia kenakan. Lista memang selalu menjadi pahlawan masa kecil sarah. Selalu lista.

Tiga hari sarah tidak keluar rumah setelah insiden itu, hingga hari ke empat ia dan keluarganya pindah ke luar kota meninggalkan rumah dan barang-barangnya. Tidak ada yang tau bahwa sarah sudah pindah hingga tiga hari berikutnya lista dan fardhan melihat ibu dan ayahnya mengunci rumah sarah setelah keluar dari dalam sana.

Sarah hanya terdiam mendengar penjelasan lista. Apa laki-laki itu lupa bagaimana cara dia mempermalukan sarah di depan semua orang? Apa dia lupa bagaimana penolakan yang dia berikan kepada sarah saat itu? dan apa dia juga lupa bagaimana dia menyatakan cintanya setelah menolak sarah? Semudah itu mereka putus, setelah apa yang mereka lakukan pada sarah?

"Apa kamu tidak ingin tau kenapa mereka bisa sampai putus?" Tanya lista menawarkan diri.

"Tidak" jawab sarah setelah mengingat kembali kejadian itu

Lista mengerutkan keningnya. Ini bukan seperti sarah yang ia kenal dulu. Sarah yang selalu penasaran terhadap apapun tentang fardhan. Sarah yang rela terlambat pulang sekolah demi membuntuti fardhan. Sarah yang selalu menunggu fardan di luar pagar. Sarah yang mencarikan solusi pada setiap masalah fardhan. Sarah yang tidak pernah menyerah, yang selalu melangkah maju. Apa ini benar sarah yang ia kenal dulu?

"Aku tidak ingin ikut campur urusannya lagi. Aku tidak ingin menjadi pengganggu lagi. Aku tidak ingin menjadi orang bodoh yang terus mengejar setelah diusir begitu saja." jawab sarah menatap lista dalam.

"Apa kamu serius? Dulu kamu pernah bilang tidak akan menyerah apapun yang terjadi. Kamu juga pernah bilang akan selalu berjuang dan berjuang tidak peduli seperti apa cacian orang-orang. sekarng kamu dengan mudahnya menyerah? Kamu tidak seperti sarah yang aku kenal dulu" Lista memegang kedua bahu sarah. Ia berharap sahabatnya berubah pikiran.

"Lista! Aku tidak bisa memperjuangkan orang yang memintaku untuk menyerah. mengejar orang yang memintaku untuk berhenti dan menunggu orang yang memintaku untuk pergi! Aku adalah manusia yang mengerti dengan kata-kata dan perbuatan, aku tidak ingin di ludahi untuk yang kedua kalinya. Karna manusia punya harga diri. Aku hanya akan sakit sendiri" jelas sarah menatap sayu.

"Aku tau kamu tidak akan bisa melupakan kejadian itu. Tapi setidaknya maafkanlah dia. Anggap saja semuanya tidak pernah terjadi dan kita bisa hidup seperti dulu lagi" pinta lista menggenggam erat kedua tangan sahabatnya itu.

"Jauh sebelum kamu meminta maaf aku sudah memaafkannya. Tapi sakit itu terlalu dalam untuk ditutup. Aku rasa kamu akan merasa asing dengan kehidupan kita setelah ini. Aku tidak pernah menyangka dia akan sejahat itu! Kalau saja saat itu kamu yang ada di posisiku, mungkin kamu tidak akan mau menginjakkan kaki di kota ini lagi" ucap sarah serius. dia menggaenggam kembali tangan lista.

tiba-tiba mata lista beraca-kaca. Dia menatap sarah iba sebelum memeluk erat tubuh sahabatnya itu. Dia benar-benar menyesal tidak ada saat sarah membutuhkannya, dia sangat menyesal kala itu membiarkan sarah menyendiri dirumahnya tanpa dapat bercerita pada siapapun. Lista merasa sangat bodoh jika mengingat apa yang dilakukan kakaknya saat itu, dan sekarang dia meminta sarah untuk kembali berjuang? Lista sangat tidak pantas untuk meminta itu dari sahabatnya.

Sarah benar, Andaikan saja saat itu dia yang berada di posisi sarah. Dipermalukan didepan banyak orang. Ditolak mentah-mentah dan keesokan harinya fardhan langsung menyatakan cintanya pada karin, Teman mereka.

Karin memang gadis yang baik dan lembut. Dia selalu mendukung sarah bersama lista. Mereka selalu membuntuti fardhan setiap pulang sekolah. Karin gadis yang cantik dan tinggi. Dia termasuk orang yang introvert dan pendiam. Bahkan saat sarah dan lista tertawa hingga air mata mereka keluar, karin hanya tersenyum manis. Mungkin itulah yang membuat fardhan tertarik kepada karin. Tidak seperti lista yang dekil dan kumal, juga selalu tertawa terbahak-bahak. Makan dengan rakusnya saat mereka kerumah lista. Benar-benar berbeda 180 derajat dengan karin.

Namun kini semuanya sudah berubah. sarah yang sekarang bukanlah gadis kumal, itam, dekil dan jerawatan seperti dulu. Sarah yang gendut dulu sudah tidak ada lagi. Tidak akan ada lagi celaan fisik yang bisa dilontarkan untuknya. Kini sarah adalah gadis yang cantik dan bersih.

Mungkin benar, waktu bisa merubah perasaan cinta seseorang menjadi benci. Begitupun sebaliknya. Mengapa kita harus mengingat semua itu kembali disaat sudah hampir melupakannya? Kadang takdir begitu kejam harus mempermainkan hidup seseorang. Namun begitulah hidup. Seiring berjalannya waktu semua pasti akan berubah. Seperti halnya cinta yang sangat besar sekalipun bisa hilang ditelannya waktu.